suara tangisan anak bayi itu menggema diruangan tempat shani bersalin, ya bayi yang ia kandung selama 9 bulan telah lahir dia anak laki laki yang wajahnya sangat mirip dengan al, kemungkinan shani hanya kebagian mata dan alis itu saja, al merasa memiliki mainan baru saat baby arka udah lahir, al benar benar menjadi papi yang siaga dan sangat excited dengan kelahiran anak pertamanya itu.
flashback masa persalinan.
keduanya sempat terjadi cekcok karna shani yang kekeh meminta lahiran normal namun al tak mengizinkan karna bayi shani itu melintang yang akan sulit sekali melahirkan normal, shani sudah coba saran dari dokter untuk olahraga ringan. namun sampai di h-2 saran tetap masi sama untuk sesar, shani hanya mengangguk pasrah dan al mengelus rambut istrinya itu. padahal bagi ibu hamil melahirkan normal itu adalah suatu pencapaian sebagai ibu namun ada hal lain yang mengharuskan shani mengurunkan niatnya. dia tak mau juga al menghawatirkan dirinya.
hingga di hari 1 jam sebelum shani operasi sesar al menatap cemas kearah istrinya itu tau, jika ada dokter yang akan membantu persalinan itu namun rasa khawatir itu masi ada. hingga mama al yang menenangkan anak laki lakinya itu sedangkan buna ve hanya menatapnya untuk menyakinkan bahwa shani kuat. shani terlihat terkekeh melihat wajah suaminya yang pucat itu dia yang mau melahirkan kenapa al yang pucat.
"sayang, gapapa kok ini. sakitnya dikit kan aku dibius" ucap shani menengangkan suaminya itu sambil mengelus tangan al yang masi menggengam tangannya itu.
al mengangguk mencoba tenang harusnya kan dia yang menengangkan shani kenapa jadi dia yang ditenangkan "kita lewatin bareng bareng ya" ucap al sebelum keduanya masuk keruangan bersalin.
al beberapa kali meringis saat dia melihat ah tidak saat dokter itu seperti menyayat perut shani, hal itu membuatnya ngilu tak tega. namun al diam sambil menggengam tangan istri harusnya tadi dia tidak ikut diluar namun entah kenapa al enggan berjauhan jadi dokter membiarkan saja. hingga setengah jam mereka didalam sana terdengar suara bayi menangis dan shani yang setengah dibius itu masi bisa mendengar suara tangisan itu sebelum dia menutup matanya. pegangan tangan shani pada al melemas membuat al panik sendiri. namun sang dokter berbicara "santai pak, ibu shani sedang istirahat gapapa, saya bersihkan dulu bayinya setelah itu bapak bisa adzankan." hal itu membuat al lemas dia benar benar tak kuasa menahan tangisnya beberapa kali dia mencium kening istrinya.
flasback off.
shani terkekeh saat mendengar cerita mamanya itu karna al. "al kayaknya cukup satu mah, gatega liat perut shani di seset gitu. al ngilu" cerita al saat pada mamanya tadi sebelum shani bangun, dia selesai mengadzankan bayi laki lakinya itu.
melody mengacak rambut anak laki lakinya itu, al itu laki laki yang terlalu takut menyakiti hati perempuan semoga cucuknya itu juga seperti al, sangat lembut kepada wanita. melody mendekati box bayi itu melihat cucu pertamanya yang sangat mirip dengan al.
"ini mah mukanya al semua" celetuk veranda.
"shani kebagian alis sama matanya bun" ucap shani yang menggelengkan kepalanya.
"ganteng banget cucu oma, ih gasabar oma ajak jalan." ucap melody girang. al hanya menatap mamanya jengah. "selain shani yang selalu mama culik, sekarang pindah ke anak al."
"dih, salahin kamunya dong ninggalin istri terus." ucap melody sambil mengendong baby itu.
"udah kenapa jadi berantem, namanya siapa shan" ucap papa al yang baru selesai dari kamar mandi.
"arka najendra natio. panggilannya arka." jawab al dengan cepat, nama itu yang al lontarkan pertama kali di umur bayi itu diperut shani 3 bulan. pasalnya shani meminta juga ada unsur nama al di anak pertama mereka namun al tidak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
shani itu cantik, tapi dia galak.
Novela Juvenilshani itu cewe cantik yang tiba tiba muncul dikehidupan al, hingga membuat keduanya yang tadi tidak menerima perjodohan yang konyol, hingga ada banyak momen yang tak terduga membuat keduanya sering intens bertemu, dan ya baca aja......