•Bubur di aduk VS tidak di aduk•

14 10 1
                                    

Hallo readers💐
Gue sebagai author baru di sini cuman mau minta dukungan aja.Dan gue juga open dengan kritik saran kok, jadi terserah kalian mau komen apa asalkan kritik saran yang baik.

Kalau misalnya ada nama tokoh, ataupun alur yang mungkin sama dengan cerita lain, gue minta maaf duluan. Karena itu ada akibat unsur ketidaksengajaan. Dan gue jujur kalau cerita ini tidak plagiat dari cerita manapun murni dari ketikan saya.

Itu aja sih❤️
Selamat membaca!!!..

****

Senin pagi di sekolah Fuella sedang asik berbincang bersama Ayumi, setelah waktu istirahat mereka menghabiskan waktu untuk menyantap bekalnya di dalam kelas.

"Eh Yumi, lo tau waktu gue jatoh dari bukit hijau sama Aghastar itu?"tanya Fuella membuka percakapan sambil melahap mie gorengnya.

"Iyha tau, itu lo sempat berzina kan!"jawab Ayumi dengan tatapan mengintimidasi.

Fuella tersedak mendengar ucapan gadis biduan itu"Gila Lo... gue nggak ngapa-ngapain anying,"jelas Fuella yang reflek memukul lengan Ayumi membuat gadis biduan itu mengaduh.

"Ih Pandhi sakit tau, Ya terus kalian ngapain?"

Fuella menceritakan semuanya tanpa terlewatkan, dari mulai dia yang mengobati luka Aghastar, sampai saat bertemu sepasang suami istri yang sudah tua, dan ketika mereka di persilahkan untuk rehat sejenak di dalam rumah mereka itu. Wah pokoknya semua ia ceritakan.

"Lah terus kenapa pas kami temuin kalian, Lo sama Aghastar dalam keadaan baring di lembar daun pisang?"tanya Ayumi keheranan.

"Nah itu yang gue nggak tau, padahal gue sadar banget loh Yumi kalau gue tuh masuk ke dalam rumah nenek tua itu sama si Aghastar. Bahkan kami di kasih tikar pulak,"timpal Fuella panjang lebar. Ayumi si gadis biduan itu hanya manggut-manggut.

Namun tiba-tiba tatapan gadis itu menjadi berbeda, Ayumi menatap Fuella dan berucap,"Atau jangan-jangan--"ucap Ayumi dengan senyum menyeringai.

"APAAN!" sahut Fuella dengan tatapan membunuh membuat Ayumi tertawa.

"Haha kocak... kok marah,"ucap Ayumi sembari tertawa. Fuella yang melihat nya hanya datar tak berekspresi.

"Positif thinking aja weh, mungkin mereka setan,"sambung Ayumi lagi dengan santainya.

"Anjir!, itu mah bukan positif thinking paok,"sahut Fuella sembari ikut tertawa mendengar kalimat bodoh temannya itu.

Bertepatan dengan Fuella dan Ayumi yang sudah menghabiskan bekal makan mereka, tiba-tiba terdengar bunyi bel tanda akan masuk jam pelajaran ke 3. Semua siswa-siswi kelas XI IPS 1 berbondong-bondong masuk ke dalam kelas dan di ikuti oleh bapak guru bahasa Indonesia yakni Pak Bambang. Namun semakin lama di lihat dari arah pintu ternyata makin ramai orang yang masuk.

"Yumi kok banyak banget orangnya?"tanya Fuella. Ayumi yang posisinya duduk di depan Fuella itu menoleh ke belakang.

"Kata pak Bambang, kita mau adu debat sama Kakel MIPA,"bisiknya pada Fuella. Fuella hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Oke baik anak-anak, di sini kita kedatangan kakak kelas kalian dari kelas MIPA 1. Tentunya kalian pasti pada bertanya-tanya kan mengapa ada kelas gabungan di mata pelajaran saya,"ucap pak Bambang.

"Jadi intinya kelas ini akan berdebat dengan kakak kelas kalian untuk melatih mereka yang notabenenya anak MIPA. Oke untuk tema debat nya kita akan menunggu dulu member mereka yang belum lengkap,"jelas pak Bambang.

DECALCOMANIA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang