14

3.8K 487 22
                                    

"Jelaskan! Apa maksud ini semua hah?!"

Suasana basecamp The Bruiser dan para gadis tampak menegangkan. Tidak seorang pun dari mereka yang membuka suara. Hanya Lisa, yang berdiri dan menatap mereka dengan tajam. Sementara yang lainnya justru tertunduk, karena takut.

Lisa baru saja mendapatkan hasil dari laporan tentang penyelidikannya akan kasus penyerangan Jennie kemarin. Lisa akhirnya tahu, bahwa teman-temannya termasuk Jennie, sedang dalam situasi berbahaya karena video bullying mereka menjadi viral di social media. Bahkan, banyak masyarakat yang berspekulasi, bahwa bullying itu erat kaitannya dengan kematian Do Kyung-soo, salah satu siswa di Galaxy International High School. Lisa marah, karena mereka semua menyembunyikan masalah sepenting ini darinya.

Kasusnya sempat mereda, berkat bantuan ayah Joy, seluruh video dan artikel berhasil dilenyapkan dalam sekejap. Namun, semuanya kembali ramai dan dibicarakan publik, bahkan lebih panas dari sebelumnya, karena video Jennie yang tiba-tiba tersebar. Ya, video saat Jennie mencoba melawan Tzuyu dan antek-anteknya saat di kamar mandi. Karena skenario yang Tzuyu buat, sekarang semua mata menganggap Jennie sebagai penjahatnya, bahkan menghina gadis itu tidak ada habisnya. Tidak peduli jika Jennie merupakan anak dari keluarga Kim. Ada ratusan ribu manusia yang menyerang Jennie. Tidak mungkin Kim Family akan melenyapkan mereka satu per satu. Mungkin seperti itu pikir mereka, sehingga berani memojokkan dan menyerang Jennie.

"Li, tenanglah!" Jennie mencoba membujuk kekasihnya.

"Diamlah! Aku tau, kau yang meminta mereka untuk diam kan?! Apa maksudmu hah?!" sentak Lisa.

"Ya! Aku begini juga demi kebaikanmu! Kondisimu sedang tidak stabil saat itu. Aku tidak mungkin membebanimu dengan masalah seberat ini!" elak Jennie yang mulai ikut tersulut emosinya.

"Kau pikir aku selemah itu hah?! Lagipula, apa bedanya? Pada akhirnya aku tetap tau!"

"Tapi setidaknya aku berniat baik! Tidak bisakah kau menghargaiku?!" Jennie bangkit berdiri, menantang Lisa dengan tatapannya.

"Berapa memang hargamu hah?!"

'Plakkk'

Tamparan keras mendarat di pipi Lisa.

"Jaga bicaramu, brengsek!" emosi Jennie sudah mencapai puncaknya, sehingga ia lebih memilih untuk meninggalkan ruangan tempat mereka berkumpul.

Joy, Irene dan Rosè langsung menyusul kepergian Jennie. Mereka tidak mungkin membiarkan sahabatnya seorang diri saat sedang dalam kondisi emosi yang tidak stabil.

"Ya monkey! Kau keterlaluan, tidak seharusnya kau mengatakan itu pada Jennie" tegur Wendy.

"Diamlah! Aku tidak suka dibohongi, tapi apa? Dia justru membohongiku" kata Lisa.

"Jennie tidak membohongimu, Li. Dia hanya khawatir tentang keadaanmu. Itu wajar, dia kekasihmu. Jennie hanya tidak ingin kau kenapa-napa. Dia juga tidak berniat menutupi semuanya darimu. Dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk memberitahumu. Tapi, sayangnya kau lebih dulu tau" terang Jisoo.

"Tapi tetap saja! Aku tidak selemah yang dia pikir! Lagipula, ada apa dengan kalian? Aku sahabat kalian! Kenapa kalian justru membela Jennie?" Lisa menatap heran ke arah para sahabatnya satu per satu.

"Apa yang kau bicarakan hah?! Kau pikir Jennie menutupi ini karena dia berpikir kau lemah? Dia khawatir padamu, pabo! DIA KHAWATIR! Apa kau belum mengerti juga?!" Seulgi berdiri dan mendorong bahu Lisa.

"Dan apa? Kami membela Jennie? Wajar! Dia juga sahabat kami. Posisinya di sini, dia tidak bersalah. Tapi kau! Kau egois, monyet sialan! Kau tidak mau mendengarkan penjelasannya. Kau bersikeras dengan pikiranmu sendiri! Kupikir kau siswa terpintar di sekolah, tapi ternyata kau bodoh! Kau tidak berotak!" lanjut Seulgi, ikut pergi meninggalkan ruangan entah kemana.

Villain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang