Kami turun dari mobil dan menaiki lift dari basement untuk naik ke apartemen Sandro yang berada di lantai sebelas. Sandro mengambilkan minum untukku sementara aku mengelilingi apartemen lalu berjalan ke balkon apartemen studionya. Tidak banyak barang di apartemennya, mungkin dia bukan orang yang hobi mengoleksi barang. Aku memandangi jalanan dari atas sini, melihat lalu lintas kota yang padat dan sibuk sampai merasakan tangan kekar Sandro memelukku dari belakang, ia mengusap-usap perutku dan meletakkan dagunya di bahuku.
"Bercinta disini enak, Sya." Aku tersenyum tipis dan memejamkan mata kala tangannya bergerak ke bagian atas tubuhku. Memutar-mutar kedua telapak tangannya mengikuti bentuk payudaraku.
"Hmm, jadi ini tujuanmu mengajakku kesini?"
"Setengahnya, setengah lagi karena ada dokumen yang harus kuambil. Tidak ada salahnya mengajakmu bermain sebentar disini kan?" Jari-jari Sandro yang berada tepat di payudaraku meremasnya pelan-pelan memainkan gairahku.
"Tidak salah memang ahh." Kepalaku menyentak ketika tangannya turun ke intiku lalu jari telunjuknya menekan vaginaku. Aku mengelus tangan berbulunya lembut sambil menikmati jajahan tangan-tangan nakalnya. Sandro menyingkirkan rambutku ke kiri hingga leherku dapat ia serbu dengan bibir basahnya, jari-jarinya kembali menggoda payudara ranumku, kali ini tangan kanannya benaran masuk ke baju dan tangan kirinya masuk ke dalam celanaku. Membelai kewanitaanku dengan lembut, begitu juga remasan-remasan lembutnya membuatku mendesah tiap kali ia memberi tekanan disana.
Padahal kami kurang lebih dua jam lalu baru saja menuntaskan percintaan kilat kami di dalam mobil dan ia sudah memancingku untuk menyerahkan diri lagi padanya. Sandro memang jago menggoda, tidak hanya mulutnya melainkan seluruh tubuhnya seperti diciptakan untuk membuat perempuan dengan mudahnya menyerahkan diri untuk ia jamah.
Jarinya menekan klitorisku membuat pantatku mundur ke belakang menyentuh penisnya yang sudah mengeras di balik celana. Sandro memanfaatkan keadaan itu dengan menekan miliknya ke pantatku dan menggoyangkannya. Kepalaku bergerak kesana kemari menggila karena nafsuku dikendalikan oleh jari-jari nakalnya.
"Enak, manis? Enak memeknya dikocokin gini sambil lihat jalanan? Hnghh puas kamu nontonin orang-orang yang sibuk disana tapi kamu dibikin enak sama aku?" Aku menatap ke bawah sebentar menatap jalanan yang berisik dan membandingkan kegiatan berisik kami berdua, aku menggigit bibirku menahan gairah yang sudah sampai ke ubun-ubun.
"Hnggh ahh...iya mash ahhh."
Sandro mengulum kulit leherku dan sesekali menggigitinya, memainkan lidahnya disana membuatku semakin gila.
LINK KARYAKARSA ADA DI BIO!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Dating App
RomanceGadis binal seperti Tasya akan melakukan apa saja agar laki-laki tampan dan gagah mendatanginya dan memohon padanya. Ia suka membuat setiap melihat laki-laki tunduk kepadanya begitu ia menyerahkan tubuhnya. Ia memang masih berumur delapan belas teta...