|| Chapter 12

544 23 10
                                    

.
.
اسلم عليكم ورحمة الله وبركاته

.

Silakan di vote dulu!
Karena itu sangat berharga banget buat Author.

Shalawat dulu yuk! biar Rasulullah kenal siapa umat-umat Nya nanti di hari kelak!

اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

.
HAPPY READING
♥️__________________♥️

***

“Siapapun santri atau santriah yang di temukan sedang berkhalwat, apalagi hal itu dilakukan dalam pesantren, maka ... mereka akan dinikahkan!!”
~Kyai Hamzah~

Aishan be like : Gue ... gue korbannya! cucunya sendiri.

***

“Ini rumah baru untuk kalian! Papa sengaja beli rumah ini supaya kalian bisa menghabiskan waktu kalian berdua dan juga kalian bisa saling mengenal satu sama lain.”ujar Papa Wildan kepada Putri dan menantunya.

Kini Aishan dan Arsyi akan tinggal berdua di rumah yang sudah di belikan oleh Papa Wildan, meskipun cuma 1 lantai saja tetapi masih terlihat elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Aishan dan Arsyi akan tinggal berdua di rumah yang sudah di belikan oleh Papa Wildan, meskipun cuma 1 lantai saja tetapi masih terlihat elegan. Namun percuma saja, jika tidak ada cinta diantara mereka, seolah rumah itupun tiada penghuninya.

“Papa nggak sewa pembantu gitu, buat Arsyi?”beo Arsyi.

“Untuk apa? Papa sengaja nggak sewa pembantu buat kamu, supaya kamu tuh bisa ngerjain tugas rumah tangga yang sekarang sudah menjadi tanggung jawab kamu!”

“Ap-apa? maksudnya ... Papa mau biarin Arsyi nyuci, masak, nyapu, ngepel, ya ... Arsyi mana bisa Pah! ... nanti kalau tangan Arsyi lecet gimana?”rengek Arsyi. Sementara Aishan enak-enakan ngupil sambil mendengar melodrama seorang ayah dan putrinya.

“Sudah, papa tidak ingin mendengar alasan kamu lagi, mulai sekarang kamu harus bisa hidup mandiri, dan layani suami kamu!”

“Tapi Pah....”

“Aishan!”Yang dipanggil langsung terlonjak kaget.

“Iya Om, eh maksudnya Papa.”kekeh Aishan.

Papa Wildan mendekati Aishan dan memegang bahunya, sepertinya ada sesuatu yang ingin di sampaikan.

“Nak, mulai sekarang ... kamu boleh kuliah lagi, biar papa yang akan tanggung semuanya.”Mulut Aishan langsung ternganga dengan ucapan Papa Wildan tadi, dia tidak salah dengar 'kan?

AIS & SYITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang