Aku Dijodohkan

22. Ijab Qobul

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Udah lama nih nggak ngelanjutin ceritanya, kembali lagi dengan author Recaa

Yaudah sekarang ana ingin lanjutkan cerita ini

***
menyadari kenyataan bahwa soal memiliki hanyalah mimpi yang jelas tak akan pernah terjadi. Dan terlalu lebih mengaguminya sampai-sampai menginginkannya untuk ku miliki
-Ayuna Humaira

Kalau anda bisa memilih yang baik, kenapa masih mempertahankan yang buruk?
- Ustadz Adi Hidayat.

Satu Minggu kemudian
Pernikahan antara Jayyan serta Rahma di selenggarakan

Hari ini telah menjadi waktu yang telah dinantikan banyak orang, terlebih bagi dua keluarga yang mana hari ini yang tunggu yang akan menyambut kebahagiaan baru. Seperti yang telah di ketahui yaitu tepat pada hari ini Jayyan staf Andro dan putri Rahmadani akan melangsungkan pernikahan tersebut, yang akan digelar di masjid Ca-Delawan dan untuk halaman utamanya pesantren Ca-Delawan.

Waktu yang terus memutar itu
Yang sudah semakin siang. Tepatnya pada pukul 09.00 WIB, Masjid Ca-Delawan sudah dipenuhi dengan para tamu undangan untuk tamu laki-laki dan perempuan terpisah dan tidak akan pernah saling memandang. Di meja akad yang sudah ada seorang penghulu, sebelum mereka memulai acara akad,kyai Langit Langit Lafandra yaitu abi dari Gus Muhammad Ridwan itu sendiri dan sebagainya Abi Jayyan staf Andro yang akan menggantikan posisi Abi Jayyan staf Andro yang telah meninggal dunia 10 tahun yang lalu.

Ditempat lain, tepatnya rumah Rahma,juga sudah banyak dipenuhi oleh akhwat atau perempuan yang menunggu acara akad selesai.sedangkan di lantai kedua rumah itu,calon pengantin yang akan menikah sudah siap sedari dari tadi. Rahma Duduk di tempat meja riasnya,sejak tadi pula ia menatap wajahnya yang dilihatnya begitu asing di depan cermin.

"Mbak, sedang gugup ya?" Tanya Nabila yang melihat wajah mbaknya itu yang telah menemaninya dari tadi.

Rahma Hanya menghembuskan nafasnya dengan berat, jangan ditanya lagi,jelas ia sangat gugup..

"Ehh, nab dilihat lihat mbak Rahma cantik juga ya memakai make-up.
nabila kiranya mbak Rahma nggak akan cocok dengan memakai riasan karna mbak Rahma nggak suka memakai make-up. Kalau kayak gini pasti Mas Jayyan nggak akan menjadi salah pilih istri sih"

"Hm, udah manggil manggil mas aja mbak" Ucap nabila

Terus mau bilang apalagi masa sih, mbak manggil dianya sayang, nggak nggak mbak manggil mas aja" Ucap rahma

"Anaknya umii juga nggak akan salah memilih seorang suami," sahut shakila Dewi Sartika yang tiba-tiba masuk ke kamar Rahma.

Rahma serta Nabila memutar duduknya delapan puluh derajat dan ia menyapa sang umi yang baru saja mendatanginya. "Umii," panggil Rahma dengan senyuman bahagianya.

Shakila berjalan dan mendekati Rahma,ia berdiri tegak tepat hadapan sang putrinya. "Anak umii masyaallah cantik hari ini dari dahulu sampai sekarang," puji shakila bungkam dengan bibir yang sudah mulai bergetar, tatapannya tak bisa berbohong lagi.

"Umii jangan nangis," pinta Rahma melihat air mata yang sudah mulai menggenang di kedua mata Ibunda.

Shakila mengusap puncak kepala Rahma, merapikan hijab putih yang dikenakan oleh Rahma, dan mengusap tipis pipi Rahma. "Rasanya baru kemarin umi Menggendongmu."

Umii, Terimakasih telah merawat Rahma serta udah menjadi ibu yang baik buat Rahma. Makasih, untuk segala hal yang umii ajarkan selama ini kepada Rahma. Rahma nggak akan jadi perempuan yang seperti ini tanpa didikan serta bimbingan dari umi," kata Rahma yang juga mulai mengeluarkan air mata. "Rahma minta doanya ya,umi. Semoga Rahma bisa menjadi istri yang baik untuk suami Rahma nantinya, juga ibu yang baik untuk anak-anak Rahma kelak," pinta Rahma yang menyelesaikan kalimatnya.