☁︎ Bab 20 ☁︎

356 12 5
                                    

"Akhirnya di-ACC juga skripsiku ini, hihihi!" ucap Samu lega.

Sekarang mereka sedang menelusuri lorong-lorong gedung kampus mereka dengan tujuan ke luar gedung tersebut untuk pulang setelah menyerahkan skripsi mereka kepada sang dosen pembimbing, Kairo Harjuna.

"Iya. Huh ... Akhirnya kerja keras kita selama ini terbayarkan juga," ujar Arga yang juga lega karena skripsinya sudah di-ACC oleh sang dosen pembimbing yang tak lain adalah Kai.

"He'em, rasanya kayak segar gak, sih? Hahaha!" timpal Elang.

"Bener, bener, bener!" balas Eja.

"Ya walaupun masih ada SEMHAS sama sidang, sih ..." Arga menggaruk-garuk tengkuknya.

"Aih! Presentase lagi ..." ucap Elang kecewa.

"Ini yang disiapkan bukan materi doang, tapi mental juga! Apa lagi nanti ditanyain ini itu, huh! Auto pengen menghilang dari muka bumi, sih. Hahaha!" kata Samu.

"Bener banget ... Huh ..." Eja menggeleng-gelengkan kepalanya, membayangkan dirinya sedang presentase lalu ditanya-tanyai oleh para dosen. "Enak banget deh jadi mahasiswa kayak Raffi, terbiasa dengan keramaian, apa lagi dia akrab banget sama dosen-dosen ...."

"Gak segampang itu, Ja ... Presentase juga bisa terasa berat sama orang-orang semacam Raffi, gak usah insecure! Yang penting latihan aja dulu!" tutur Elang.

"Wih! Tumben bener!" ejek Samu.

"Diem, bungul!" Tangan kiri Elang bersiap untuk menghajar Samu, tapi tidak jadi, karena itu hanya ancaman main-main saja.

Samu hanya tertawa, ia sangat suka mengganggu temannya itu, begitu juga dengan Arga dan Eja (Raffi sedang tidak ada), mereka menertawakan interaksi kedua teman mereka.

"Weh, buat merayakan kebebasan kita— wis! Kebebasan gak, tuh! Kita malam ini ke rumahku, yuk!" ajak Samu.

"Ayo! Kami gak pernah loh ke rumahmu, Sam!" balas Arga.

"Nah, makanya itu! Malam ini kalian ke rumahku! Tapi kita ke supermarket dulu, coba. Beli cemilan-cemilan, terus ke rumahku bareng-bareng, gimana?" tanya Samu.

"Diskusikan aja di grup, Sam. Kita pulang dulu, istirahat, nanti kabarin aja kita di grup," jawab Eja.

"Bener, tuh! Dan jangan lupakan Raffi juga, dia gak mungkin kita tinggalkan, kan? Hahaha!" ucap Arga.

"Oh iya! Bener! Oke, nanti kukabarin, tapi kalian malam ini gak sibuk, kan?" tanya Samu.

"Nggak kok, Sam," jawab Elang.

"Oke, nanti kita obrolin di grup, ya! See you, bro!" pamit Samu.

_______________________________

"Sudahlah, Kai! Lepasin aja Min Ah! Aku yakin hidupmu bakal lebih berwarna setelah itu. Percaya, deh!" ujar Caera.

"Gak segampang itu, Caera ... Min Ah sudah banyak bantu aku dari dulu ... Aku takut buat dia sakit hati padahal dia sudah baik betul sama aku ... Dan hatiku juga masih menginginkan Min Ah ... Aku masih cinta sama Min Ah ..." kata Kai dengan ekspresi wajah yang selalu datar.

Caera menghela napas berat lalu menatap lekat mata Kai yang sedang duduk di depannya. "Kai, kamu itu punya otak gak, sih? Kamu itu sudah punya suami! Kamu sudah punya suami, Kai!" tanyanya.

"Samu gak mempermasalahkan hal itu," kata Kai.

"Mau dia mempermasalahkan, kek. Gak mempermasalahkan, kek. Terserah! Tapi emangnya boleh seorang istri pacaran sama orang lain selain suaminya?" tanya Caera kesal.

OH MY LECTURE || ICELLERINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang