42. Dependency 🌷

70.7K 10.9K 362
                                    

Happy Reading

18+

~•~

"Reane, kudengar keluargamu tengah mengalami kesulitan."

Reane dibuat bingung dengan pernyataan Rose yang kini tengah bertamu. Matanya berkedip terkejut. "Kesulitan?"

Rose melihat kebingungannya dan merasa heran. "Apakah kamu tidak tahu?"

Reane menggeleng pelan. "Aku tidak mendapat kabar apapun dari mereka ...."

Rose lupa bahwa Reane menikah dengan cucunya karena keluarganya sendiri tidak peduli terhadap gadis ini, jadi mana mungkin ada kunjungan atau bahkan kabar yang sampai kepadanya? Rose menghela nafas memikirkan itu.

"Perusahaan keluargamu mendapat kerugian besar dan mendapat serangan tidak dikenal sehingga mengalami penurunan. Kami tidak bisa membantu banyak karena faktor eksternal yang membuat perusahaan itu merosot terlalu kuat."

Reane tidak bisa lebih terkejut mendengar itu. Mengapa tiba-tiba? Bukankah semuanya baik-baik saja?

Tanpa sadar terlintas apa yang terakhir kali Ray katakan kepada Jersey. Jelas Reane mendengar bahwa dia akan menghancurkan mereka dengan suara yang begitu dingin.

Apakah Ray yang melakukan itu? Atau hanya kebetulan?

Reane tidak percaya Ray yang melakukan karena masih tidak tahu kuasa apa yang Ray miliki. Selain itu .... bahkan Helison sendiri tidak mampu membantu. Jika Ray yang memegang Helison, pasti dia bertindak atas nama perusahaan keluarga ini bukan? Tapi, jelas itu dari faktor eksternal yang tidak diketahui.

Rose melihat Reane terdiam dan mengira dia sedih. Ia bersalah karena tidak bisa berbuat apapun di tengah Reane berhasil membuat cucunya pulih.

"Maaf, Reane. Kami tidak bisa membantu banyak."

Reane langsung menggeleng kaku. "Tidak apa-apa, Nek."

Terkecuali kakaknya, lagipula Reane tidak peduli terhadap mereka.

Rose menghela nafas. Dia mengingat sesuatu dan mengalihkan topik. "Reane, apakah ada universitas yang kamu inginkan?"

Universitas? Mata Reane melebar. Ia tak pernah memikirkan untuk kuliah! Bukannya dia tidak mau, hanya saja dia merasa tidak memungkinkan untuk memikirkannya sekarang.

"Aku belum tahu, Nek ...." Reane canggung dan bingung. Apakah Ray akan mengizinkannya untuk kuliah?

"Ah, kalau begitu, aku akan mencarikan universitas terbaik untukmu." Rose berbinar senang. "Atau mungkin di luar negeri?"

Reane terkejut dan langsung menggeleng cepat. Ia menjawab malu. "Aku tidak bisa jauh dari Ray ...."

"Begitu." Rose tidak bisa menahan senyum bahagianya. "Baiklah tidak apa-apa."

"Bagaimana dengan hubungan kalian? Apakah ada masalah? Atau apakah ada yang salah dengan Ray?"

"Tidak, tidak. Kami baik-baik saja."

Rose mengangguk. Lalu mengeluarkan topik inti. "Kamu tahu bahwa pesta akan diselenggarakan besok malam. Kalian berdua harus memiliki penampilan terbaik, oke? Neila sudah memilihkan pakaian kalian berdua dan akan segera dikirimkan nanti malam. Kuharap kamu menyukainya."

"Baiklah. Terima kasih, Nek."

Reane hanya mengangguk dan sedikit menjawab selama obrolan. Meskipun dia kurang antusias, namun sikapnya masih sopan. Terlebih saat membahas pesta, dia tidak terlalu menantinya. Karena Ray sendiri sangat tidak menyukai keramaian.

Dependency ✓ [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang