Aku Dijodohkan

27. Lalu..

Hatiku bagaikan butiran debu
Dan sebagai kotoran yang ingin selalu kau disisiku

- Reynata syarifana Chaca

Hm ceritanya masih gantungkan ya insyaallah bakalan diselesaikan dalam bulan ini insyaallah yaaaa

Maaf ya karena lumayan agar kalian tidak bertanya kenapa dikit banget part-nya?

***
Happy reading!

Sebaiknya diriku bertanya saja kepada suamiku dibandingkan harus memendam perasaan ini terlalu lama
"Mass jika dahulu kita tidak berjodoh,akankah sifatmu akan sama seperti ini dengan jodohmu nanti?" Entahlah pikirannya telah kemana-mana tiba-tiba saja menanyakan pertanyaan tersebut

"Zaujatiku kenapa kamu menanyakan hal seperti itu,kepadaku?"ia langsung menampakkan wajah yang kurang senang karena pertanyaan sangat tidak masuk akal dipikirkan

Mengambil nafas ia langsung saja berkata "mas pastinya kamu mengerti apa yang aku bilang bukan?"

"Ya zaujatiku, engkau sudah lama ku tunggu-tunggu sebelum kita bertemu saja kita sudah lama dijodohkan oleh keluarga kita, dan sejak awal perjumpaan pertama kali diriku sendiri saja tidak tau jika engkau wanita yang ingin Dijodohkan denganku. tetapi diriku, juga bersyukur atas nikmat Tuhan yang satu ini,dari awal kita melakukan ta'aruf diriku sudah sangat yakin bahwa kamulah yang akan ditakdirkan untuk menjadi jodoh ku,jadi jangan menayangkan hal yang seperti itu, zaujatiku.." ia menjelaskan secara detail

Matanya mulai berkaca-kaca
"Masss ihh, dengerinnya bikinn aku sedih"

"Sini-sini jangan sedih,kamu kan zaujatinya Muhammad Ridwan"

"Boleh peluk nggak si mas?" Ia mengeluarkan air mata sedikit demi sedikit

"Hm,boleh zaujatiku"

Ia langsung saja memeluk dengan erat seerat-eratnya beberapa menit berlalu ia pun langsung saja berkemas-kemas untuk turun kebawah dan membantu menyiapkan hidangan makanan

Setelah menyelesaikan semua akhirnya mereka pun memutuskan untuk kembali ke dalam kamar untuk melaksanakan sholat Dhuha seperti biasanya

Beberapa menit telah berlalu akhirnya selesai melaksanakan sholat, tiba-tiba saja sang istri yang bernama Caca tersebut menanyakan suatu pertanyaan

"Mas hubby, semisalnya kita dikasih anak mas mau anaknya cewek atau cowok?"

Sontak ia langsung memandang wajah zaujatinya "Kenapa begitu?hm"

"Nggak apa-apa nanya aja,mas mau jenis kelamin anak kita apa?

"Jadi gini loh sayang,mas terima apa adanya karena anak adalah titipan dari Allah SWT kita juga titipan yang di kasih Allah buat hidup di dunia,mas Sangat menyayangi mau itu dia perempuan ataukah laki-laki mas bahagia sekali karena kita telah diberikan keturunan,paham zaujatiku?"

"Masyaallah jadi mas nggak bakalan marah dan kecewa jika anaknya bukan sesuai keinginan mas bukan?" Tanyanya lagi

"Iya-aa, sayang"

***

Pintu rumah telah dibuka lebar dan tiba-tiba saja mendapatkan sebuah surat dari seorang pengantar surat