Chapter 10

2.3K 71 0
                                    

Paginya semua orang telah sibuk dengan kegiatannya sendiri, menyiapkan apa yang diperlukan untuk keberlangsungan acara.

Termasuk Jojo yang kini sedang mengenakan seragamnya di ruang OSIS setelah mandi paginya dengan air dingin di kamar mandi kantor.

Rambutnya yang setengah basah ia usap lagi dengan handuk kecil yang ia bawa dari rumah, berbalik dan mendapati orang yang tak asing tertidur dimatras.

Lelaki itu sengaja meminta Putri dan Indah untuk mengunakan ruang paskib sebagai alasan agar ia bisa tidur di ruang OSIS dengan Jojo, ya siapa lagi kalau bukan Ilham.

Suara dengkuran yang terkesan dibuat-buat terdengar dari mulutnya, jelas-jelas lelaki itu sudah bangun dari tidurnya.

"Ngga usah pura-pura, sana mandi" Jojo melempar handuk pada Ilham yang pura-pura memejamkan mata ketika ia menoleh.

Ia tau bahwa Ilham sebenarnya sudah lebih dulu bangun daripada dirinya, tapi ia tidak langsung bersiap.

Bahkan Jojo tahu Ilham sempat mengintipnya saat ganti pakaian, dasar manusia mesum.

Ilham terkekeh dengan handuk diwajahnya kemudian menyingkirkan handuk tersebut, lalu merubah posisinya jadi duduk.

"Iya sayaaang". Ucap Ilham sambil menghampiri Jojo lalu mencium pipinya dan tersenyum.

"Kanapa?" Tanya Jojo menaikan alisnya keheranan, Ilham menggelengkan kepalanya, sebagai jawaban.

Detik selanjutnya ia mengusap kepala Jojo membuat rambutnya kembali berantakan lalu melangkah keluar dari ruang OSIS sambil bersenandung.

Jojo menatap punggungnya yang perlahan menghilang dibalik pintu kayu itu, tersenyum kecil dengan sikap Ilham.

Sepertinya ia sedang bahagia.

.

.

.

Kemarin.

"Udah sana" titah Ilham setelah Jojo menyelesaikan mandinya, kini giliran dirinya yang membersihkan diri.

"Lo ngga mandi?"

"Ntar, keluar dulu sana"

"Curang! kenapa gua harus keluar?"

"Gu-gua mau ritual bentar" ucap Ilham menggaruk pelipisnya dan mengalihkan pandangannya.

Kini mata Jojo berpindah dari wajah Ilham menuju selakangan Ilham, terlihat jelas bahwa benda itu sulit bernafas dibawah sana.

Jojo terkekeh, ia baru kali ini melihat Ilham malu dengan keadaannya yang seperti itu, biasanya ia akan bangga dan meminta dirinya untuk membantunya.

Tapi kali ini ia tidak melakukan, entahlah mungkin ia benar-benar kehabisan akal melihat Jojo sering menolaknya.

Jojo mengulurkan tangannya, mengusap gundukan itu dengan pelan. Si empunya tak bergerak menatap kekasih kecilnya itu.

"Emhh joo–" lengguh Ilham ketika usapannya berubah menjadi remasan.

Jojo mendekatkan kedua wajah mereka dan melumat bibir Ilham dengan lembut, sejenak Ilham terkejut dengan sikap Jojo ini.

Dengan aktif lidah Jojo bermain didalam mulut Ilham, tangannya yang tadinya hanya bermain dari luar kini menelusup masuk.

Jojo melepas paksa penyatuan bibir mereka, lalu lidahnya mengusap turun menuju tulang selangka Ilham.

Menyecap kulit disana dan membuat sebuah tanda kemerahan yang terlihat jelas, tak berhenti disana lidah Jojo turun lagi.

Mengusap dada dan menghisap puting Ilham, tangan Ilham meremas rambut Jojo tak kuasa menahan lagi birahinya.

About You (BL 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang