Bab 27 : deep talk

5 1 6
                                    

Hallo guys🙋‍♀️🙋‍♀️ happy reading all btw janlup vote sama komen nya yahh💋💋
.
.
.

Karena merasa olivia sudah lebih baik vano menghampiri olivia yang masih stay duduk di kursi taman itu.

"Gimana udah baikan hm ??" Tanyanya saat menepuk pelan pundak olivia.

"Vano sepertinya kita perlu Deep talk." Kata olivia yang mata nya masih tertuju pada danau yang tenang.

Vano mengangguk lalu memakaikan hoodie nya ke badan olivia. Sedangkan olivia tidak menolak. Malam ini udara nya terasa dingin dengan angin yang terus berhembus seakan membawa pergi masalah.

"Vano menurutmu kamu pantas buat di kasih kesempatan kedua atau tidak ??" Olivia membuka perbincangan saat melihat vano duduk di sampingnya.

"Vano tau vano brengsek tapi , vano sudah sangat menyesalinya. Kalau bisa egois vano ingin mendapatkan kesempatan itu lagi. Vano ingin memulai yang baru dengan kamu. Maafkan vano yang dulu sebajingan itu sama kamu. Vano janji setelah kamu kasih pengampunan buat vano nanti vano pasti bakal berubah." Ucap vano sambil menggenggam erat tangan olivia.

"Vano , di satu sisi aku membenci mu sedangkan jauh di lubuk hati ku . Aku masih memiliki perasaan yang sama padamu. Aku mencintai mu namun saat aku melihat wajah mu bayangan 5 tahun yang lalu kembali terlintas di benak ku. Aku takut kamu akan mengulangi kesalahan yang sama. Aku terlalu bodoh dalam urusan percintaan."

"Tadi aku membantu seorang nenek dan aku menceritakan semua masalah ini. Dia memberikan solusi kepadaku. Jadi , aku sudah memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepadamu. Tapi , jika kamu menyia-nyiakan kesempatan ini maka aku akan langsung pergi tanpa kembali kepadamu bersama dengan anak ini." Kata-kata olivia di tanggapi dengan serius oleh vano.

"Jadi , olivia mau maafin vano ?? Olivia mau kasih kesempatan sama vano ??" Mata vano memancarkan kilauan. Vano sangat excited dan bahagia.

"Iya tapi tolong jangan membuat ku kembali terluka lagi. Aku akan mencoba melupakan masa lalu itu. Aku akan mencoba memulai yang baru." Selesai berbicara olivia menyandarkan kepalanya di bahu vano.

Vano tersenyum cerah. Air mata turun lagi namun ini bukan air mata kesedihan ini adalah air mata kebahagian. Vano mengecup kening olivia dan terus tersenyum.

"Makasih olivia. Makasih , makasih banyak." Vano terus mengucap terimakasih kepada olivia dan menggenggam tangan milik sang istri dengan erat.

"I love you my wife. Dan terimakasih karena sudah memutuskan hal besar seperti itu serta maaf karena yang lalu." Lanjutnya.

"Jangan membahas masa lalu lagi aku ingin kita benar-benar memulai lembaran yang baru tanpa coretan masa lalu." Kata olivia.

"Baiklah aku akan menurut."

Ini adalah malam yang indah. Suara jangkrik yang mengalun seperti musik , bulan yang bercahaya sangat terang tanpa tertutup oleh awan-awan , bintang yang gemerlap nya sangat indah , danau di depan mereka yang air nya sangat tenang dan kehangatan yang saling di berikan oleh pasangan itu.

Olivia mendongak. Dia menatap wajah vano dengan kepala yang sedikit ke atas karena vano yang lebih tinggi darinya. Dia menatap wajah yang dia rindukan selama 5 tahun ini.

Vano melihat itu pun tersenyum dan mereka melakukan eye contact. Olivia mengelus tulang pipi vano lalu rahang nya. Begitu juga dengan vano. Pria itu mengelus rambut hitam milik sang istri dengan cinta yang memenuhi hatinya.

"Mau pulang hm ?? Udah malam dan ini dingin nanti kamu sakit." Ucap vano dengan senyum lembut nya.

"Iya. Ayok pulang." Olovia pun berdiri dan mereka berjalan ke arah mansion mereka. Memang taman dan mansion milik vano lumayan dekat.

Sepanjang jalan baik vano atau pun olivia sama sama tidak ada yang mau melepaskan gengaman tangan itu. Alhasil , mereka terus bergandengan tangan hingga sampai.

"Langsung masuk ke kamar yah. Vano mau bikin susu buat kamu dulu. Masih suka rasa vanila kan ??".

Mendengar pertanyaan vano membuat hati olivia menghangat. Bagaimana vano bisa tau rasa kesukaan olivia ?? Bahkan masih ingat sampai sekarang.

"Iyaa aku masih suka rasa vanila. Tapi aku mau temenin kamu. Gak mau ke kamar duluan" entah olivia sadar atau tidak dia sudah memakai aku-kamu ketibang dulu yang dia memakai saya-anda. Entah lah olivia rasa dia lebih nyaman memakai ini.

"Okee. Olivia mau makan malam juga ?? Vano bikinin nasi goreng yah??" Ucap vano gemas.

"Iyaa aku tunggu di meja makan yah. Tapi vano , boleh minjem hp nya gak ?? Aku mau-" belum sempat olivia menyelesaikan ucapannya vano sudah memberikan hp nya.

"Password nya ulang tahun kamu. Pake aja sepuas mu. Vano masak dulu oke?" Setelah itu vano pun pergi ke dapur dan mulai memasak dengan lihai.

Padahal mereka memiliki koki pribadi tapi vano lebih memilih untuk menyiapkan semua keperluan olivia dengan diri nya pribadi. Vano tidak ingin orang lain ikut campur dalam usaha nya membujuk olivia. Walau tanpa pasangan itu sadari teman laknat mereka sudah ikut campur.

Selepas vano pergi ke dapur olivia langsung membuka hp vano dan benar saja. Password nya adalah tanggal dan bulan ulang tahunnya. Bahkan wallpaper hp milik vano itu adalah fotonya beberapa tahun silam.

Olivia penasaran dengan galery photo milik vano. Dengan berbekal rasa penasaran dia pun membuka aplikasi itu dan langsung terlihat kalau foto nya hampir memenuhi aplikasi itu.

Diam-diam olivia menarik senyum. Olivia berjalan dan duduk di kuris makan lalu lanjut melihat-lihat foto itu.

Ada foto yang di mana di ambil vano saat mereka masih di sekolah , foto saat vano dan olivia kencan untuk pertama kali nya dan foto olivia sekarang. Dia tidak atau kalau vano mempaparazi dirinya secara diam-diam. Bahkan ada foto saat dirinya masih tertidur.

Bagi olivia mungkin itu adalah aib namun lain hal nya dengan vano. Baginya itu adalah kenangan berharga dan vano tidak akan menghapusnya.

Olivia mengecek aplikasi chat milik vano dan alangkah terkejutnya. Vano hanya memiliki 4 nomor wanita saja. Mommy nya vano , mommy olivia dan kedua kawan olivia. Aulia dan amanda saja. Dia mencoba mencari chat yang janggal bahkan olivia sampai mengecek isi pesan-pesan tersebut tapi nihil. Sepertinya vano adalah budak cinta.

Bukankah vano adalah CEO company tersukses di abat ini ?? Siapa yang tidak mengenal suami nya itu ?? Namun kenapa hanya ada 4 nomor wanita saja ?? Sangat mustahil.

Olivia lanjut mengecek aplikasi lain namun tetap nihil. Vano terlalu bucin kepada olivia hingga tidak ada satupun chat yang janggal.

♧♧♧♧♧

Keknya end nya bakal ada di sekitar bab 30-an deh btw mo nanya dong. Ini gue bikin cast gak ?? Komen yah 😻💅

Btw jangan lupe vote sama komen nya

Up :
Jam :

Vero AmoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang