19

4K 437 17
                                    

'Braakk'

Pintu di salah satu ruangan markas The Bruiser terbuka lebar. Lisa masuk dengan sebatang rokok menyala di mulutnya. Di belakangnya, ada Wendy, Jisoo dan Seulgi yang turut serta. Lisa melangkahkan kakinya menuju sudut ruangan, dimana seseorang terikat dengan wajah babak-belur akibat ulah Jisoo, Wendy dan Seulgi sebelumnya.

Lisa menatap laki-laki di hadapannya dengan datar. Namun, tersimpan dendam di dalam kedua bola mata hazelnya. Ia melepaskan puntung rokok yang masih menyala dari mulutnya dan tanpa perasaan, Lisa menyundut leher laki-laki itu dengan rokok miliknya.

"Arrrgghhh...!!!" Jo In Sung mengerang kesakitan.

Bara rokok tersebut membakar kulitnya, tapi Lisa sama sekali tidak peduli. Ia membiarkan Jo In Sung merasakan sakit yang teramat sangat sebagai balasan atas perbuatannya yang sudah dengan lancangnya menculik Jennie. Beruntung, Jennie berhasil ditenangkan dan sekarang aman bersama Irene, juga yang lainnya. Lisa bahkan sampai menurunkan anggotanya untuk berjaga di sekitar apartemen, memastikan kasus penculikan Jennie tidak akan terulang lagi.

Sekarang adalah saatnya untuk Lisa membalas dendam. Ia belum sempat menghabisi Jo In Sung tadi karena terlalu fokus untuk menenangkan Jennie. Meski Jo In Sung sudah mendapatkan banyak luka di tubuhnya, namun Lisa tetap tidak puas selama bukan ia sendiri yang menghabisi laki-laki itu.

"Katakan padaku, siapa yang sudah menyuruhmu!" Lisa menekan rahang Jo In Sung dengan kuat.

"Aku tidak tau!" jawab Jo In Sung apa adanya.

"Jangan berbohong padaku, brengsek! Aku masih berbaik hati padamu, jangan membuatku kehilangan kesabaran dan membunuhmu!" tatapannya begitu nyalang ke arah Jo In Sung.

"Aku benar-benar tidak tau. Aku sudah jujur padamu" elak Jo In Sung.

Jo In Sung memang tidak tahu dengan siapa ia berbicara malam itu. Bagaimana postur tubuh lawan bicaranya, Jo In Sung sama sekali tidak tahu.

"Orang itu membawaku secara tiba-tiba ke tempatnya dan memintaku untuk menculik Jennie. Jika tidak, dia akan membunuh istri dan anakku. Aku tidak punya pilihan lain" ungkap Jo In Sung.

Mendengar penjelasan tersebut, bukannya merasa iba dengan posisi Jo In Sung, Lisa justru semakin murka.

'Braakk'

Lisa menendang kursi Jo In Sung dengan kasar. Kursi tersebut sampai terlempar sekitar setengah meter dengan tubuh Jo In Sung yang masih terikat di sana. Tubuh laki-laki itu seketika terasa remuk karena jatuh dalam posisi yang sulit.

"Brengsek! Demi melindungi kelurgamu, kau tega mengorbankan Jennie-ku hah?!" Lisa menjadi begitu marah.

Tidak seorang pun berniat menghentikan Lisa. Jisoo, Seulgi dan Wendy bahkan hanya menonton, membiarkan Lisa untuk mengeluarkan seluruh emosi di dalam dirinya.

"Ya! Jika kau di posisiku, kau juga pasti akan melakukan hal yang sama! Jangan seolah-olah aku yang paling bersalah di sini! Kau sendiri, tidak becus dalam menjaga kekasihmu sampai orang amatiran seperti aku pun bisa menculiknya" Jo In Sung tidak terima dengan kemarahan Lisa yang dilayangkan padanya.

"Kau-"

Lisa menarik tubuh Jo In Sung dengan kasar dan langsung melayangkan pukulan bertubi-tubi kepadanya. Gadis jangkung itu mendadak kesetanan dan tidak bisa mengendalikan dirinya untuk terus menghajar Jo In Sung. Dia tidak peduli jika laki-laki itu akan mati di tangannya.

"Li, hey! Sadar! Hentikan ini!" Wendy buru-buru menarik tubuh Lisa agar menjauh dari Jo In Sung.

"Ya! Lepaskan aku! Aku harus membunuh bajingan ini" Lisa memberontak.

Villain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang