Goleng ? dan Kakek ?

272 30 1
                                    

Ternyata anak bungsu Jay Park itu terserang typus, saat ini Jay, Suno serta Daniel tengah membujuk Jungwon untuk makan supaya bisa minum obat.

Namun ternyata Jungwon masih kesal karena Jay yang membentaknya.

"Makan dulu ya, terus minum obatnya." Bujuk Jay yang kesekian kalinya.

Jungwong hanya menggelengkan kepalanya dengan kedua tangan munglinya menutup mulutnya.

"Ayo dong Uwon, makan ya Onu suapin"

"Yaudah deh kalo Uwon gamau makan Onu malah sama Uwon"

Satu hal yang Jay syukuri dari kedua anaknya, ketika salah satu dari mereka sakit maka yang satunya akan bergantung dengan yang satunya lagi.

Contohnya saat ini yang sakit itu Jungwon maka bocah itu akan menuruti keinginan kembaranya, Yah walaupun harua diancam terlebih dahulu.

Jungwon mencebik mendengar Suno yang marah kepadanya, namun ia juga tidak mau untuk makan.

"Gamau Onu, pait" Jungwon sudah mencoba satu suap bubur namun yang ia rasakan hanya rasa pait, maka dari itu bocah itu tidak mau melanjutkan makanya.

"Belalti Uwon ga sayang Onu lagi" Suno ini lumayan pintar bersandiwara liat saja wajah lesu dan murungnya dengan bibir mencebik.

Kalau sudah begini Jungwon mau tidak mau menuruti keinginan kakak kembarnya. Dulu pernah ia tidak menuruti keinginan Suno dan berakhir kakak kembarnya itu ngambek selama kurang lebih satu minggu.

"Ishh, iyaa iyaa sini Uwon makan, tapi Ka Onu yang suapin" pasrah Jungwon.

Jay mau bertanya siapa gerangan yang mengucapkan kata yang tidak sepantasnya Suno dan Jungwon terimas. namun ayah dua anak itu masih ragu takut sang anak kembali sedih. Jay pikir tunggu anaknya sendiri yang bercerita.

Jungwon dengan mata bulatnya mencuri pandang dengan sang papa yang tengah mengusap lembut kening Suno, kakak kembar dari Jungwon itu sudah tertidur dengan paha sang papa menjadi bantalnya.

Jay sadar tentu saja namun ia memilih Pura- Pura tidak tau.

"Papaaa"

"Iya kenapa?"

"Uwon mau celita" cicit bocah itu.

Jay bisa bernafas lega akhrinya ia akan segera mengetahui kronologi bagaimana anak bungsunya bisa mendapatkan kata - kata tidak wajar itu.

"Iya, papa pindahin Kak Onu dulu ya" Jay kemudian memindahkan Suno disofa yang tersedia dan menyelimuto anak sulungnya itu. Beruntungnya Suno tidak terusik sama sekali.

Jay mengelus kening Jungwon.

"Masih pusing kepalanya"

Jungwon menggelengkan kepalanya.

"Papa jangan malah ya sama Uwon"

"Papa minta maaf ya, karena udah bentak Uwon" Jay betulan menyesal telah kelepasan membentak sang anak.

Jungwon melihat Jay dengan mata berkaca - kaca dan mulut yang mencebik tanda bahwa anak bungsu dari Jay itu sebentar lagi akan menangis. Namun bocah itu berusaha menahan tangisnya dengan nafas tersendat - sendat. Jay jadi tidak tega.

"Loh kok nangis sih, kan papa yang salah udah bentak Uwon. Maafin papa ya"

"Uwon---hiks sedih dibilang anak halam"

"Kak Suno sama Uwon tuh anak papa dan mama, bukan anak haram sayang"

"Memangnya Uwon tau apa itu anak haram"

"Uwon gatau, tapi kata Jaebom anak halam itu anak yang tidak ditelima sama olang tuanya, telus nanti bakal dibuang"

"Jungwon ga ada yang namanya anak haram, semua anak itu adalah anugrah dari tuhan" Jay menghapus air mata yang mengalir dipipi anaknya.

 Papa Jay With Twins.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang