7

508 44 7
                                    

Sorry for typo🙏🏻












****

Junghwan pun , kembali mendapatkan kesadarannya dan menemukan dirinya masih dalam keadaan yang sama . Pemuda itu pun , mencoba menggerakkan tubuhnya yang terasa remuk redam , akibat dari dirinya yang telah di gagahi oleh tiga sosok yang berbeda itu . Junghwan dengan susah payah , mendudukkan tubuh lemasnya ke atas ranjang dan seketika pemuda itu , mendesis sakit saat bokongnya bergesekan dengan permukaan ranjang di bawahnya itu .

"Sial ! Sakit sekali shh ". Desis Junghwan menggumpat kesal , saat merasakan rasa sakit dan nyeri yang menjalari bagian bawahnya . Pemuda itu pun , mengamati kesekeliling kamar yang di tempatinya itu dan tak menemukan tanda - tanda keberadaan  siapapun di sana selain dirinya .

"Sial ! Apa mereka benar -benar meninggalkanku di sini dengan begitu saja , setelah puas menikmati tubuhku layaknya jalang di luar sana ". Umpat Junghwan yang merasa begitu marah , kesal sekaligus sedih . Entahlah perasaan pemuda itu , benar - benar campur aduk saat ini .

Setelahnya , Junghwan terlihat menghela nafas panjang dan bersusah paya untuk beranjak dari atas ranjang , yang di tempatinya itu dan turun dari sana .

"Setidaknya , aku harus bisa meninggalkan tempat , sialan ini ". Gumam Junghwan pada dirinya sendiri dan setelah berhasil meyakinkan dirinya sendiri . Junghwan pun , mulai melangkahkan kedua kakinya dengan susah payah , seraya berpegangan pada benda - benda di sekitarnya . Sesekali , sebelah tangan Junghwan akan membenarkan selimut yang menutupi , tubuh polosnya yang telah penuh dengan tanda merah itu .

Tap ~

Deg~

Seketika langkah kaki Junghwan terhenti , saat tiba - tiba saja muncul sosok tinggi berambut blonde di hadapannya . Pemuda itu pun , tiba - tiba merasa ketakutan entah kenapa , saat melihat tatapan tajam dari sosok di hadapannya itu .

'A-apa yang akan ia lakukan p-padaku '. Batin Junghwan begitu kalut , seraya meremas selimut yang menutupi tubuhnya itu untuk melampiaskan , ketakutan yang ia rasakan .

Sedangkan , sosok pemuda berambut bonde di hadapan Junghwan itu , terlihat berdecih kecil , sebelum dengan secepat kedipan mata , bergerak untuk menyambar tubuh Junghwan dan membawanya , menghilang dari dalam kamar itu .

.
.

Wushh~

Brak ~

Junghwan tersentak kaget , saat merasakan tubuhnya terjatuh di atas ranjang , bersama dengan sosok di atasnya . Dengan reflek , tangan Junghwan merapatkan selimut yang menutupi tubuh polosnya itu , sedangkan pandanganya ia alihkan ke arah lain , agar tak menatap wajah datar dari sosok di atasnya .

Sret~

Jleb~

Semuanya berjalan begitu cepat , hingga Junghwan tersadar setelah rasa sakit yang menjalari bagian bawahnya itu , saat benda keras nan besar dan panjang telah menerobos masuk ke dalam tubuhnya .

"Akkhh sakit ! Keluarkan - keluarkan ! ". Junghwan merontah - rontah di bawah kukungan sosok pemuda berambut blonde itu yang hanya diam , seraya menatap datar ke arahnya . Namun apa daya , usaha Junghwan sama sekali tak menghasilkan apapun . Kedua tangannya di kunci di sisi kepalanya , sedangkan kedua kakinya terbuka lebar , dengan tubuh pemuda berambut blonde itu yang menahannya untuk tetap terbuka , sementara bagian bawahnya terus di hujami oleh milik dari sosok yang menindihnya itu .

Immortal✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang