Always by your side

817 73 6
                                    

Jihoon mengendarai motornya menuju rumah pohon dengan tergesa-gesa. Setelah sampai, dapat ia lihat Anna yang sedang melamun di atas sana.

"Anna," panggilan Jihoon membuat Anna menoleh ke arahnya yang baru saja naik dari tangga.

"Hai," sapa Anna dengan senyum. Membuat Jihoon bingung. Anna tidak masuk sekolah dua hari, bahkan ia menolak Jihoon ketika berniat menjenguk di rumah. Dan sekarang, ia melihat wajah gadis itu dengan senyum manisnya.

Sungguh, Jihoon masih belum terbiasa dengan perubahan sikap Anna.

"Masih sakit?" tanya Jihoon setelah duduk di samping Anna.

"Enggak,"

Anna menjawab dengan masih tersenyum, membuat Jihoon terpaku.

Jihoon ingin mengetahui kondisi gadis itu dengan menatap matanya. Situasi hening dengan mereka yang masih bertatapan.

"Lo masih sakit."

"No, you know that I'm strong." ucap Anna dengan tawa kecil dan mengalihkan pandangan ke depan.

"You didn't tell me anything that day." ucap Jihoon dengan serius. Hingga saat ini, Anna tidak menceritakan apapun padanya. Membuat Jihoon frustasi setengah mati karena penasaran dan khawatir.

"Kasih gue waktu, Ji."

Jihoon pun menghela napas pelan dan mengangguk kecil. Ia bukan tipe orang yang memaksakan kehendak atas dasar ego. Lelaki itu yakin, Anna akan cerita kalau sudah siap. Seperti itulah Anna yang dia kenal.

"Gimana sekolah?" tanya Anna mengalihkan topik.

"Biasa aja."

Anna pun terkekeh. "Kalo OSIS lo?"

"Hari ini terakhir gue jadi ketua OSIS."

"Syukur deh. Lagian lo udah kelas 12 kenapa masih di suruh ngurus OSIS."

"Gak ada yang sehebat gue kali."

Anna pun berdecih mendengar jawaban Jihoon.

"Lo harus akuin kalau gue hebat. Gak ada problem solver sehandal gue."

"Kayaknya gue lama gak jitak kepala lo deh, Ji." ucap Anna dengan tatapan jengah atas ucapan Jihoon.

Jihoon pun terkekeh mendengarnya.

"That's why, tell me everytime you need me, Na." ucap Jihoon dengan senyum manis dan menatap tepat di mata Anna.

"Got it?"

Anna pun hanya mengagguk dan mengalihkan pandangan matanya dari Jihoon. Entah, melihat mata Jihoon membuat hatinya sakit dan ingin menangis lagi.

Jihoon, apa nanti lo bakal kecewa sama gue? Batin Anna.

»»««

Kantin

"Hari ini, lo gue traktir!!!"

"Dih, kesambet lo?" tanya Anna dengan memicingkan matanya pada Yura yang terlihat heboh sendiri sekarang. 

"Hih! Ini tuh penyambutan karena lo gak masuk dua hari."

"Cuma dua hari, Ra."

"Lo gak tau betapa sepinya hari-hari gue karena lo gak masuk." ucap Yura dengan raut sedih yang dibuat-buat.

Anna pun berdecih lalu tersenyum tipis. "Lebay, lo!"

"Biarin! Eh, lo sakit apa sih?"

Only You, Enough! [PARK JIHOON] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang