Ini adalah cerita tentang Ikra dan Rahardjo. Mereka berkenalan lewat twitter, lalu ketika Ikra Badai Samudra bercerita bahwa dirinya butuh liburan, menghilang sejenak dari hiruk pikuk ibukota dengan segala kemacetan, suara bising kendaraan, tekanan bos yang tidak pernah surut dan berbagai macam permasalahan lainnya, Rahardjo menyarankan Ikra untuk berlibur ke daerahnya. Pedesaan yang jauh dari kebisingan dan hingar bingar kota. Suasana yang adem dan masih dekat dengan alam, merupakan tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu sendiri, menyatu kembali dengan bumi. Eh, menyatu dengan bumi di sini bukan meninggal dan dikubur ya. Istilah jakselnya, self-healing.
Awalnya Ikra ragu, meskipun mereka sudah sering dm-dman dan merasa cocok satu sama lain. Ngobrol pun mereka nyambung, tetap saja Ikra merasa waspada. Apalagi dengan bertambahnya berita tentang kriminalitas. Ikra belum pernah bertemu dengan Rahardjo sama sekali. Mereka selama ini hanya saling ngobrol lewat direct message. Bahkan belum juga lanjut bertukar nomor telepon. Ikra tidak tahu siapa sebenarnya dibalik akun Rahardjo. Foto-foto yang diunggah oleh Rahardjo di twitter memang seksi-seksi, namun wajahnya selalu ditempel stiker. Bagaimana kalau itu hanyalah foto palsu? Rahardjo mengambil foto orang Philippine atau Malaysia yang kebetulan mirip-mirip dengan orang Indonesia. Memikirkan segala kenegatifan yang mungkin bakal terjadi, Ikra hampir menolak ajakan Rahardjo.
Tetapi, melihat Rahardjo yang tidak begitu memaksanya dan Ikra mendapati betapa Rahardjo tulus memberinya saran dalam ajakannya, membuat Ikra mengiyakan tawaran Rahardjo untuk berlibur ke daerahnya yang masih asri. Sebelum pikirannya berubah kembali, Ikra langsung membeli tiket kereta lewat aplikasi dan kebetulan mendapatkan diskon sebagai user baru. Awalnya Ikra akan menginap di hotel dekat situ, namun hal itu justru ditertawakan oleh Rahardjo. Mutual twitternya itu berkata bahwa di daerahnya belum ada hotel, paling kamar sewa seperti kos-kosan yang bisa dibayar per malam. Tetapi hal tersebut dilarang oleh Rahardjo, dia justru sedikit memaksa Ikra untuk menginap di rumahnya saja. Atau Rahardjo tidak akan menemuinya. Ya sudah, Ikra manut saja.
Ikra akan berangkat dengan kereta, lalu disambung dengan bus. Nanti kemudian dijemput oleh Rahardjo di terminal. Mereka lalu bertukar nomor telepon, dan sering memberi kabar lewat whatsapp. Tetap saja, di dalam aplikasi pesan tersebut, Ikra tidak bisa melihat seperti apa wajah Rahardjo karena mutual twitternya itu menggunakan foto pegunungan sebagai profile.
Ikra berangkat malam agar sampai di tempat tujuan pagi hari. Karena ini pertama kalinya dia naik kereta, beberapa kali Ikra mengupdate kondisi dirinya, baik ke Rahardjo maupun ke keluarganya. Jika sesuatu terjadi padanya, keluarganya tahu posisi terakhirnya dimana. Bahkan ketika Ikra bingung, dimana letak kantin kereta, Ikra justru bertanya kepada Rahardjo, bukan kepada petugas KAI. Untungnya, Rahardjo menemaninya bercengkrama lewat chat sampai larut. Baru pukul satu pagi pesan-pesan Ikra tidak dibalas lagi oleh Rahardjo, mungkin Rahardjo sudah tidur. Ikra lalu menghabiskan waktunya mencari posisi nyaman untuk tidur barang sejenak. Susah, beberapa kali dia harus membuka matanya karena suara berisik orang yang duduk di belakangnya. Akhirnya, Ikra malah melamun, membayangkan seperti apa sosok dibalik tubuh-tubuh seksi yang sering di post oleh Rahardjo di akunnya. Apakah memang real? Atau fake? Ikra juga sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk jika Rahardjo memakai foto orang lain.
Sesampainya di stasiun, Ikra harus naik ojek untuk menuju ke terminal mencari bus yang akan membawanya ke kota tempat Rahardjo tinggal. Jadi, untuk mencapai terminal dimana Rahardjo menjemputnya, Ikra harus menggunakan bus menuju ke sana. Oleh karena itu, Ikra menuju ke terminal di kota ini terlebih dahulu. Ikra sempat tergiur untuk sarapan terlebih dahulu, namun mengurungkannya. Nanti saja kalau sudah ketemu Rahardjo. Karena kalau Rahardjo ternyata mencurigakan, Ikra akan balik lagi dan langsung pulang atau menginap di kota ini dan pulang ke Jakarta keesokan harinya.