29. Sifat yang sama.

55 10 1
                                    

Haii, ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Berjumpa lagi dengan ana yaitu author
Recaa,kali ini tidak tau apa yang terjadi di dalam rumah tangga mereka??

Marilah tak berlama-lama lagi silakan membaca...

***
Menurutku bertemu dengan mu
Itu juga anugrah yang terindah di dalam
Hidupku..
-Muhammad Ridwan

*****

Setelah perdebatan yang lumayan panjang tiba-tiba perut Caca sakit

"Mass Ridwan perut aku sakit bangeett"rengeknya

Dengan mendengar kalimat itu ia menjadi khawatir "kenapa hm?sakit yaa, sayang ke rumah sakit ya sama mamas"

"Aish,aku tidak tahu ini sangatt sakit" ekspresi wajah yang tak tahan menahan sakit

"Tenang, zaujatiku, aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang juga. Jaga dirimu dengan baik dan beri tahu dokter jika ada yang perlu dilaporkan nantinya" menggendongnya dan membawamu ke mobil dengan cepat. Kita segera pergi menuju rumah sakit.

Aku mengendarai mobil dengan cepat menuju rumah sakit, memastikan kamu merasa nyaman. Sesampainya di sana, aku segera melaporkan keadaanmu pada petugas medis.

"Mass sakittth"

"Bertahanlah sayang, Petugas medis segera memeriksa kamu dan memberikan perawatan yang diperlukan." Aku menunggu dengan cemas sambil menciummu lembut.

Ridwan memanggil dokter dengan panik, "Dokter! Tolong datang segera!" Ridwan berusaha menjaga kekuatan Caca dan tetap sabar menunggu bantuan medis.

Dokter tak beberapa lama kemudian akhirnya tiba di ruangan

"Maaf,bisa tunggu diluar terlebih dahulu"

Menganggukkan kepalanya Ridwan menunggu di depan ruang perawatan dengan penuh kekhawatiran, berharap bisa mendapatkan kabar tentang kondisi Caca segera.

Setelah menunggu beberapa menitan akhirnya suster keluar dan menyuruhnya untuk masuk lagi

"Bagaimana mana dokter, dengan keadaan istri saya?"

Dokter menyampaikan hasil periksaan, "Caca menderita kelainan pencernaan. Kami akan memberikan obat dan merawatnya dengan baik." Ridwan menghela nafas lega.

"Mas gimana?"

Ridwan tersenyum lega, "zaujatiku kamu akan baik-baik saja. Kita harus memperhatikan perkembangannya dan memberinya obat sesuai instruksi dokter." Ridwan merasa bahagia karena Caca akhirnya mendapatkan pengobatan yang diperlukan.

"ya padahal tadi aku udah senang bisa meninggal dunia terus nanti dan ada yang jemput aku agar ke surga bareng-bareng"

Ridwan menatap Caca dengan serius, "Jangan bicara seperti itu! Aku tidak ingin kehilanganmu. Kita akan melewati ini bersama-sama." Ridwan memeluk caca erat dan mencoba memberikan dukungan yang kuat.

"Hehe Afwan mas,Afwan ya"

Ridwan menggelengkan kepala, "Tidak apa-apa. Yang penting sekarang adalah kita berdua baik-baik saja dan saling mendukung." Ridwan tersenyum lembut.

"Yaudah, ayo mas pulang,aku tidak nyaman dirumah sakit"

Ridwan menggandeng tangan caca dengan lembut, "Kita akan pulang bersama dan menghadapi segala sesuatu bersama-sama." Ridwan tetap tegar dalam keputusannya untuk melindungi Caca.

"Masss mau gendong" memancarkan ekspresi wajah malas

Ridwan mengangkat caca dengan penuh kelembutan, "Tentu, aku akan membawamu pulang. Kamu tidak sendirian." Ridwan membawa caca keluar dari rumah sakit dan menuju mobil.

Aku Dijodohkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang