prolog

2.4K 116 5
                                    

"berhenti membelanya apapun pembelaan mu untuknya aku tetap membencinya" ujar jennie dengan penuh amarah

"Apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Tak bisakah kau berpikir jernih? Bagaimana mungkin kau menyalahkan anak sekecil itu yang bahkan dia belum mengerti apapun" ujar jisoo lirih

Perselisihan yang terus terjadi antara jisoo dan jennie jika sudah menyangkut kecelakaan yang menimpa orang tua mereka.

Hal yang sama selalu terulang hingga membuat salah satu adik mereka yaitu ruka ikut membenci rora salah satu adiknya yang menjadi penyebab pertengkaran kedua kakak tertuanya itu.hingga rasa benci tanpa sadar terus tumbuh di hatinya untuk sang adik yang bahkan belum mengerti apapun.

"Roraaaaa...."teriakan histeris ahyeon berhasil mengalihkan perhatian semua saudaranya yang langsung menghampirinya.

"Apa yang terjadi? Ahyeon kenapa dengan rora? Bukankah tadi dia baik-baik saja? Tutur lisa panik ketika melihat darah yang tak kunjung berhenti keluar dari hidung dan pelipis sang adik.

"Aku juga tak tahu kak aku baru saja kembali dari dapur tiba-tiba aku melihat dia sudah tergeletak di lantai dengan darah" jelas ahyeon.
"Kak ayo cepat bawa rora ke rumah sakit aku takut darahnya habis" ujar pharita sambil memangku kepala rora di pahanya.dengan segera lisa mengangkat tubuh ringkih sang adik menyisakan saudaranya yang lain yang hanya bisa menatap punggung lisa yang mulai menjauh dengan perasaan campur aduk yang tak bisa mereka jelaskan.

Jisoo yang mulai tersadar dari keterkejutannya segera melangkah menyusul lisa "kalian akan ikut denganku ke rumah sakit menyusul lisa atau hanya akan tetap diam disitu?" tanya jisoo. Jennie,ruka,asa dan chaeyoung hanya diam membatu mendengar pertanyaan dari jisoo. entah apa yang mereka pikirkan yang jelas adik-adiknya yang lain seperti pharita,ahyeon,haram dan chiquita mulai mengikuti langkah sang kakak tertua untuk pergi ke rumah sakit menyusul lisa dan rora.

Suasana di dalam mobil cukup hening tak ada satupun dari mereka yang berani membuka suara saat melihat kakak tertua mereka memasang wajah penuh kecemasan dan amarah yang menjadi satu.

Pharita yang duduk di kursi samping jisoo segera menyentuh tangan kakaknya itu guna menyalurkan ketenangan "kak, kakak harus tenang kakak harus yakin kalau rora pasti akan baik baik aja jika kakak mau nangis nangis aja aku siap peluk kakak kok" terang pharita seraya mengusap lembut tangan kakaknya yang membuat hati jisoo terenyuh dengan perlakuan adik manis nya itu lalu ia pun menepikan mobilnya.

"Makasih ya dek kamu udah mau coba hibur kakak kakak bangga banget sama kamu sayang" ujar jisoo sambil mengelus lembut surai sang adik

"Sama sama kak pokoknya aku sama adik adik yang lain akan selalu ada untuk kakak iya kan gengs?" tanya pharita pada adik adik nya yang langsung dibalas anggukan kompak dari mereka.
"Yaudah sekarang kita lanjut ke rumah sakit ya tadi kak lisa udah kirim alamat rumah sakitnya ke kakak ayo" ujar jisoo.

OUR POOR SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang