43. Dependency 🌷

69.4K 9.2K 558
                                    

Happy Reading

~•~

Hiruk piruk pesta begitu ramai di sebuah kediaman. Lampu kuning menyala di setiap sudut rumah sehingga nyaris tidak ada kegelapan. Banyak orang berseliweran dengan pakaian mahal dan terbaik mereka. Cemilan dan minuman menggiurkan tertata rapi di setiap meja.

Tamu undangan sudah memenuhi ruangan itu sehingga suara obrolan, tawa, dan gosip datang di setiap sudut. Namun, keramaian itu tidak bertahan lama saat dua sosok mengagumkan memasuki aula. Semua orang begitu terpana sehingga suara berisik berangsur-angsur merendah.

Sosok wanita mungil itu mengenakan gaun dengan warna merah muda yang anggun. Kulitnya yang putih bersinar dengan wajah yang sangat cantik. Kalung tulip permata di lehernya membuatnya semakin bersinar. Rambutnya di gulung sederhana dengan hiasan cantik membiarkan beberapa helai terjuntai menyentuh pipinya yang lembut. Lalu mahkota kecil yang terselip di atas rambutnya membuatnya seperti ratu dengan gaun pengantin.

Senyuman indah wanita kecil itu kontradiksi dengan ekspresi pria di sampingnya yang sangat dingin. Tapi justru itu menambah daya tariknya yang memikat. Jas putih menempel di tubuhnya yang kokoh dan tinggi. Dasi hitamnya menempel di leher dengan rapi. Rambutnya menjuntai rapi di dahinya. Tangan pria itu melingkar posesif di pinggang wanita di sampingnya.

Jika semua orang tidak membaca dengan baik apa tujuan pesta undangan itu, mereka pasti mengira mereka adalah pengantin di pesta malam ini.

Udara yang sempat diliputi keheningan, langsung meledak seperti kembang api.

"Wow! Siapa mereka?!"

"Aku sempat lupa bahwa ini pesta ulang tahun! Bukankah mereka seperti pengantin?"

"Ah~ Pria itu terlalu tampan!"

"Oh tidak! Mereka pasangan yang sangat serasi! Aku sangat iri~"

"Aku tidak pernah melihat pria setampan itu!"

"Benar! Lalu lihatlah wanita di sampingnya! Bukankah dia begitu cantik?!"

Dari kejauhan, keluarga Helison sudah menyadari kedatangan mereka. Saat itulah acara di mulai dengan Aron memulai pidatonya perlahan.

"Terima kasih kepada semua tamu undangan yang telah hadir malam ini. Sebelum meniup lilin dan memotong kue, saya ingin semua orang bersulang sebagai perayaan atas kesembuhan cucu saya." Aron tersenyum sembari mengacungkan gelasnya ke arah pasangan mencolok yang tengah duduk di meja khusus.

Semua orang bingung karena tidak tahu yang mana tuan muda keluarga Helison yang banyak diperbincangkan. Saat mereka menoleh ke tempat Aron menatap dan acungan minumannya, mereka langsung sadar dengan ekspresi terpana.

Itu dia! Ternyata pria itu adalah tuan muda Helison yang di kabarkan sakit jiwa!

Dengan terang-terangan mereka menatap Ray, mereka sadar bahwa dia sangat berbeda dengan rumor. Dia begitu tampan dengan aura yang mendominasi. Sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia memiliki penyakit mental yang serius.

"Hei! Bukankah dia pria yang di sekolah hari itu!" Seorang gadis berteriak terkejut menarik perhatian.

"Ya! Benar! Aku tidak menyangka dia adalah suami Reane! Aku tidak salah mendengar bahwa dia berbicara!" Gadis lain menanggapi dengan wajah tak percaya.

Kehadiran Reane sudah membuat mereka terkejut. Tentu saja Reane cukup dikenal di sekolah. Tapi tidak menyangka saja bahwa rumor bahwa dia menikahi lelaki tua dan meninggalkan Mario. Tapi lihat! Ternyata ketidakbenarannya bukan hanya bukan lelaki tua, tapi dia adalah tua muda Helison yang jarang muncul di publik!

Dependency ✓ [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang