17

3.6K 440 53
                                    

Di sebuah gudang yang tak terawat dan cukup berdebu, dengan pencahayaan yang begitu minim. Seorang gadis terikat pada kursi tua yang sudah lapuk, mulutnya terpasang sebuah lakban, menghalangi gadis itu untuk berteriak atau pun berbicara. Kedua mata gadis itu masih terpejam, belum sadarkan diri.

Tepukan keras mendarat di pipi mandunya. Ia terganggu dengan itu dan mulai menggeliat. Matanya perlahan terbuka dan mengerjap untuk menyesuaikan dengan pandangan yang ada. Gelap. Itulah kesan pertama yang ia dapatkan saat melihat ruangan di sekelilingnya. Ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya karena diikat. Dengan cepat ia menyadari situasinya. Ya, dia sedang diculik sekarang.

"Kau sudah bangun, princess?"

Jennie seketika menoleh dan mendapati seseorang dengan jubah hitam dan memakai topeng berdiri di hadapannya. Gadis itu sama sekali tidak takut. Ia justru mengamati postur orang itu dalam diam, mencoba mengenali siapa sosok yang sudah berani menculiknya. Namun, sialnya orang ini cukup pandai. Ia sengaja menggunakan pengubah suara sehingga Jennie tidak berhasil mengindentifikasi siapa penculiknya.

'Sreett'

Tanpa perasaan, sang penculik mencabut lakban di mulut Jennie dengan kasar. Tentu itu terasa sakit, membuat gadis itu mengumpat dalam hati.

"Baca ini dan jangan membantah! Aku akan mengirimkannya kepada ayahmu yang kaya raya itu" sang penculik menyodorkan sebuah penyangga dimana terdapat kertas berisi tulisan di sana.

Ia kemudian melangkah menjauhi Jennie dan membawa sebuah tripod yang terpasang kamera, kemudian menyalakannya untuk menyorot ke arah Jennie. Sang penculik menekan tombol rekam, kemudian kembali berdiri di dekat Jennie sembari menodongkan sebuah pistol.

"Cepat baca!" bentak sang penculik.

Jennie tidak memiliki pilihan lain. Ia pun mulai menggumamkan kata-kata dalam kertas tersebut.

"Hello, I'm Jennie K-"

Jennie menghela nafasnya dan melirik pada moncong pistol yang sangat dekat dengan posisi kepalanya.

"YA! BISAKAH KAU MENJAUHKAN THAT FUCKING GUN FROM ME?! You make me nerveous, stupid!" Jennie berteriak marah kepada sang penculik, bahkan melotot pada pistol yang terarah padanya.

Penculik tersebut membulatkan matanya tak percaya di balik topeng yang ia kenakan. Tak menyangka bahwa ternyata gadis ini lebih berani dari yang ia bayangkan. Tanpa sadar, ia bahkan takut hanya karena gertakan yang baru saja Jennie layangkan kepadanya. Ia menurunkan senjatanya dan kembali meminta Jennie untuk membaca naskahnya.

Jennie memutar kedua bola matanya malas dan kembali membaca isi kertas tersebut.

"Hello, I'm Jennie Kim. Seseorang menculikku dan berusaha menyakitiku. Demi keselamatanku, kumohon, kirimkan-" Jennie menaikkan sebelah alisnya saat membaca isi kertas tersebut.

"WHAT?! ARE YOU KIDDING ME?! 500 JUTA WON?! Kau pikir aku semurah itu?!" Jennie kembali berteriak, membuat sang penculik tersentak kaget.

"Kau ini benar-benar bodoh! Tidak bisa memanfaatkan situasi" omel Jennie.

"Oke, back to the topic. Untuk keselamatan jiwaku, mohon kirimkan uang 1 milyar won. Don't you dare to say that you don't have that money, appa! You're rich! And I'm your daughter, of course. Uang sebanyak itu tidak ada apa-apanya untukmu. Jadi, CEPAT KIRIMKAN UANGNYA! AKU TIDAK TAHAN BERADA DI TEMPAT KUMUH SEPERTI INI!"

Sial, gadis macam apa yang baru saja ia culik? Belum ada beberapa jam, namun sang penculik sudah lebih dulu frustasi melihat kelakuan Jennie. Ia buru-buru mengambil kamera dan mematikan rekaman videonya. Ia perlu mengedit beberapa bagian sebelum mengirimkannya kepada ayah Jennie.

Villain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang