seharian sama arka

1.4K 181 5
                                    

al yang tengah fokus pada meetingnya di zoom dan shani tengah membuat bolu coklat, karna dia tadi melihat video ditiktok yang membuatnya ingin membuat bolu coklat. shani berkutat dengan dapurnya itu dihari minggu ini al tetap produktif dengan meetingnya tak lupa menemani arka yang tengah sibuk dengan mainannya itu dan sesekali melihat ke arka di tengah kesibukan dia mendengarkan ocehan di zoom itu. tanpa sadar arka tengah merangkak itu menuju ke arah akuarium kecil berisi ikan di pojok dekat dengan jendela yang bagi arka mudah untuk ia jangkau. al lupa jika harus menaruh akuarium itu di meja sebelah karna meeting itu, dan ada beberapa ikan kecil disana yang ia pelihara.

arka memang bayi itu ajaib, arka entah kenapa bedak bayi yang menjadi mainnya tadi terbuka tutupnya dan arka melempar kearah kolam itu yang sebelumnya dia goyangnya dengan tangan mungilnya. boom, wajahnya tadi pagi baru selesai main menjadi berwarna putih dan akuarium tadinya jernih berubah putih karna bedak bayi, semua ikan yang kemarin al beli mati. suara lemparan bedak bayi itu terdengar nyaring karna al hanya memakai satu earphone saja, membuat al menepok jidatnya melihat kelakuan arka.

"allah, baru ditinggal dek. papi lagi bahas projek kamu juga ikutan buat projek. dasar anak bibu gabisa dicuekin dikit" omel al. bodo amat dengan meetingnya itu al mengangkat arka dari sana, dan menatap datar kearah akuarium itu.

"yaallah, kenapa arka jadi putih gini?" tanya shani yang baru datang dari dapur. wajah shani tertawa saat melihat ikan koi kecil itu mati karna kelakuan arka. arka tersenyum gembira melihat shani tertawa.

"tega banget loh, baru beli aku. mati ga nyampek seharian" al menatap pasrah.

"dek, kok lempar bedak sih? kasian ikannya mati" omel al.

omelan khas bayi itu terdengar seperti bedebat dengan al, membuat shani seperti melihat dua bayi sekarang. al yang tengah cemberut ikannya mati karna ulah projek besar arka, sedangkan arka yang terlihat mengoceh karna untuk pembelaan diri.

"sini aku gantiin, baju arka. kamu selesain meetingnya" shani hendak mengendong arka namun al menggeleng. "aku aja, kamu bikin kue aja. biarin aja udah selesai meetingnya" ucap al dan berlalu ke kamar arka untuk mengantikan baju anak itu.

arka yang telah diganti dengan baju berlengan panjang karna hari ini cukup dingin padahal masi siang namun cuacana sedikit mendung, mungkin nanti hujan. arka tengah duduk berdua dengan al di sofa itu menoleh secara cepat bersamaan saat shani membawa kue bolu coklat itu mirip sekali arka itu memang duplikat al.

"sayang kamu jadi hari ini keluarnya?" tanya al yang sedang bermain dengan arka.

shani mengangguk sambil memotong kue bolu itu dan menyuapi arka "kamu gapapa sama arka, aku janji ga lama" ucap shani.

"apasi, gapapa sayang lama juga, sebelum kamu nikah kamu bebas ngelakuin apa aja. jadi aku gamau ngelarang apa yang kamu lakuin sebelum nikah, lakuin aja. gapapa kamu juga udah ngeluangin banyak waktu buat aku arka, udah gih sana puas puasin. sama gracia kan keluarnya? tanya al lagi.

"iya, sam soalnya ada projek gitu jadi gabisa nemenin bmnya gracia." jawab shani lagi. arka anteng saja sambil makan bolu itu sendiri hingga cemot.

"suap papi dek" ucap al namun arka mengiyakan permintaan itu dengan menyendokan bolu itu dan disodorkan ke shani.

shani tersenyum melihat perhatian kecil anaknya itu "gemess, aaa dedek. kamu cepet banget gedenya" shani mengunyel pipi arka dengan hidungnya. arka tertawa saja. al tak mau ngalah dia juga memeluk pinggang shani dan meletakan kepalanya dibahu istrinya.

"aduh yang, ngalah dulu ih sama arka." ucap shani yang sedikit kesusahan karna arka memukul kepala al yang mendekati shani.

"akhhhhhh...." suara khas teriakan arka yang mengema itu tak sekali dua kali saat arka digoda al berteriak seperti itu. yang membuat arka nangis namun tak lupa menarik rambut al.

shani itu cantik, tapi dia galak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang