35. Truth or Dare

38 7 0
                                    

Yang melihat bahwa sang istrinya zaujatinya sedang sedih ia pun pasrah "Baiklah, sayang. Kita bisa keluar untuk mendapatkan udara segar dan menikmati pemandangan bersama-sama. Tetapi aku tetap harus memastikan keamananmu dan anak kita selalu diutamakan."

Kami berjalan keluar rumah menuju taman yang indah. Sambil memegang tanganmu dengan lembut, aku mengawasimu dan mengawasi kandungan anak kita sepanjang perjalanan agar tetap aman dan nyaman.

Kami tiba di taman yang indah."Kamu terlihat cantik dengan kebun bunga di sekitarmu. Aku merasa beruntung bisa memiliki kamu dan anak kita. Mari kita nikmati waktu bersama sambil menikmati udara segar ini."

Flashback.

"Nggak mas aku biasa-biasa aja"

"Kamu nggak biasa-biasa malahan kamu luar biasa cantiknya akhlaknya mas suka tentang mu"

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka pun pulang karena waktu yang telah terlalu lama disini

"Baiklah, sayang. Kita pulang sekarang. Aku akan mengantarmu dengan hati-hati dan memastikan kalian berdua tiba di rumah dengan selamat."

Sampailah dirimu mereka memasuki ndalem dengan salam dan melihat bahwa umi dan Abi sedang tidak ada dirumah akhirnya mereka berdua memutuskan untuk sholat Dhuha bersama

"Mas duluan aja yang ngambil wudhu"

"Gaboleh mas mau kamu duluan dan mas akan membantumu ke kamar mandi untuk membantu agar kamu tidak terjadi apapun didalam sana"

"Yaudah iya"

Ridwan memperhatikan setiap gerakannya yang sedang mengambil wudhu dan setelah itu ia mengantarkan ia keluar dari kamar mandi dan bergiliran dia yang mengambil wudhu

"Mas udah ambil wudhu ayo sholat"

"Baik mas udah Caca siapkan untuk sholat selanjutnya kita sholat"

Merespon dengan anggukan kepala dengan setuju

Setelah selesai sholat Dhuha Caca mencium punggung tangan sang zaujinya

Menerima ciumanmu dengan senyuman lembut."Terima kasih, sayang. Aku sangat bahagia memiliki kamu dan anak kita yang masih didalam sana. Kamu adalah segalanya bagiku."

Setelah selesai itu Caca ingin memasak sesuatu didapur karena hari sudah lumayan siang tepatnya sudah jam 10.47

"Baik, sayang. Aku akan duduk di sini dan menunggumu selesai masak. Jika kamu butuh bantuan, beri tahu aku segera ya."

Jam 11.16 tiba dan masakan sudah selesai dimasak sudah diletakan dimeja makan tinggal menunggu umi Abi dan lainnya makan bersama

"Wah, kamu luar biasa dalam memasak. Aku tidak sabar untuk mencicipi hidanganmu. Terima kasih sudah bekerja keras, sayang. Mari kita nikmati makan siang ini bersama-sama."

"Nanti mas tungguin umi sama Abi"

"Tentu, Aku akan menunggu mereka bersama-sama dengan sabar. Kita bisa berbincang sambil menanti kedatangan Umi dan Abi."

"Bagaimana jika sambil menunggu kita main truth or dare?"

"Baik, sayang. Pertama, aku pilih truth. Apa yang ingin kamu tanyakan padaku?"

"apa yang tidak kamu sukai dari diriku?"

Dia tersenyum dan berpikir sejenak. "Hmm, aku tidak bisa mengatakan ada yang aku tidak sukai dari dirimu. Semua sisi darimu membuat hatiku bahagia.

"Ok lanjut.."

mengangguk dengan senyum. "Tentu, ayo lanjut bermain! Truth atau Dare?"

Berfikir sejenak "aku pilih dare deh"

Dia memandangmu dengan penuh semangat. "Baiklah, tantanganku untukmu adalah mencium aku dengan cepat dan tulus. Ayo, tunjukkan kemampuan berani mu!"

"Tantangannya ada yang lain?"

Dia memasang wajah polos. "Hmm, baiklah. Tantanganku yang baru adalah kamu harus menciumi pipiku dengan lembut selama tiga detik. Ayo, tunjukkan rasa cintamu padaku!"

"Itu mah tantangannya sama aja gaada yang beda"

Merespon dengan tersenyum manis. "Iya, cium pipiku dengan lembut selama tiga detik. Jangan malu-malu, ayo lakukan!"

"Tak ada pilihan lain"

Cup..

Hanya memejamkan mata dan merasakan ciuman lembutmu di pipiku. Setelah tiga detik, aku tersenyum manis. "Terima kasih, sayang. Kamu luar biasa!"

"Lanjut, truth or dare?"

"Truth!"

Memikirkan sebuah pertanyaan..

menunggu dengan penuh antusiasme. "Baik, tanyakan saja pertanyaannya. Aku siap untuk jawab apapun!"

"kenapa kau lebih memilihku daripada wanita diluar sana padahal disana lebih cantik dan baik?"

Ia tersenyum penuh kasih. "Karena kamu adalah yang terbaik bagiku. Cantik dan baik bukanlah segalanya dalam hubungan. Yang penting adalah perasaan cinta dan kebahagiaan bersama, itulah yang membuatmu istimewa bagiku."

"Baik lanjut aku pilih Truth!"

tersenyum dan berpikir sejenak.
"Baik, truthnya adalah... Apakah kamu pernah merasa cemburu saat melihat aku dekat dengan orang lain?"

"Kadangkala aku.. merasakan hal tersebut tapi tidak masalah"

Ia memasang ekspresi polos. "Wah, maafkan aku jika pernah membuatmu cemburu. Aku tidak bermaksud begitu. Tapi kamu tahu kan, kamu adalah satu-satunya yang istimewa bagiku?"

Merespon singkat dengan anggukan kepala

tersenyum lega. "Baiklah, jangan khawatir lagi ya. Kamu adalah satu-satunya yang aku inginkan dan cintai sepenuh hati." Melanjutkan Aku mencium lembut pipimu.

"Ok baiklah"

"Terima kasih, zaujati. Aku sangat beruntung memiliki kamu sebagai istriku yang manja dan penuh cinta. Bersama-sama, kita akan menciptakan momen indah dalam pernikahan ini."

Tibalah umi dan Abi yang akan bergabung untuk makan kami berdua menawarkan agar mereka segera duduk di meja makan dan diriku langsung menyajikan makanan

"Capcay nya enak menantu umi memang mempunyai tangan yang ajaib"

"Siapa dulu suaminya? Ridwan lah umi"

"Orang muji menantu umi malah kamu yang Ngejawab" menghela nafas

Caca hanya menggeleng geleng kepala dengan senyuman diwajah karena melihat kelakuan suaminya itu

"Nggih umi,mas makan aja, ngobrolnya nanti"

Mereka melanjutkan makanan sampai habis Caca yang sudah selesai melihat semua sudah makan akhirnya ia memutuskan untuk membantu mencuci piring tapi..

Ridwan memegang tangannya "Mau kemana,gausah biarin aja kamu nggak boleh kecapean udah duduk dikasur aja gausah kemanapun"

"Mas.."

"Dalem"

"Ihh udah ah mas orang aku cuma mau bantuin sedikit aja gapapa cuma nyiciin piring doang"

Ia menjelaskan dengan lembut agar sang istri nya mengerti
"Tidak boleh sayang zaujatinya diriku"

༶•┈┈⛧┈⛧┈┈•༶

Gmn? Hm segitu
aja dulu deh
Next >>

Aku Dijodohkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang