Saat ditanya begitu kini Nenek hanya mengeluarkan suara tangisan yang membuat Om Bara sendiri bingung.
"Tolong Tante Bara tolong Tante," ucap nenek ditelpon dengan nada suara yang terlihat panik dan lirih.
"Hah? tolong memangnya Tante kenapa apa ada sesuatu bahaya yang mengintai Tante?" ujar om Bara kebingungan sekaligus tidak mendengar jelas perkataan nenek karena dirinya kini sedang ada disebuah keramaian.
Namun saat ingin melanjutkan pembicaraannya secara tiba-tiba telpon Nenek pun terputus.
"Tol---,' ujar nenek namun suara itu seketika terputus.
"Hallo Tante hallo, Tol apa Tante? hallo!" ujar om Bara masih berusaha meminta kejelasan atas apa yang nenek ucapkan tadi.
Namun karena sudah tahu telpon itu terputus akhirnya dengan wajah yang kebingungan kini om Bara pun mencari ayah didalam bar.
"Gafthan oyy Gafthan, dimana lu? mertua lu nih rempong banget," ujar om Bara sambil berteriak ayah yang tampaknya tidak mendengar karena sudah setengah sadar akibat terlanjur menenggak minuman beralkohol.
Dengan sabar om Bara menyusuri Bar.
Namun begitu sampai dan ditemukan kini Om Bara malah menyaksikan tingkah ayah yang tampaknya saat itu pun sudah mabuk berat.
"Ada apaan sih Bar? ngapain lu nyariin gua? orang gua lagi happy disini, eh lu malah bikin rusuh," ujar ayah dengan kata yang terlihat sangat sayu akibat telah kehilangan kesadaran.
Dan om Bara yang melihat itu pun hanya bisa menghela nafas panjang sambil berkata, "Aduh ampun deh gak teman gua gak mertuanya sama aja bikin ribet,"
Akan tetapi meskipun ngedumel kini om Bara tetap mau mengantar ayah pulang dan juga menemui Nenek untuk membantunya.
"Ugh lu kalau bukan sahabat seperjuangan udah gua geplak nih dasar Gafthan goblok nyebelin!" gerutu om Bara dalam hatinya sambil mengingat momen kebersamaan mereka berjuang dulu.
Flashback On Masa ngekost bareng.
"Woy Bar, ayolah kita ke sekolah," ajak ayah pada om Bara yang saat itu masih bermalas-malasan dikamar kost.
"Eh iya Gaf lu duluan aja deh gua nanti nyusul ya," ujar om Bara sambil tersenyum lalu kembali menarik selimutnya melanjutkan tidurnya.
"Hah lu yakin nyuruh gua duluan?" ucap ayah seolah tak pernah percaya karena selama ini om Baralah yang dikenal sebagai anak rajin.
"Iya yakin gua gak apa-apa kok tenang aja," ucap om Bara mengiyakan.
"Yaudah gua pergi nih ya," ucap ayah bergegas berjalan kedepan rumah.
"Iya Gaf," jawab om Bara dari balik selimutnya.
Alhasil saat itu ayah pun mengiyakan namun tetap saja ayah hanya bersembunyi tidak benar-benar pergi meninggalkan om Bara.
Dan disaat itulah Ayah tahu bahwa om Bara sedang ada masalah karena keluarganya sudah tidak bisa membiayai sekolahnya.
"Hallo pak maaf saya Bara ingin memutuskan berhenti bersekolah karena keluarga saya sudah tidak bisa membayar uang spp," ujar om Bara menelpon seseorang saat ayah sudah dirasa pergi.
Mendengar itu seketika ayah pun langsung kembali dan langsung bergegas menghampiri om Bara.
"Woy Bar kok bisa sih rahasia sebesar ini lu simpan sendirian lu anggap gua sahabat gak sih anjing lu!" ujar ayah langsung kembali masuk sambil sedikit menempeleng wajah om Bara kebelakang.
"E-eh enggak begitu maksud gue Gaf gak gua cuma tak mau buat lu repot aja," ujar om Bara glagapan saat tahu bahwa pembicaraannya itu ternyata didengar oleh ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale Of My Daddy
RomanceBiasakan Follow sebelum baca vote coment untuk menghargai jerih payah sang penulis ❤ Kisah Perjuangan seorang Anak yang ingin dianggap ada oleh ayahnya serta ia ingin membanggakan ayahnya dan juga memberikan hadiah terakhir untuk ayahnya agar dapat...