Chapter 44

1.3K 55 5
                                    

Selamat datang di chapter 44

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen

Tolong kasih tahu kalo ada typo juga ygy

Thanks

Happy reading everybody

Hopefully you enjoy and love this story like I do

❤️❤️❤️

____________________________________________________

You know me like no one else

Horizon Devoss
____________________________________________________

—Horizon Devoss____________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga tahun lalu, Musim panas
New York, 10 Juli
Pukul 12.30

“Horry, aku ingin mengenalkan seseorang padamu,” kata River ketika kami berkuda santai mengelilingi North Salem Stable di akhir pekan.

“Siapa? Anak perempuan Mr. Flint Betelgeuse yang sering disebut-sebut Dad?”

Tawa River mengudara di antara suara cericip burung. “Bukan. Namanya Jameka Michelle. Aku bertemu dengannya saat pesta kelulusanmu. Kurasa dia berbeda dengan wanita-wanita lain.”

Aku mengingatkan, “Aku harap dia bukan gold digger seperti wanita kemarin yang terus menggelayutimu seperti lintah.”

“Bukan. Jangan khawatir soal itu. Dia bukan wanita wanita seperti itu.”

“Ya, kita lihat saja nanti.”

Mendapat setengah respons positif dariku, semangat River meningkat. “Kalau begitu, aku akan mengajaknya berkuda Minggu depan. Bagaimana menurutmu?”

Sebagai seorang adik yang ingin mendukung kakaknya, aku tentu menyetujuinya. Lebih-lebih ketika melihat wajah berseri-seri River. “Ide bagus, Riv. Ajak saja dia kemari.”

“Aku yakin kau dan Dad pasti akan menyukainya.”

Maka, hari Minggu yang sudah ditunggu-tunggu River pun tiba. River memintaku berangkat lebih dulu bersama Ayah. Sedangkan dia menjemput Jameka di bandara. Sembari menunggu River, aku dan Ayah pergi ke kafe lebih dulu. Kami makan camilan, mengopi, dan mengobrol dengan pemilik peternakan. Sementara para pengurus kuda mempersiapkan kuda-kuda yang akan kami tunggangi.

River berkata ingin menunggangi kuda kesayangannya bersama Jameka. Namun, dia juga meminta pengurus kuda mempersiapkan satu kuda lagi untuk berjaga-jaga seandainya wanita itu ingin menunggang kuda sendirian didampingi River.

DIVORCE PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang