Tasya mengerjapkan matanya dan merasa sesak di perutnya karena tangan Sandro memeluknya dari belakang. Gadis itu tersenyum mengingat kejadian panas yang mereka lakukan tadi malam.
Sandro benar-benar pria yang andal dalam memanjakan tubuhnya, sudah tampan, gagah, mahir pula memainkan kewanitaannya, memikirkannya saja membuat Tasya kembali basah. Ia membalikkan badannya menghadap Sandro, memandangi wajah tampan pria yang meneriakkan namanya di saat kepuasan berada di puncaknya.
Tasya menciumi bibir, pipi dan kening Sandro membuat pria itu membuka matanya perlahan lalu tersenyum mendapatkan serangan manis gadis yang berada di pelukannya selama semalaman. Sandro membalas serangan Tasya dengan melabuhkan ciuman disertai kuluman bibir mereka yang membuat kejantanannya bangun, ditambah lagi mereka masih telanjang di bawah selimut hingga pertemuan kulit dengan kulit membuat Sandro semakin menginginkan persetubuhan di pagi hari.
"Morning, penis aku bangun karena kamu." Sandro menatap mata Tasya dalam, tangannya sudah menjalar menggerayangi tubuh sekal gadis yang tersenyum binal di depannya, mengelus lekuk perut dan turun ke bawah meremas bokong seksi miliknya.
"Bukannya semua cowok kalau pagi emang naik ya?" Balas Tasya nakal dengan mengelus-elus penis Sandro membuat pria itu melenguh pelan sambil mengarahkan tangannya ke buah dada milit Tasya yang meminta untuk dijamah.
"Iya tapi bakal makin keras kalau di ranjangnya ada cewek telanjang secantik kamu. Bawaannya pengen digagahin aja." Ucapnya sambil meremas payudara Tasya.
"Gagahin lah." Tantang Tasya.
Sandro menekan puting Tasya sebagai jawaban lalu memilinnya.
"Gimana rasanya ngentot sama aku?" Tanya Tasya masih dengan mengelus-elus penis Sandro.
"Amazing, kamu kelihatan polos dan binal banget di satu waktu. Rasanya pengen hancurin memek kamu aja sanking gemas dan nafsunya aku lihat kamu di bawahku." Tangan Sandro tidak mau diam sampai-sampai sudah menjalar meraba lembahnya yang sudah basah hanya karena percakapan mereka. Ia buka labia mayora Tasya dan memaju mundurkan jarinya.
"Mhhh ahh, kamu juga buat aku gila ahh, badan kamu, keringat kamu, desahan kamu buat aku mau disentuh terus ahh. Kontol kamu juga gagah banget, berurat dan panjang, udah berapa cewek yang kamu gagahin pake itu?"
Sandro tersenyum bangga dan menambahkan satu jarinya menggoda kewanitaan Tasya. Ia memasukkan jarinya ke inti Tasya lalu menekukkan jarinya mengobok-obok vagina gadis binal miliknya itu.
Tasya mendesah kala Sandro menghisap putingnya yang sudah tegang dari tadi. Pria itu seperti bayi yang menyusu, bedanya adalah jari-jari wanita yang menyusuinya memegang kejantanan beruratnya yang siap menembus lembah kenikmatan Tasya.
Tasya tak mau kalah dengan Sandro, ia meremas-remas biji kejantanan Sandro membuat pria itu meneriakinya.
"Fuck! Ahh sayang!"
Tasya tersenyum senang lalu mendesah lagi begitu Sandro menggerakkan kembali jari-jarinya yang sempat terhenti di dalam vagina Tasya karena tingkah laku Tasya yang meningkatkan gairahnya untuk segera menghabisi Tasya, memasuki lubangnya dengan, membuatnya berkeringat di pagi hari, meneriakkan namanya, mendengar desahan-desahan manjanya dan beradu kata-kata vulgar yang menambah kenikmatan mereka dalam bercinta.
"Panggil aku mas."
"Iya mas ahh"
Sandro melepas kulumannya dari puting Tasya, bersandar di tempat tidur lalu mengarahkan kepala Tasya untuk memanjakan kejantanannya.
"Emut dong sayang, sange banget. Bisa gila aku kalo dia ga klimaks tapi harus kerja nanti." Sandro melarikan matanya ke penisnya lalu menatap Tasya dengan mesum.
Tasya tersenyum senang dan duduk di samping pinggang Sandro menghadap ke kejantanan pria yang sudah nafsu berat itu. Ia meludahkan ludahnya di penis Sandro terlebih dahulu lalu memijat penisnya naik turun sambil melihat wajah keenakan Sandro, badannya membusung memamerkan buah dadanya yang bekas-bekas gigitan Sandro masih terlihat dengan jelas untuk menambah kepuasan visual Sandro.
Tidak lama setelah gadis itu rasa Sandro sudah mulai makin panas, ia mengibaskan rambutnya ke belakang lalu menunduk untuk mengulum penis gagah di depan matanya.
CUPLIKAN DI KARYAKARSA
"Ahh mass cepetin dongg ahh."
"Memohon dengan benar." Sandro tetap menjaga tempo lambat sodokannya di lubang Tasya, menunggu gadis itu memohon padanya.
"Masss ahh please mass sodokin Tasya lebih kencang, memek Tasya nggak bisa lama gini nggak pua-- ahhh!"
Sandro mendorong penisnya dalam sampai mentok lalu memacunya kencang membuat Tasya menjerit meneriaki namanya, mendesah bagai tidak ada hari esok, penis Sandro membuatnya penuh.
***
Link karyakarsa ada di bio!
Lo bisa lihat berapa jumlah kata tiap gue unggah cerita disana dengan harga segitu. Oiya, gue lagi nurunin harga karena termasuk karya baru dan lo beruntung nemuin gue disaat cerita gue masih fresh. 1900+ kata dengan harga goceng? Cus kesana~
Duh njir gue rugi banget tapi yaudahlah
Gue bakal naikin harganya beberapa hari lagi.
Kalau ga tau cara pembayaran atau pakai karyakarsa, lo bisa dm gue. Kalau gatau dm bisa komen aja "kak gimana cara bayarnya?" Nanti gue dm deh lo.
HARI INI LO SEMUA GUE MAAFIN KARENA VOTE GA NYAMPE 50 TAPI GUE TETAP UP
50 vote bakal gue lanjut!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Dating App
RomanceGadis binal seperti Tasya akan melakukan apa saja agar laki-laki tampan dan gagah mendatanginya dan memohon padanya. Ia suka membuat setiap melihat laki-laki tunduk kepadanya begitu ia menyerahkan tubuhnya. Ia memang masih berumur delapan belas teta...