Cyra Dan Kenangan.

19.9K 1K 43
                                    


Hallo semua... Gimana kabar kalian...

Semoga dalam keadaan sehat semua ya..

Masih setia sama Gus Gibran?!

Udah sampe mana nih cerita Gus gibran?!

Semoga kalian suka part ini ya..

Happy membaca!

****

Sepasang suami istri yang tak lain Gibran dan Azalia tengah duduk di atas tempat tidur. Tidak, melainkan hanya Azalia saja yang duduk dengan bahu yang menyandar pada bagian headboard ranjang. Karna posisi Gibran saat ini rebahan dengan paha Azalia sebagai bantalan.

Azalia nampak bagitu fokus memperhatikan film aksi di hadapannya. Sebuah film yang menanyangkan di mana sang tokoh sedang melawan para musuhnya. Terlihat sangat menegangkan hingga membuat Azalia juga merasakannya.

Gibran sendiri sibuk dengan dunianya menenggelamkan wajahnya pada perut rata Azalia. Menghirup wangi tubuh istrinya yang selalu membuat Gibran merasa damai dan candu.

Tangan Azalia bergerak mengusap-usap surai hitam legam suaminya membuat Gibran merasa sangat nyaman dengan posisi ini. Jika di perhatikan, Gibran lebih mendominan manja dengan Azalia. Sedangkan Azalia terlihat biasa saja saat suaminya itu bersikap manja seperti saat ini. Yang terpenting suaminya itu nyaman dan bahagia.

"Sayang..," panggil Gibran dengan suara yang terbenam pada perut Azalia.

"Iya mas," sahut Azalia.

"I love you," ucap Gibran yang mana membuat Azalia terkekeh. Apa lagi pelukan pada pinggangnya dari Gibran yang semakin mengerat membuat Azalia tak habis pikir dengan suaminya ini.

"Love you to big baby," balas Azalia mengacak rambut Gibran dengan gemas.

"Apa big baby sayang?" tanya Gibran mendongakkan pandangannya.

"Bayi besar, karna sikap mas udah kaya bayi besar ku," jawab Azalia membuat Gibran mengangguk dan kembali membenamkan wajahnya di perut Azalia.

"Sayang kan bulan depan kita mau resepsi, kamu mau kita bukan madu kemana?" tanya Gibran yang kini kembali menatap wajah istrinya dari bawah.

Azalia terdiam, ia berpikir dengan tempat yang cocok dan ia inginkan untuk menghabiskan waktu bersama suaminya.

"Turky," jawab Azalia membuat senyum di bibir Gibran terangkat.

Ternyata keinginan istrinya sama seperti keinginkan dirinya. Ia memang sangat ingin pergi ke Turky, tapi karna tujuan untuk membuat Azalia bahagia dan nyaman. Gibran memilih untuk bertanya.

"Kamu benar ingin ke sana sayang? Atau ada pilihan negara lain seperti Prancis, London, atau yang lainnya?" Gibran bangkit hingga kini duduk di samping Azalia dan menghadap sepenuhnya kepada Azalia.

"Enggak mas, aku memang ingin ke sana. Itu negara impian aku, yang mau aku kunjungin bareng mama, tapi karna mama udah gak ada, aku mau ke sana bareng mas," jawab Azalia.

Gibran menarik Azalia ke dalam pelukannya. "Pilihan yang tepat sayang, kita akan sama-sama ke negara itu untuk mewujudkan impian kita yang belum tercapai," ucap Gibran mencium puncak kepala Azalia berkali-kali.

GUS GIBRAN ( PERJODOHAN.)  TERBIT  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang