1 - Dirrect Message

32 1 0
                                    

Suasana riuh ramai terlontar dari setiap sudut bibir lautan manusia di sepanjang lorong. Hampir seluruh siswa kelas XI berkumpul di lobi untuk membaca pengumuman baru yang terpajang di mading sekolah. Papan besar itu menampilkan pengumuman yang memang dikhususkan untuk siswa kelas XI, dan hampir seluruh siswa seangkatan telah membacanya. Banyak dari mereka yang merasa heran, namun tak jarang mereka mengeluarkan cibiran setelahnya.

Seorang siswi berlari pontang-panting sambil membawa nasi bungkus di genggamannya usai sahabatnya menarik lengannya dari dalam kantin menuju ke lorong masuk sekolah. Ia berusaha menguatkan kepalan tangannya dengan harapan nasi bungkus yang ia bawa tidak terjatuh. Jarak kantin dengan tempat tujuan mereka tidaklah jauh, jadi seharusnya tidak ada masalah, pikirnya.

Kini mereka tiba di belakang kerumunan siswa yang masih mengitari papan mading. Dengan berdesakan mereka berusa masuk ke celah-celah kosong sehingga bisa sampai tepat di depan pengumuman itu.

"Ini info apa sih? Heboh banget orang-orang," kata siswi tersebut sambil berkacak pinggang, dan napas yang tersengal-sengal.

Sahabatnya itu langsung membaca poster berukuran A4 yang tertempel di sana, dengan jari telunjuknya yang diiringi gerakan matanya. "Info buat PTS (Penilaian Tengah Semester) nih. Study Challenge?"

"Study Challenge ini dikhususkan untuk siswa siswi kelas XI yang sebentar lagi akan melaksanakan Penilaian Tengah Semester. Setiap siswa diwajibkan membentuk kelompok yang berisi minimal 2 orang dan maksimal 6 orang (diperbolehkan berbeda kelas asal satu jurusan). Kemudian, setiap kelompok harus mengumpulkan list nama dan kelas tiap anggotanya, dikumpulkan di ruang TU paling lambat 3 hari setelah pengumuman ini disebar." sambungnya.

"Lah? Apaan deh, terus-terus?" siswi tadi menyimak setiap kalimat yang dibacakan temannya itu sambil perlahan melahap bungkusan nasi yang dibelinya tadi.

Temannya itu melanjutkan kalimatnya, "Lalu apa challenges nya? Setiap kelompok akan membuat laporan di kertas folio bergaris setiap minggunya tentang laporan belajar bersama yang mereka lakukan. Jadi, tantangannya adalah bagaimana kalian menemukan teman belajar yang bisa membawa kalian menuju nilai PTS yang diharapkan. Sehingga, keaktifan tiap kelompok dalam mengumpulkan laporan dan juga nilai PTS tiap-tiap anggota yang akan menjadi poin bagi kelompok tersebut. Tentu saja akan ada hadiah dari semua kegiatan ini, yang akan diumumkan saat kelulusan angkatan kalian. Periode tantangan ini dimulai dari awal bulan September sampai akhir kelas XII. Good luck!"

"What? Teman belajar? Sampai kelulusan? Woi please deh, kita baru aja kelas XI." Siswi tadi berdecak heran, program macam apa ini? Pantas saja banyak murid berwajah masam setelah membaca pengumuman ini.

"Tapi ini program wajib loh, Run. Denger-denger ada kakak kelas yang katanya nilai ketrampilan di rapor-nya C semua karena nggak ikut acara ini." sahabatnya menimpali.

"HAH? Jangan bercanda deh, Ya."

Ayara—orang yang dimaksud—menggeleng. "Serius. Dan itu bakal ngurangi nilai rata-rata di kelulusan nanti, kan?"

Aruna mengangguk setuju. Dipikir pun, ia juga tidak mau jika cita-citanya masuk ke universitas impiannya harus musnah karena nilai rata-rata yang kurang. "Banget, lah! Yaudah kalo gitu, gue sekelompok sama lo, ya?" pintanya.

Ayara tertawa hambar sambil memegangi bagian belakang lehernya, "Aduh sorry, gue sebenernya pengen sekelompok sama lo. Tapi Mas Pacar mintanya kita berdua aja. Biar bisa ala-ala studydate tiap hari gitu.." paparnya.

"Udah ketebak," Aruna membuang mukanya dengan malas. Ia meninggalkan sahabatnya itu yang masih cengengesan di sampingnya tanpa mengatakan sepatah kata lagi. Ia berjalan menuju anak tangga yang mengarah turun ke kelasnya, disusul Ayara yang berlari mengejarnya.

Kehilangan [Cover Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang