Caroline POV.
Aku terbangun dari tidurku karena alarm menyebalkan yang sudah berdering dari 10 menit yang lalu , ditambah lagi teriakan dari my lovely mom yang menyuruhku sarapan.
Dengan sangat sangat terpaksa , aku bangun dari tempat tidur kesayanganku , dan segera bergegas pergi ke kamar mandi.
Setelah mandi aku segera bersiap-siap dengan menggunakan kemeja berwarna putih , lalu menggunakan rok berwarna hitam , tak lupa aku menggunakan sepatu sneakers kesayanganku.
Aku keluar kamar dengan menjinjing tas selempang berwarna merah.
Aku menuruni anak tangga satu per satu dan langsung menuju ke ruang makan.Disana sudah tertata rapi berbagai macam sarapan & my mom yang masih sibuk dengan alat masaknya."Morning mom"ucapku lembut seraya memeluk my mom dari samping.
"Morning my lovley"balas my mom dan mengecup pipiku sekilas.Aku mengambil kunci mobilku di atas nakas dan berlarian ke arah bagasi.
"Caroline , kamu gak makan"teriak my mom dari dalam rumah.
"Gak sempet mom , sudah telat"balasku teriak pada my mom.
"Okay,Be Carefull Caroline , And remember don't forget your lunch"teriak mom dari dalam rumah.
"Mom , i'm not a child again. Right ? "kataku membalas kata kata mom dengan muka masam dan langsung masuk ke mobil Lamborghiniku yang bewarna merah.-------At University-------
Aku memasuki ruangan kelas yang sudah dipenuhi mahasiswa dan mahasiswi yang membuat kegaduhan. Ternyata bapak dosen belum datang. Wajar!
Aku melihat seseorang yang duduk di pojok kelas menikmati tiupan angin dan rambut pirangnya bergoyang mengikuti arahnya angin.
Ya benar , dia adalah Niall Horan yang selalu kuperhatikan. Aku dengan segenap kekuatan dan keberanian berjalan mendekatinya. Aku meneguk ludahku dengan susah payah, argh ! Selalu saja efek Niall padaku selalu seperti ini. Padahal kami sudah saling mengenal selama 3 tahun.
"Hai Niall , are you ok?"kataku sambil melihat wajahnya yang kusut.
"Hi Caroline , I'm fine"jawabnya sambil tersenyum kecut.
"Ada apa huh ? Ingin berbagi denganku ? Ayolah, aku adalah pendengar yang baik"aku bertanya dengan sangat khawatir.
"Aku tidak apa apa Carol... "kata niall sambil tersenyum manis. Ok, aku tahu itu senyum yang penuh keterpaksaan.
Aku yang ragu masih menatapnya khawatir. Sial ! Dia mengedipkan sebelah matanya padaku. And Oh my god , dia berhasil membuatku Blushing. Aku yakin wajahku sudah seperti kepiting rebus sekarang.
"Wajahmu memerah lho"katanya sambil tertawa. Aku langsung menutup kedua pipiku yang sudah memerah dengan kedua telapak tanganku.
Niall POV
Aku memperhatikan wajah Caroline dengan rona merah disekitar wajahnya. Lucu sekali, padahal aku hanya mengedipkan mataku. Ya, soalnya dia memperhatikanku tanpa berkedip. Lagipula aku juga sudah rindu melihat rona merah itu yang semakin membuatnya terlihat menarik.
"Apa kau mau ke kantin?" Ucapku sambik terkekeh pelan dan berharap dia akan mengangguk setuju.
"Hmm.. sepertinya rencanamu harus ditunda, huh?" Gadis itu menunjuk ke arah pintu masuk ruang kelas. Benar saja, pak dosen si raja terlambat itu baru saja datang.
"Yah, i see" jawabku singkat dan tersenyum kecil.
"Mungkin nanti saja Niall, karena dosen kita sudah masuk"kata Caroline sambil berjalan ke tempat duduknya yang bersebelahan denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone with (Niall) one direction
FanfictionCerita tentang aku dan Niall, tentang persahabatan kami yang rumit dan tentang seluruh anggota one direction... 🖤------------------------------------------------------------🖤 Apakah kami akan bertahan , atau kami akan selesaikan sampai disini ? Me...