Abangku Sayang, Abangku Malang Bag.2

622 7 0
                                    

Premis:

Sammy memberikan kejutan untuk Deni dengan mengunjungi kos-kosan Deni di tempat Deni kuliah. Apa yang akan dilakukan oleh Sammy?

Cuplikan Cerita:

"Ada deh," Sammy mengedipkan matanya ke arah Mbah Santi, "pokonya Abang bugil dulu sekarang. Buruan!" Lagi, diperintah Sammy itu seperti kesenangan tersendiri. Deni sadar dirinya sebentar lagi akan telanjang di depan orang yang tidak dia kenal. Kontol dan jembutnya akan menjadi tontonan Santi, tetapi Deni juga ngeh, kalau dirinya tidak bisa menolak perintah Sammy. Entahlah, Deni ingin menuruti kata-kata Sammy. Maka dilepaskanyalah outfit sepedanya, lalu Deni berdiri gagah telanjang bulat di sana, ngaceng di depan Sammy, Rizal dan Santi. "Lho? Mas Ijal diem aja? Buruan ikutan Bang Deni bugil juga!" Rizal kaget, tetapi karena ini bukan pertama kalinya dirinya dipermalukan oleh Sammy, pria bersuami itu langsung melucuti kaos, celana panjang beserta celana dalam yang dia kenakan. Deni dan Rizal berdiri bersisian, sama-sama telanjang. Tinggi mereka hampir sama, hanya otot Rizal lebih kering dibanding dengan otot Deni. Jembut dan ketiak Rizal pun lebih rapi. Kontol Deni lebih panjang ketimbang kontol milik Deni, tapi milik Rizal lebih gemuk. Sedangkan peler Rizal lebih besar, hampir sebesar telur bebek. Bergantung turun. "Kurang sama nih! Masak Bang Deni ngaceng Mas Ijal nggak? Ngacengin lah!"

Tidak ada pilihan lain, Rizal mulai mengurut batang kejantanannya di depan Sammy dan Santi. Masalahnya Rizal ini straight, dan Santi cukup cantik. Membuat Rizal cukup malu namun terangsang.

"Nah bagus tuh udah sama-sama ngaceng! Sekarang Mas Ijal sama Bang Deni baring di atas meja, jadi tatakan buat makananku sama Mbak Santi!" Keduanya langsung menuruti perintah Sammy.

Kini Santi dan Sammy tengah menikmati makan malam mereka yang disajikan di atas tubuh Deni dan Rizal. Beberapa kali, dengan sumpit, Sammy menjepit pentil Deni atau pentil Rizal. Santi yang tadinya malu-malu pun lama-lama menikmati dua pria ganteng yang telanjang di depannya untuk dia pandangi dan nikmati. Berbeda dengan kontol Deni yang tetap ngaceng karena dia submissive, kontol Rizal makin lama makin terkulai lemas di atas biji pelernya yang besar itu.

"Punya Mas Ijal nggak ngaceng lagi ih, nggak seru!" keluh Santi.

"Mainin aja, Mbak, kan dia straight!" saran Sammy sambil mengambil lauk dari perut Deni, "eh, maaf Bang, salah ambil," kata Sammy pura-pura polos ketika sumpitnya malah menjepit kontol Deni yang tengah ngaceng. Deni hanya mendesah, maka, dikocoklah kontol Deni menggunakan sumpit oleh Sammy. Sementara Rizal sedang disepong oleh Santi. Agaknya Santi sangat bernafsu melihat Rizal. 

[***]

CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang