Taman Rumah Sandro

18.1K 41 1
                                    

Aku dan Sandro duduk bersebalahan di taman rumahnya, pria itu memintaku untuk datang ke rumahnya sebelum pukul enam setelah ia pulang kerja. Tentu saja aku menyanggupinya karena tak punya tugas yang harus dikerjakan begitu juga dengan jadwal bimbel yang kosong. Menggunakan topi dan masker saat keluar dari perumahan dan berjalan ke rumahnya. Ia hanya memakai handuk di pinggangnya ketika membukakan pintu gerbang rumahnya, menyuruhku duduk di sofa sementara dia berjalan dengan cepat ke kamar untuk berpakaian sebab baru saja mandi.

"Tatapan matamu ke perutku kelihatan lapar sekali." Godanya membuatku mendengus.

Aku memerhatikan ruang tamu rumah Sandro karena yang terakhir kali aku mengunjungi rumahnya ia langsung membawaku ke kamarnya untuk dihabisi. Sandro kembali saat aku memainkan ponsel dan mengajakku untuk duduk di taman. Aku bisa mencium aroma parfumnya yang membuatku nyaman dan ingin terus beraada di dekatnya. Tangan Sandro merangkul bahuku sambil mengelus lengan atasku yang telanjang karena aku memakai baju yang tidak berlengan, kulit telapak tangannya yang kasar terasa sedikit menggelikan saat bersentuhan dengan kulitku secara langsung.

Pria matang itu mengalungkan tangannya di perutku lalu menarikku merapat padanya, tangan Sandro tidak berpindah dari perutku, ia memasukkan tangannya ke balik bajuku dan mengelus perutku lambat dan lembut membuatku merinding, ditambah lagi ia memajukan wajahnya mencium aromaku dari leher.

"Kegiatanmu apa saja hari ini di sekolah?" Aku menahan napasku saat Sandro berbicara di leherku, embusan napasnya mengenai kulit leherku membuatku kembali merinding.

"Tak banyak kegiatan karena semua praktek sudah dilakukan." Jawabku berusaha tenang.

Sandro semakin menenggelamkan kepalanya ke ceruk leherku membuatku merasakan kulit wajahnya menyentuh kulit leherku. Pria nakal itu menyingkirkan rambutku ke bahu di sisi satunya yang tidak ia jamah agar tidak menghalangi cumbuannya. Aku mendongak ketika bibir basahnya mengecup leherku. Tangannya yang tadi ia gunakan untuk mengelus leherku kini mengalung di leherku.

"Hmm, sangat tidak menarik. Aku kangen kamu sepanjang hari." Ucapnya lalu menaikkan tangannya untuk meraih buah dada milikku, ia meremasnya pelan membuatku melenguh.

"Tapi mas nggak chat atau telepon aku." Aku meletakkan tanganku yang dari tadi diam di pahanya dan mengelus pahanya lembut. Ia memakai celana pendek sehingga aku dapat merasakan kulitnya yang hangan di bawah sentuhanku. Aku menaikkan tanganku ke penisnya, meremasnya pelan-pelan membuat Sandro melenguh di leherku.

"Huh, aku tahu kalau kutelepon pasti kamu nggak angkat." Keluhnya sambil menciumi rahangku lalu beralih ke leher lagi.

"Hnghh ahh..." Aku mendesah dan meremas pahanya saat Sandro menjilat leherku lalu menggigit kulit leherku pelan.

"Kangen-kangenan di taman pasti enak banget, yang." Sandro meremas payudaraku lebih kuat dari sebelumnya. Ia menggapai putingku dari balik bra dan memilin-milinnya membuatku merapatkan paha.

SELENGKAPNYA ADA DI KARYAKARSA! LINK KARYAKARSA ADA DI BIO!

CUPLIKAN KARYAKARSA

"Ughh, Sya... nakal kamu."

Aku mengalungkan tanganku di lehernya sambil terus menggesek kelamin kami, miliknya semakin keras. Dengan binal aku mengangkat ujung bajunya membuatnya setengah telanjang sepertiku lalu mengarahkan tanganku ke dadanya, memilin putingnya membuat Sandro kembali melenguh dan mencium bibirku bernafsu.

"Buka celananya, Sya." Perintahnya singkat.

Aku turun dari pangkuannya dan membuka bawahanku, aku melihatnya yang juga membuka celananya sehingga kami berdua telanjang bulat. Penis Sandro sudah mengacung gagah siap menembus lembah dalamku. Sandro menarikku mendekat padanya, ia berlutut di depanku sehingga ia berhadapan langsung dengan vaginaku.


Gara-gara Dating AppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang