9

4.6K 527 26
                                    

Motor Ducati Panigale V4 milik Lisa baru saja berhenti di area parkir Galaxy International High School, disusul oleh tiga motor sport lainnya yang sengaja parkir sejajar dengan motor Lisa. Mereka berempat turun dari masing-masing motor secara bersamaan. Sebuah jaket kulit berwarna hitam dengan logo khas The Bruiser melekat pada tubuh Lisa, Jisoo, Seulgi dan Wendy.

"Para gadis berangkat lebih pagi hari ini" celetuk Jisoo saat melihat deretan mobil mewah di samping motor milik mereka.

Seulgi mengangguk setuju, "Cuaca pagi ini cukup terik. Mungkin mereka takut make up-nya akan luntur jika berangkat terlalu siang"

Jisoo dan Wendy sontak tertawa dengan penuturan Seulgi, sementara Lisa hanya menggeleng. Kaki panjangnya lebih dulu melangkah untuk menuju koridor. Namun, langkahnya terhenti saat menyadari keberadaan sebuah sepeda usang yang tak jauh dari posisi motornya di parkir. Lisa sangat tahu siapa pemilik dari sepeda tersebut.

'Brakk'

Dengan santainya Lisa menendang sepeda tersebut hingga terjatuh. Tidak ada yang peduli sekalipun banyak siswa-siswi yang berlalu lalang di sana dan melihat kejadian tersebut. Lisa langsung pergi dari sana tanpa rasa bersalah. Jisoo, Wendy dan Seulgi bahkan menambahi dengan menginjak sepeda tersebut hingga menyebabkan beberapa ruji sepedanya patah.

Banyak siswa-siswi yang menyapa kedatangan Lisa dkk saat mereka tiba di koridor. Lisa hanya mengangguk sebagai tanda ia menerima salam mereka. Tapi, tidak dengan Seulgi dan Wendy. Mereka berdua justru sibuk tebar pesona kepada para gadis, sementara Jisoo sibuk dengan nintendo di tangannya. Lisa sampai geleng-geleng melihat tingkah genit Wendy dan Seulgi. Padahal, jika di hadapan Joy dan Irene, mereka berdua akan mati kutu dan tidak berani berbuat apa-apa. Bahkan, tampaknya para gadis jauh lebih dominan jika dibanding mereka.

"Kamchagiya!"

'Brukk'

Seulgi tiba-tiba menghentikan langkahnya, membuat Lisa, Wendy dan Jisoo yang tidak menyadari hal itu, secara otomatis menabrak tubuh Seulgi dan membuat mereka berempat kompak terjatuh dan saling menumpuk di atas lantai yang keras.

Hal itu tentu mengundang perhatian Jennie dkk yang secara tidak sengaja, sedang lewat di koridor, hendak menuju toilet. Jennie, Irene, Joy dan Rosè berdiri tak jauh dari mereka berempat.

"Ya! Kalian menimpaku, brengsek" erang Seulgi, karena dia yang berada di posisi paling bawah dan ditimpa oleh tiga tubuh lainnya.

"Kenapa kau berhenti mendadak hah?! Kami kan tidak melihatnya" gerutu Jisoo yang tidak terima disalahkan.

"Menyingkir dari atasku sebelum aku mati!" Seulgi berusaha mendorong tubuh teman-temannya agar pergi.

Para gadis hanya menontonnya, tidak berniat untuk membantu. Mata mereka justru fokus pada sekumpulan wanita di dekat Lisa dkk. Si penyebab utama Seulgi berteriak dan membuat mereka semua terjatuh.

"Kenapa aku merasa bulu kudukku tiba-tiba berdiri?" bisik Wendy.

Lisa mengarahkan matanya, mencoba menunjukkan apa yang ada di depan, juga di samping mereka. Wendy seketika kaget saat mendapati gadis yang sering ia goda setiap kali berada di kantin, berdiri hanya beberapa sentimeter darinya. Sedangkan, Joy berdiri tak jauh dari posisinya sembari menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Sialan, kenapa mereka harus muncul di saat seperti ini? Pantas saja beruang bodoh ini sampai terjatuh" Wendy menoyor kepala Seulgi tanpa permisi.

"YA! Kau belum pernah merasakan kepalamu diinjak hah?!" Seulgi menatap tajam pada Wendy, namun manusia salju itu tampak tak peduli.

"Omo! Gwenchana?"

Tzuyu buru-buru membantu Lisa untuk berdiri, begitu juga dengan Karina dan Yu-na yang membantu Seulgi serta Wendy. Jisoo hampir bernafas lega, karena tidak ada wanita yang mengganggunya. Namun, tanpa diduga, seorang gadis lainnya muncul dan membantu Jisoo untuk berdiri. Dia adalah Choi Ji-su atau akrab disapa Lia.

Villain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang