New Sensation

9.2K 33 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan satu jam kami sampai di villa milik Sandro. Aku, Karin dan pacarnya teman Sandro, Adrina, langsung masuk ke kamar untuk beberes, sedangkan para lelaki langsung bermain PlayStation di ruang tengah. 

Aku meletakkan koperku bersandar di dinding lalu berjalan menuju kasur untuk duduk. Karin dan Adrina duduk di sofa setelah meletakkan koper mereka. 

“Kamu udah pacaran berapa lama sama Bastian, Rin?” Tanya Adrina sambil menyibakkan rambut panjangnya ke belakang. Adrina punya payudara besar yang diinginkan oleh semua wanita, bukan hanya payudara tetapi bokongnya juga besar dan kencang, ia seksi sekali.

Karin berpikir sebentar, “Belum lama sih dari Agustus kemarin, tapi kita udah kenal dari lama.”

“Oh ya? Kenalan di mana?” Tanya Adrina antusias.

“Di Octagon, sebenarnya dikenalin temenku waktu party disana.” Jelasnya.

Octagon itu club malam yang sering didatangi oleh artis-artis atau pun selebritis yang ingin menghabiskan malamnya dengan kenikmatan duniawi. Disana juga terkenal dengan wanita-wanita penghibur kelas atas alias terkadang artis bisa menjadi wanita penghibur disana, dengan bayaran mahal.

“Kalau kamu sendiri kenal Diego darimana?” Tanyaku pada Adrina.

“Hm…aku kenal dia karena kami satu gedung terus dikenalin temenku juga. Ketemu terus sama-sama ngerasa cocok.” Aku mengangguk mendengar jawaban Adrina.

“Tapi lo emang seksi banget sih, Dri.” Celetuk Karin sambil memberi lirikan ke payudara besar Adrina.

Adrina tertawa kecil lalu mengelus kedua bola besarnya, “Karena ini juga si Diego betah.”

“Sial.” Umpat Karin. Aku terkekeh geli, tidak salah memang karena pria menyukai payudara wanita seperti itu. 

“Lo ngasih jatah cowok lo berapa kali seminggu, Dri?” Tanya Karin lagi.

“Tiap hari gue mah, ga sanggup nahan-nahan say. Kalo bisa tiap hari kenapa ngga?” 

Kami kembali terkekeh karena ucapan Adrina. Adrina bisa memberi Diego jatah setiap hari karena kantor mereka berada di satu gedung yang sama, otomatis intensitas pertemuan mereka bagus. Kalau Karin dan Bastian sama seperti aku dan Sandro yang harus menyesuaikan jadwal pertemuan kami. Maka dari itu, liburan tiga hari di villa Sandro ini harus kami gunakan sebaik-baiknya.

“Yuk, turun ah. Gue udah kangen manja-manja sama Diego. Sekalian makan kita.”

“Duluan aja, gue disini dulu.” Ucapku sambil merebahkan diri di kasur.

Karin dan Adrina duluan keluar, aku bergegas jalan ke arah tasku yang berada di atas meja lalu mencari keberadaan parfumku, setelah mendapatkannya aku menyemprotkannya di beberapa titik lalu berjalan keluar menuju ruang tengah yang sudah memamerkan pemandangan Adrina yang duduk di pangkuan Diego yang masih bermain PlayStation sementara Karin memeluk Bastian dari samping. 

Aku melihat Sandro yang memberi isyarat untuk duduk di sebelahnya kemudian berjalan ke arahnya. 

Cuplikan Karyakarsa

"Ayo sayang, aku tahu kamu mau aku manjain kaya ginikan?"

Aku menganguk. Aku naik ke mukanya, menempatkan vaginaku di mulutnya. Badanku bergetar akibat sensasi yang belum pernah aku rasakan. Lidah Sandro yang kasar menyapu labiaku.

"Ahh... mas!" Sialan nikmat sekali, aku merasakannya sampai ke ubun-ubunku. Sandro memegang pinggangku karena aku bergerak-gerak. Sungguh nikmat sekali, benar-benar surga.

Selanjutnya di Karyakarsa!

Gara-gara Dating AppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang