10

4.8K 479 14
                                    

"Panggilan kepada Lalisa Manoban, kelas 11-A, dimohon untuk menuju ke ruang kesiswaan sekarang juga!"

Sebuah suara yang berasal dari speaker di dalam kelas, menggema di seluruh antero Galaxy International High School, membuat pembelajaran yang sedang berlangsung sempat terhenti karena adanya pengumuman tersebut.

Lisa yang awalnya sibuk mencatat materi yang terpampang di monitor besar di depan kelasnya, mendadak menjatuhkan penanya saat mendengar namanya disebut. Bahkan, semua mata kini menatap ke arahnya termasuk guru yang sedang mengajar di depan.

Tanpa mengatakan apapun, Lisa langsung bangkit dari kursinya dan berniat keluar tanpa meminta ijin dari sang guru. Jennie hanya melirik kepergian Lisa dalam diam, meski sebenarnya dia cukup penasaran, apa yang membuat Lisa dipanggil oleh pihak kesiswaan. Tidak mungkin ini berhubungan dengan olimpiade, sebab hal itu tidak masuk ke dalam urusan kesiswaan. Hanya siswa-siswi bermasalah yang akan masuk ke dalamnya. Apakah itu artinya Lisa baru saja melakukan sesuatu yang fatal hingga membuat ia dipanggil? Tapi, persetan dengan masalah yang Lisa lakukan. Pertanyaannya sekarang adalah, siapa guru idiot yang cukup tidak tahu diri untuk berani memanggil seorang Lisa?

"Pacarmu membuat masalah, Jen?" bisik Rosè yang duduk di sebelah Jennie.

Jennie menggedikkan bahunya tanda tidak tahu.

"Siapa yang peduli Lisa membuat masalah atau tidak? Seharusnya dia tidak perlu sampai dipanggil jika berbuat onar di sekolah" sahut Irene di belakang mereka berdua.

"Itu benar. Lisa dan yang lainnya bahkan bebas merokok di area sekolah, semua orang juga tau jika Lisa kebal dari hukuman. Jadi, ada apa kali ini?" Joy ikut penasaran dengan apa yang menimpa Lisa.

"Kalian membuat masalah apa?" Jennie tiba-tiba berbalik dan menatap tajam ke arah Seulgi, Jisoo dan Wendy bergantian.

"A-apa? Kami tidak melakukan apapun" Seulgi sampai reflek mengangkat kedua tangannya karena terkejut sekaligus takut.

"Tapi Lisa tidak mungkin di panggil ke ruang kesiswaan jika tidak ada apa-apa. Katakan saja yang sejujurnya!" gertak Jennie.

Mereka bahkan berbicara dengan suara keras di dalam kelas, padahal pelajaran sedang berlangsung. Sang guru hanya membiarkannya, sementara murid lainnya sibuk untuk melanjutkan catatan mereka. Sekali lagi, tidak ada yang berani berurusan dengan Jennie dan Lisa dkk. Mereka bebas melakukan apapun yang mereka mau.

"Aku bersumpah, Jen! Kami tidak melakukan apapun" Jisoo ikut meyakinkan Jennie.

Wendy mengangguk, "Lagipula, jika kami membuat masalah. Seharusnya bukan hanya Lisa yang dipanggil, tapi kami juga"

Jennie pun seketika terdiam. Benar juga perkataan Wendy. Lalu, apa yang membuat Lisa dipanggil jika dia bahkan tidak berbuat sesuatu yang fatal?

"Kudengar, kepala kesiswaan adalah guru baru. Apa mungkin dia tidak tau siapa Lisa, sehingga ia berani untuk memanggilnya?" tebak Rosè tiba-tiba.

"Jinjja? Ada guru baru?" Joy tampak tak percaya.

Rosè mengangguk, "Aku sempat mendengarnya tadi saat anak-anak lain sedang membicarakannya di koridor"

"Kita ke ruang kesiswaan sekarang! Aku ingin melihat wajah dari orang yang sudah berani memanggil kekasihku lewat speaker tanpa rasa hormat" Jennie tiba-tiba berdiri dan melenggang pergi begitu saja. Ia bahkan tidak meminta ijin pada guru yang sedang mengajar.

Awalnya, mereka sempat kaget dengan aksi tiba-tiba yang Jennie lakukan. Namun, sedetik kemudian, Irene, Joy dan Rosè buru-buru menyusul, begitu juga dengan Wendy, Jisoo dan Seulgi. Mereka bertujuh kompak meninggalkan kelas begitu saja, tidak peduli dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.

Villain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang