patah hati?

2.2K 192 25
                                    

pagi itu terlihat wajah shani lebih mendingan dari pada 2 hari sebelumnya, dia tengah bersiap menuju kantor karna hari ini ada pembahasan lebih lanjut tentang proyek yang dia jalanin dengan perusahan adi jaya itu.

shani terlihat wajahnya lebih sumringah selain karna proyek ini dia mendapat kabar bahwa kekasihnya akan mengujunginnya, sudah 2 minggu lamanya keduanya tidak bertemu dan keduanya tidak saling mengabari, dikarenakan kegiatan yang padat dijalanin aran ataupun shani. lebih tetapnya aran yang sok sibuk namun yang tadinya shani ingin kesal sirna hanya karna aran membujuknya akan datang ke kantor. sesimpel itu untuk membuat mood shani lebih baik.

diruangan meeting itu sudah disiapkan sebaik mungkin oleh gracia keduanya sudah ada diruangan itu menunggu pak alden dan pak al yang akan hadir di ruangan meeting itu.

dari luar terdengar suara kedua laki laki mendekati ruangan meeting itu yang shani duga dia adalah pak alden, pak al dan benar saja keduanya adalah patner kerja shani. yang membuat shani terlonjar kaget itu adalah algara itu adalah al yang dijodohkan oleh bundanya dua hari yang lalu.

"kamu lagi?"

"kita kayaknya jodoh deh, dimana mana selalu ketemu" alis al terlihat menggoda shani.

"engga, gamau"

"lah, buktinya kita ketemu terus secara ga sengaja. seolah olah bumi ini tuh nyuruh kita bareng terus"

"udah lo gabakalan nyesel kalo jadi istri gue, yuk lanjut meeting." ajak al.

"kasian, temen lo bingung. gue ceritain entar den gausa kepo gitu" ucapnya pada alden yang ada disebelahnya.

dua jam lamanya meeting itu dilaksanakan, pandangan al hanya tertuju dengan shani, bukan dia tidak profesional tapi dia seakan tidak bisa memalingkan wajahnya dari wajah cantik milik shani. hingga membuat shani beberapa kali mendengus kesal melihat ke arah al.

"pak al meeting sudah selesai" tegur alden.

"ah, iya shani mau makan siang bareng?" ajak al dengan wajah sumringah.

"tidak al, aku akan makan siang bersama pacarku" suara ketokan pada ruangan meeting itu mengalihkan pandangan al ke arah pintu kantor dan munculah perawakan seorang laki laki berambut pendek tinggi dia memakai topi dan juga masker, saat lelaki itu membuka maskernya shani langsung berlari menghampiri pria itu, ia dia jiaran zelbi. putra tunggal dari perusahan jinan's crop perusahaan yang bergerak di bidang industri music dan juga model.

shani seakan melupakan ketiga manusiaa menyaksikan pemandangan pelukan antara aran dan juga shani, bahkan shani tanpa canggung memperlihatkan kebucinannya pada semua orang mungkin bagi gree itu adalah hal yang wajar namun untuk orang baru bagi al dan alden itu cukup mengejutkan, pasalnya shani terkenal sangat beribawa, lemah lembut dan juga tegas. namun sekarang dia seperti seekor kucing yang bertemu dengan majikannya.

al akhirnya berpamitan pada gracia, lalu keluar dari ruangan itu menuju lift, dia cukup sadar dirinya masi tidak diterima kehadirannya oleh shani, walaupun kemarin dia sudah mengetahui sifat lembut shani. tapi sekarang dia harus lebih berusaha lagi, mengambil hati shani.

-
-
-
-
-
-

"sayang, kamu dicariin bunda disuruh bunda buat ketemu? kamu bisa kan?" shani memakan sushi pesanannya itu.

aran yang baru menyuapi makanan kedalam mulutnya tersedak karna ucapan shani yang tiba tiba, "sekarang?"

"mau sekarang?"

"en-gga, kenapa mau ketemu?" tanya aran heran.

"kalo kamu ga cepet buat serius, bunda bakalan ngejodohin aku sama cowo yang tadi kamu liat di kantor."

shani itu cantik, tapi dia galak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang