Nikah sama crush❎
Dijodohin orang tua❌
Kepergok di pesantren ✔
.
⚠️MAU JADI PENULIS HEBAT?, PASWORDNYA "DON'T PLAGIAT!!!"⚠️
♥╣[-_-]╠♥
Menikah dengan pacar sendiri adalah hal yang sangat didambakan oleh semua orang, tapi bagaimana jika kita...
. . Assalamu'alaikum . . AphaKhabarr Reades, moga kalian terus dalam lindungan Allah SWT. .
⚠️Tandai bila ada typo bertebaran! Lempar Vote atau Komentar jika kalian terkesan dengan cerita ini!
.
(*❛‿❛)→Yuk Baca! .
***
“Gue memang putri yang manja, boros, males, tapi nggak papa, bokap gue juga tajir kok.”
“Pelit?, Sorry kata itu nggak pernah ada di kamus kehidupan gue, kenapa gue mesti pelit, 'kan bokap gua tajir.”
“Kalau ada yang katain gue pelit, awas lo, inget ... Bokap gue tajir!”
‘ArsyilaAntharisa Sanjaya’
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
“Papa akan senang banget kalau kamu betah tinggal disini.”ujar seorang pria 40-an yang baru saja mendaftar putri kesayangannya di pesantren Al-Kahfi.
“Aduh pah ... udah berapa kali Arsyi bilangin, Arsyi tuh nggak mau tinggal di sini. Tempat ini tuh boosann ... banget, trus kampungan lagi, pasti orang-orang yang tinggal disini juga pada kampungan semua, masa Arsyi harus temenan sama mereka sih pah!”
Nah, yang banyak ngomel-ngomel itu namanya Arsyila Antharisa Sanjaya, putri tunggal dari seorang pengusaha sukses yang memimpin perusahaan Sanjaya grup. Gadis pencinta shopping itu memang sangat susah di atur, ia selalu manangkalkan jurus puppy eyes dengan bola matanya yang hitam legam untuk menjinakkan sumber nafkah hidupnya.
Lebih-lebih lagi kalau ia senyam-senyum dengan menampilkan sederetan giginya yang putih bersih serta bonus gingsul di antaranya. Siapapun pria pasti akan jungkir balik bila sudah kena jurus kedipan mata sayunya.
“Arsyi ... Kamu itu anak papa satu-satunya, papa cuma mau kamu mendapatkan pendidikan berkualitas.”putus Papa Wildan.
“Pah, pendidikan yang berkualitas itu bukan di sini, tapi di Harvard university, Cornell university, University New York, lah ini? Ini namanya bukan belajar pah, tapi buang-buang waktu.”keluh Arsyi.
Papa Wildan hanya bisa mengelus dada menghadapi putri semata wayangnya itu.
“Nak ... dulu papa juga menghabiskan waktu pendidikan di pesantren, dan lihat kehidupan kita sekarang! Apa kita pernah nggak ada makanan?, Apa papa pernah nggak ngasih uang buat kamu?, Apa kita pernah ngutang sama orang lain?, dan apa kamu pernah tidur di lantai?”