•Aghea Faliana•

22 4 1
                                    

Hallo readers💐
Gue  sebagai author baru di sini cuman mau minta dukungan aja.Dan gue juga open dengan kritik saran kok, jadi terserah kalian mau komen apa asalkan kritik saran yang baik.

Kalau misalnya ada nama tokoh, ataupun alur yang mungkin sama dengan cerita lain, gue minta maaf duluan. Karena itu ada akibat unsur ketidaksengajaan. Dan gue jujur kalau cerita ini tidak plagiat dari cerita manapun murni dari ketikan saya.

Itu aja sih❤️
Selamat membaca!!!..

****

Ting... Nong...

Bel apartemen Aghastar berbunyi tanda ada tamu. Aghastar dan Fuella hanya bertatapan, bagaimana kalau tamu tersebut berpikir yang bukan-bukan.

Lelaki itu bangkit dan pergi berjalan ke arah pintu untuk mengecek dari Camera Monitor. Dan tiba Aghastar menghela nafasnya panjang.

"Masalah datang lagi,"lirihnya. Lelaki itu langsung menempel kan kartu apartemen nya itu dan pintu terbuka. Sedetik kemudian langsung terdengar suara  melengking dengan nada amarah.

"Heh anak kecil... Kenapa pin pintunya di ganti haa?"omel wanita itu dengan nada kesal. Aghastar tidak banyak bicara langsung pergi kembali ke tempat duduk nya dan duduk diam sambil menatap Fuella.

Sambil menyeret koper besar wanita itu belum sadar ada makhluk lain di apartemen tersebut, sementara Fuella. Gadis itu langsung menutupi kepalanya dengan bantal karena takut.

"Mba nggak seneng yah kamu ganti pin kek gitu, nanti kalau ada apa-apa gi--... O-oh my god." Wanita itu terkejut bukan main. Bahkan sangking terkejutnya koper besar itupun sampai-sampai terjatuh ke lantai.

Aghastar sekarang berusaha setenang mungkin melihat tatapan kakaknya yang sangat-sangat membunuh itu. Karena dirinya dan Fuella tidak melakukan apa-apa. Lelaki itu membuka perlahan bantal sofa dari wajah Fuella supaya wanita itu tidak salah paham. "She's my friend."

Fuella menatap wanita muda di hadapannya itu dan betapa terkejutnya. "K-kak Aghea?"gugup gadis itu membelalakkan matanya. Wanita yang tak lain adalah Aghea Faliana itu juga ikut terkejut.

"Loh... Kamu yang nolongin Yangti waktu itu kan?"tanyanya. Fuella hanya mengangguk takut.

"Astaga,Kok bisa ada di sini? heh bocil... Nggak kamu apa-apain kan anak orang?"tanya Aghea pada Aghastar dengan tatapan mengintimidasi.

Aghastar memutar bola matanya malas. "Tanya aja ke orangnya,"sahutnya.

Aghea menatap gadis kecil di hadapannya itu menunggu jawaban. Fuella menggelengkan kepalanya cepat. "Nggak kak, Aghas nggak ngapa-ngapain,"jawabnya.

"Terus ngapain kamu di sini?"tanya Aghea.

Fuella menjelaskan semuanya dari bapaknya yang masuk rumah sakit sampai-sampai membutuhkan dana 50 juta, serta tujuannya yang datang ke apartemen Aghastar yakni untuk mengambil kartu nama kak Aghea tersebut.

"Kenapa kamu ambil hak milik orang lain?"Aghea Faliana duduk di antara Aghastar dan Fuella sembari menatap intens adik semata wayangnya itu.

"Dia yang ninggalin,"ujar Aghastar.

Aghea menghela nafas nya, mengapa susah sekali membuat adiknya ini berbicara panjang.

"Yasudah... Fuella kamu butuh berapa sayang?"ucap Aghea menatap gadis di sampingnya itu seraya tersenyum hangat.

"Eumm, saya pinjam 40 juta kak Ghea. Saya janji pasti setelah ini bakal saya ganti secepat mungkin."

"Cuman 40 juta?"tanya Aghea, dan di balas anggukan lembut dari Fuella.

DECALCOMANIA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang