Setelah perdebatan yang cukup panjang dan juga ego masing-masing kini nenek dan kakek hanya bisa mencari keberadaan ibu dengan caranya tersendiri.
"Kita lihat saja setelah ini cara siapa yang paling bisa menemukan Amanda kamu atau aku?" ucap Kakek terlihat sangat kesal dengan sikap Nenek sehingga saat itu kakek pun melontarkan kata-kata seperti itu pada Nenek.
"Oke jika itu mau kamu aku akan pastikan bahwa feeling seorang ibu itu lebih kuat daripada ayah!" ucap nenek pun tak kalah keras kepalanya dengan Kakek dan tetap memegang prinsip bahwa feeling seorang ibu lebih kuat daripada seorang Ayah.
Hingga tak disangka ternyata kabar itu pun segera sampai ke telinga ayah yang saat ini juga hidupnya tak jelas arah tujuannya.
"Duh parah ya si Amanda udah hidup enak malah kabur," ucap ibu berambut cokelat memulai pergosipan.
"Iya tuh benar gak jelas banget," ucap seorang wanita bernama Riani ikut memberi komentarnya tentang ibu.
"Mungkin masih bucin kali sama suami miskinnya," ucap ibu Pinem sangat bersemangat memberikan opini bahwa ibu kabur ya karena bucin dengan ayah.
"Hahaha kalau iya itu alasan dia kabur berarti Amanda bodoh banget ya plin-plan," ucap ibu berambut coklat membuka suaranya lagi seolah semakin larut dalam pembicaraan tidak berguna itu.
"Hah Amanda hilang? dia kira-kira pergi kemana ya kok bisa dia pergi dari rumah orang tuanya bukankah itu sudah menjadi pilihan hidupnya dan karena itu juga alasan dia untuk meninggalkan diriku?" gumam ayah merasa bingung dan heran dengan apa yang baru saja ayah dengar dari mulut ibu ibu julit barusan.
Akhirnya setelah mendengar ucapan ibu ibu julit itu sempat membuat ayah tergerak untuk mencari ibu tapi rupanya sebelum ayah merencanakan niat itu anak buah kakek datang mengintrogasi diri ayah.
"Heh miskin dimana kamu sembunyikan nona Amanda?" ucap anak buah kakek yang paling besar menghampiri ayah.
"Hah kalian bilang apa? dimana saya sembunyikan Amanda? dasar gak waras kalian sama seperti bos kalian!" ucap ayah merasa tidak terima dengan stemen yang anak buah kakek lontarkan kepada dirinya.
"Sudahlah gak usah berkilah jujur saja kamu kan yang menyembunyikannya?" ucap anak buah kakek yang lain sambil tersenyum meremehkan ayah.
"Hahaha bodoh-bodoh jika saya yang menyembunyikan dia untuk apa saya berada disini yang ada dia bisa kabur!" ucap ayah membalas senyuman remeh itu dengan sebuah kalimat yang menohok.
"Ya bisa saja kan kamu sudah menyawa orang untuk menjaga dia?" ucap anak buah kepercayaan kakek terus saja memberikan stemen yang tidak jelas arah kebenarannya.
"Menjaga? kamu bilang menjaga?" ucap ayah dengan nada seolah sedang memancing amarahan anak buah kakek.
"Iya bodoh!" ucap mereka serempak dan terlihat kompak.
"Kau yang bodoh! bagaimana mungkin caranya saya menyewa jasa seseorang jika kalian dan bos sampah kalian itu mengatakan bahwa seorang Gafthan adalah lelaki miskin kalian pikir lelaki miskin ini punya darimana hah darimana!" ucap ayah sambil tersenyum menyeringai seolah dirinya sedang menertawakan stemen bodoh yang baru saja keluar dari mulut anak buah kakek yang dikenal cukup pintar dan mempunyai kedudukan tinggi.
Sontak mendengar perkataan itu membuat anak buah kakek terdiam dan akhirnya memilih pergi lalu setelah mereka pergi ayah pun segera melakukan pertemuan dengan om Bara.
"Hay Bar kita ketemu sekarang juga ada hal penting!" tulis ayah pada om Bara melalui sebuah massange.
"Oke," balas om Bara singkat.
Lalu setelah selesai membuat janji kini kedua pun telah bertemu ditempat yang telah dijanjikan.
"Emm Bar emang benar ya Amanda kabur?" ucap ayah langsung the point mengutarakan pertanyaan yang sejak tadi mengganggu pikirannya.
"Iya benar tapi kayaknya sih diculik pas lagi kabur itu," ucap om Bara membenarkan kabar tersebut.
"Kok bisa tahu dapat informasi darimana Lo?" ucap ayah sempat meragukan kebenaran yang telah om Bara sampaikan kepada dirinya.
"Dapat informasi dari Rissa karena katanya Amanda mau kabur ketemu Rissa tapi diperjalanan Amanda malah kirim chat singkat Sos," ucap om Bara sambil menunjukan bukti screenshot yang baru saja ia dapatkan dari Tante Rissa.
"Apa!" ucap ayah terlihat sangat terkejut seolah percaya dan tidak.
Alhasil saat itu Ayah langsung memberikan informasi kepada nenek bahwa ibu bukan kabur melainkan diculik seseorang yang entah itu siapa.
"Hallo mah, ini Gafthan," ucap ayah memulai pembicaraan dengan nenek ditelpon.
"...."
"Enggak Gafthan tidak bermaksud apapun Gafthan menelpon mamah hanya ingin bilang bahwa Amanda itu sedang diculik oleh seseorang," ucap ayah mencoba menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki maksud lain selain ingin memberikan informasi tentang ibu pada nenek.
"..."
"Enggak mah orang itu bukan Gafthan, jika memang Gafthan yang melakukannya untuk apa Gafthan langsung menghubungi mama untuk memberitahu bukan minta tebusan?" ucap ayah mencoba untuk membuat alasan logis jika memang yang dituduhkan nenek itu benar adanya.
"..."
"Iya mah sudah dulu Gafthan akhir telpon ini," ucap ayah langsung mengakhiri percakapan tersebut setelah nenek mau juga mempercayai ucapan ayah.
Dan akhirnya setelah pembicaraan itu selesai sepertinya ayah sudah tidak ada rasa peduli lagi sehingga tanpa berbicara apapun lagi ayah langsung pergi meninggalkan om Bara.
"Lah dia langsung pergi dong kirain ngabarin benaran peduli ternyata cuma basa-basi doang?" gerutu om Bara kesal dengan sikap ayah yang seolah acuh tak acuh.
Dan karena sudah tidak ada tujuan juga om Bara pun pulang menyusul ayah yang telah jauh daripada pandangannya.
Dan sementara itu dirumah kakek nenek pun segera menceritakan apa yang ia dapatkan tadi dari ayah namun nenek tidak menyebutkan nama ayah sebagai pemberitahu informasi.
"Mas aku mau bicara dengan dirimu!" ucap nenek dengan nada yang cukup ketus.
"Bukannya katamu kita pakai cara masing-masing? kok masih mau bicara denganku?" ucap Kakek pun langsung merespon dengan nada yang sedatar mungkin agar terkesan peduli namun tidak terlihat peduli.
"Itu bukan urusan saat ini ada hal yang lebih penting lagi dan hanya kamu yang bisa menyelesaikannya," ucap nenek mulai melembutkan suaranya dengan nada selayaknya istri butuh bantuan suaminya.
"Hah! apa kamu bilang? memangnya ada hal penting apa sehingga kamu membutuhkan aku dalam hal ini?" ucap Kakek sambil sempat menoleh sesaat kearah nenek.
"Iya aku jelas aku membutuhkanmu karena aku baru dapat telpon dari seseorang bahwa dia melihat Amanda seperti diculik oleh seseorang tapi orang itu tidak mengenali siapa orang itu karena sepertinya Amanda saat itu pergi mengunakan mobil online," ucap nenek pun segera menujukan informasi dan bukti untuk memvalidasikan bahwa yang nenek katakan itu benar adanya.
Sontak mendengar perkataan itu membuat kakek geram dan tanpa perlu banyak bicara lagi kini kakek segera melakukan perintah pada anak buahnya untuk melacak keberadaan mobil yang membawa ibu pergi.
"Dasar kurang ajar berani berani dia bermain denganku jika benar begitu adanya aku akan kerahkan seluruh anak buahku!" gerutu kesal kakek hingga langsung pergi meninggalkan ruangannya.
Nahloh benar gak yah ibu diculik dan kalau iya berhasilkah kakek menemukan keberadaan ibu dan bagaimanakah kepedulian ayah terhadap masalah ini akankah ayahku juga membantu kakek untuk mencari tahu siapa dalang dibalik semua masalah ini?
TBC
Hayo jangan lupa vote dan berikan komentarmu yah supaya author semakin semangat untuk melanjutkan kisah ini kechapter berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale Of My Daddy
RomanceBiasakan Follow sebelum baca vote coment untuk menghargai jerih payah sang penulis ❤ Kisah Perjuangan seorang Anak yang ingin dianggap ada oleh ayahnya serta ia ingin membanggakan ayahnya dan juga memberikan hadiah terakhir untuk ayahnya agar dapat...