al benar dibuat bingung oleh shani pagi itu, shani yang tiba tiba demam begitu saja, membuatnya panik hingga dia menelfon mamanya setelah dia mengompres, dan mematikan ac di kamar shani, namun kepala shani tetap panas dan badannya yang mengigil mau tidak mau al memijat kepala shani dengan tangannya agar wanita itu lebih terlelap dan tertidur dengan tenang, sebenarnya shani tidur cuman setiap 2 jam sekali dia selalu terbangun karna merasa tidak nyaman, dan hal itu membuat al tidak tega.
baru setelah al memijat kepala shani sebentar membuat sang empu mendengur dengan suara halus menandakan shani tertidur lagi, hal itu digunakan untuk al memasakan bubur dan teh anget untuk shani, dia meminta mamanya ke villa yang mereka inap semalam, al juga meminta mamanya membawakan dokter yang biasanya menjadi langanan jika dia sakit.
al berkutat dengan alat dapur sekitar 30 menit hingga tangan putih memeluk pinggangnya hingga membuat al terlonjar kaget, shani kah?
"kamu kemana?" nada shani masi terdengar lemah ditelinga al.
"masak buat kamu, perutnya kosong dari semalem terus kena hujan juga, jadinya kamu sakit." al melepas tangan shani yang melingkar di perutnya dan al berbalik melihat shani dan melingkarkan tangannya dipinggang shani.
"makan ya, biar cepet sembuh minum obat juga, tarlagi mama kesini bawa dokter." cerca al sambil merapikan anak rambut yang menutupi mata shani.
"masih panas kamu tuh, duduk di sofa ya sambil makan" al mengendong shani didepan, dan mendudukan shani di sofa, shani seperti anak kecil saat dia sakit, dan sangat sangat berbeda ketika ada di kantor.
al mengambil bubur yang ada di meja makan itu dan berniat menyuapi shani namun shani dengan sigap mengambil mangkoknya itu dari tangan al, berniat memakannya sendiri. shani baru akan menyuapi buburnya kedalam mulutnya namun al menahan.
"dia aduk dulu biar rasanya tuh nyatu" tuturnya.
"gasuka, perpecahan. lebih enak kayak gini" shani akhirnya membuka suara.
"emang ga hambar?" melihat shani dengan lahap memakan buburnya itu.
hanya gelengan yang menjadi jawaban shani, al hanya menggelengkan kepalanya bertanda keheranan, emang bubur ga diaduk ga hambar?
al hanya membiarkan shani, hingga bubur itu tinggal setengah membuat shani menyodorkan sendok itu ke mulut al. "kok aku?"
"kamu makan juga entar sakit" ucap shani.
"nanti makan, itu habisin dulu."
"aku kenyang al, kamu aja"
"tinggal dikit shani" paksa al.
"gamau all, aku udah kenyang. kamu sayang sama aku kan, yauda ini dimakan aku suapin" sendok itu mengarah ke mulut al, al mau tidak mau membuka mulutnya akibat perlakuan shani, hingga mamanya yang baru sampai itu terlihat keheranan melihat keduanya, katanya al shani sakit tapi kok yang ngurusin jadi shani? kok al yang makan buburnya aneh.
"loh kok jadi kamu yang makan si aa?"
"shani lagi sakit kok"
"astafirullah, kalo masuk ya salam atuh mama. ngagetin aja ih." jawab al.
"dih mama udah salam dari tadi didepan, tanya aja pak supri, kamu ini gimana? ga ngurusin shani, lagi sakit kok kamu yang makan bubur?"
"shaninya kenyang mah, jadi al yang makan dari pada mubazir" jelas al.
shani berdiri menyalami tangan mama melody, dia mempersilahkan melody untuk duduk dan meminta maaf sudah merepotkan pagi pagi gini, hingga melody hanya tersenyum dia merasa tidak keberatan dengan ini, karna dia juga kawatir setelah al menelfon dirinya dan juga bunda ve bahwa shani sakit, bunda ve juga kawatir terhadap shani, tapi karna melody sudah divilla membuat ve merasa tenang sebentar lagi ve juga kesini.
![](https://img.wattpad.com/cover/346006663-288-k572528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
shani itu cantik, tapi dia galak.
Teen Fictionshani itu cewe cantik yang tiba tiba muncul dikehidupan al, hingga membuat keduanya yang tadi tidak menerima perjodohan yang konyol, hingga ada banyak momen yang tak terduga membuat keduanya sering intens bertemu, dan ya baca aja......