Dan setelah malam indah itu keesokan harinya ibu dan ayah pun memilih chek up ke dokter karena untuk memastikan lagi bahwa memang ibu sedang hamil sekaligus memantau perkembangan diriku diperutnya.
"Mas, bagaimana kalau hari ini kita dokter?" ucap Ibu mengajak Ayahku untuk mengecek apakah kehamilannya ini benar-benar nyata atau hanya ilusi tespack semata saja.
"Oh iya sayang boleh, kebetulan hari ini mas libur." ucap Ayahku juga sangat antusias menyambut saran dari ibuku yang sepertinya masih ingin menyakinkan hati karena belum saratus persen percaya dengan hasil tespack.
"Oke, kalau gitu Aku siap-siap dulu yah." ucap ibu segera bergegas menuju kamar untuk berganti pakaian agar terlihat lebih rapih.
Dan Ayahku pun mengangguk lalu ia bergegas keluar untuk memanaskan mobilnya Ibu setelah semua siap kini ibu sudah berada dirumah sakit untuk cek up.
"Bu Amanda? silahkan masuk." ucap suster memangil namanya ibu untuk bergegas masuk menjalankan pemeriksaan terhadap keraguanmya tadi mengenai kehamilannya saat ini.
"Baik Sus," jawab Ibu langsung masuk keruangan dokter sementara itu ayah menunggu diluar karena memang waktu pemeriksaan hanya bisa dilakukan antara dokter serta pasien saja.
Dan setelah diperiksa akhirnya dokter pun memberikan hasil yang detail mengenai kehamilan Ibu saat itu berserta Ayah yang baru diizinkan masuk untuk melihat hasil dan penjelasannya juga.
"Bagaimana dokter apakah saya benaran sedang hamil?" ucap ibu langsung bertanya karena sudah terlanjur penasaran dengan hasilnya.
"Iya Buk Amanda Anda memang benar sedang hamil, dan kini usianya baru masuk dua minggu." ucap dokter menjelaskan bahwa ibu memang sedang hamil dan usia kandungannya saat itu baru memasuki waktu dua minggu.
"Tapi kondisi anak Saya sehatkan Dok?" tanya ibuku lagi karena masih banyak yang saat itu ia khawatir pada kehamilan pertamanya ini.
"Tentu saja, tapi jika bisa saya sarankan Ibu jangan pikiran. dan harus sering berbicara sama bayinya yah buk, supaya bayinya pun rileks dan tidak menggangu tumbuh kembangnya kelak." ucap dokter pada ibu memberikan nasehat yang harus ibu lakukan selama hamil jika ingin kandungannya tetap terjaga dengan baik.
"Oh gitu ya Dok, baik Dok terima kasih." jawab ibu mengerti dengan apa dokter sampaikan tadi.
Alhasil setelah selesai berbincang dengan dokter kini ibu dan memutuskan untuk langsung pulang dan memilih untuk menghabiskan waktu bersama Ayah dirumah saja hingga hari menjelang malam lagi.
"Mas makasih ya untuk hari ini, karena kamu sudah mau luangkan sedikit waktu." ucap ibu pada ayah yang masih mau meluangkan waktunya dikala sibuk untuk mengetahui kebenaran serta kondisiku yang saat itu baru berusia dua minggu.
"Kenapa kamu bertanya begitu? kan ini memang tugasku sebagai ayah sayang, jadi sudah seharusnya Aku lakukan ini." ucap Ayahku santai menenangkan ibu yang belakangan ini selalu mellow apalagi semenjak tahu ada malaikat kecil diperutnya.
Lalu setelah bermanja ria akhirnya malam itu ditutup dengan sebuah pelukan hangat Ayah dan Ibu.
Dan begitu pagi menyapa seperti biasa Ibu selalu menyiapkan sarapan untuk Ayah sebelum Ayah berangkat kekantor.
"Huft saatnya Aku membuatkan sarapan untuk Mas Gafthan," ucap ibu dengan semangat setelah lima belas menit dirinya bermanja-manjaan dengan kasur serta bantal mengumpulkan semangat.
Dan sebelum beraktivitas memasak untuk Ayah saat hendak menuju dapur seperti saran dokter kemarin kini Ibu jadi lebih sering menyempatkan waktu untuk berbincang dengan diriku yang saat itu masih dalam bentuk embrio.
"Nak sehat-sehat ya, kita harus saling menguatkan, Ibu janji ibu akan menjaga kamu sampai lahir kedunia yang indah ini nanti." ucap Ibuku mengajak diriku mengobrol sambil mengelus perutnya yang seakan mengandung arti belaian pertama ibu untuk diriku anaknya.
Setelah sekian menit ibu memberikan aku sapaan hangat ibu pun melanjutkan rutinitasnya tadi sempat terjeda.
"Emm enaknya Aku masak apa yah hari ini?" gumam ibu tampak berpikir.
Akhirnya karena bingung ibu pun mencari resep simpel dan enak disebuah buku resep dan setelah menemukan masakan yang cocok ternyata ibu lupa bahwa ada bahan yang habis.
"Yaampun aku lupa beli telur sama mericanya," ucap ibu kaget ketika mengetahui bahwa bahan bahan di dapur ada yang kosong.
Alhasil saat itu juga ibu segera keluar menuju tukang sayur.
"Eh ada neng Manda, mau belanja juga neng? ucap para ibu-ibu kompleks yang senang melihat kehadiran ibuku ditengah tengah mereka yang sudah sejak tadi berada di tukang sayur memilih sayuran.
"Iya buk." jawab ibuku dengan sikap yang terkesan sangat ramah.
Dan disana ibu segera membeli apa yang diperlukan setelah itu tidak perlu waktu lama kini ibu segera kembali melanjutkan masaknya yang sempat tertunda tadi.
"Mas ini sarapannya," ucap Ibuku mencoba untuk membangunkan Ayahku yang masih tertidur lelap dari luar kamar.
"Iya sayang makasih, lima belas menit lagi Mas ke meja makan sayang, Mas mau mandi dulu supaya wangi." ucap Ayahku dari dalam kamar.
"Baiklah Mas," ucap Ibuku kembali keruang makan.
Dan seperti biasa juga begitu kumpul dimeja makan Ibu dan Ayah selalu menyempatkan waktu untuk mengobrol bersama.
"Oiya sayang, hari ini mas ada kerjaan jadi kayanya mas lembur deh, kamu enggak apa apa kalau mas tinggal sendiri?" tanya Ayahku pada Ibu yang sedang makan.
"Tidak apa-apa Mas, kan ini juga demi anak kita, yang penting kamu semangat kerjanya Aku udah senang kok." ucap Ibuku menyemangati Ayahku agar dirinya tidak perlu mengkhawatirkannya.
"Ya sudah kalau begitu, Mas berangkat ya? Assalamualaikum." ucap Ayahku sambil mengecup kening Ibuku.
"Waalaikumsalam," ucap Ibuku menjawab salam Ayah.
Saat itu juga sejujurnya Ibu telah diintai oleh orang suruhannya Kakek namun karena Kakek baru tahu bahwa Ibu baru saja mendapatkan kabar gembira yaitu sebuah kehamilan kakek belum mau merusak kebahagiaan itu dalam waktu dekat.
"Hay kalian semua ayo bubar sekarang juga, jika kalian masih ada dirumah anakku!" ucap Kakek kepada anak buahnya untuk segera bergegas pergi dari rumah Ibuku.
"Loh kenapa begitu bos? bukannya kita telah merencanakan momen ini?" ucap anak buah Kakek merasa heran dengan instruksi Kakek kali ini.
"Sudah lakukan saja apa yang Saya katakan tidak perlu banyak tanya! dan lakukan saja rencana itu dilain waktu." ucap Kakek dengan nada yang kesal karena anak buahnya banyak tanya seperti orang pembangkang.
"Baiklah bos," ucap semua anak buah Kakek bergegas meninggalkan tempat yang telah mereka pantau sejak tadi.
Alhasil setelah diberi perintah begitu mereka pun kini membubarkan diri dari area rumah Ibu.
"Tunggu kejutan dari Ayah nak, sekarang memang Ayah masih belum sanggup bila memberikan kejutan ini dihari bahagiamu, tapi Ayah janji akan segera berikan kejutan ini kepadamu secepatnya hahaha." ucap Kakek dengan seyum menyeringai penuh tanya.
Bersambung
Waduh kira-kira apa ya rencana baru Kakek yang sepertinya sedang mempersiapkan bom waktu untuk menjadi kejutan besar untuk ibu dan ayahku buruan ramaikan komentarnya supaya bisa menjadi semangat buat author melanjutkan cerita ini terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale Of My Daddy
RomanceBiasakan Follow sebelum baca vote coment untuk menghargai jerih payah sang penulis ❤ Kisah Perjuangan seorang Anak yang ingin dianggap ada oleh ayahnya serta ia ingin membanggakan ayahnya dan juga memberikan hadiah terakhir untuk ayahnya agar dapat...