Jangan lupa vote sama komen nya loh...
Happy reading all 😘💋💋
.
.
."Tolong jangan mengugurkan nya. Kalau kamu mau, kamu bisa ambil nyawa vano tapi tolong jangan pernah membunuhnya. Dia mahluk yang tidak bersalah," Ucap Vano dengan lembut sangat lembut hingga olivia kembali menangis lagi.
"Tolong olivia , aku sangat memohon padamu. Ambil nyawaku jika itu dapat membuat mu bahagia dan tidak membunuh dia." Lanjut nya sambil menaruh telapak tangannya di perut olivia.
"Aku tidak ingin menjadi ibu. Aku , aku membenci mu vano. Aku membenci mu dasar bajingan." Olivia mengeluarkan unek-unek nya yang dia simpan sedari lama.
"Benci aku jika itu dapat membuat mu bahagia." Vano terus tersenyum walau air mata tidak dapat membohongi kalau vano sangat sedih. Air mata yang terus menetes seakan memperjelas kalau vano sangat amat sakit hati.
"KAMU BAJINGAN , BRENGSEK , GILA. AAAGGHHH AKU MEMBENCI MU VANO. AKU INGIN MEMBUNUH MU." Olivia terus mengumpati vano. Menampar bahkan memukul vano sudah ia lakukan.
"Kamu , kenapa kamu membuat ku jatuh cinta hingga aku kesusahan untuk membunuh mu ??" Ucapan olivia mulai lirik. Kepalanya dia sandarankan ke dada bidang milik sang suami.
Keduanya menangis. Olivia dengan pikiran yang kacau. Hati dan otak nya bertentangan. Sedangkan vano dengan penyesalan nya. Dia sangat menyesali kejadian masa lalu. Dia sangat ingin berubah.
"Olivia jika kamu tidak ingin menjadi ibu tolong , tolong kamu rawat dia selama ada di kandungan mu. Aku akan merawatnya setelah dia lahir. Setelah bayi ini lahir kamu bisa melakukan apapun itu tapi tolong... jangan membunuhnya." Kata vano di akhir dengan mencium kening , telapak tangan dan kedua kelopak mata milik olivia.
"Aku berjanji kamu hanya perlu menjaga bayi ini selama masih dalam kandungan mu. Setelahnya aku akan mengurusnya. Tapi tolong jangan pernah kamu mengugurkan kandungan ini um ??" Lanjut vano dengan berderai air mata.
"Kau- kau brengsek." Hanya itu yang mampu olivia keluarkan.
Vano memeluk olivia dengan hangat. "Iya vano brengsek , bajingan , tolol , goblok , gila, apalagi hm ??".
Olivia mengigit bahu vano tapi vano tetap membuatkan sang istri melakukan sesuka nya untuk melampiaskan amarahnya.
"Ssshh. Vano sa-sakit" Olivia meringis pelan merasakan rasa sakit di perutnya. Reflek vano menggendong olivia dan dia tidurkan di kasur. Vano menghubungin dokter pribadi dan setelah 15 menit dokternya pun datang.
"Di mohon untuk nyonya jangan terlalu stress. Kandungan anda masih tergolong lemah jadi di mohon untuk sang ibu jangan terlalu memikirkan masalah yang berlebihan atau sang janin akan kena imbas nya juga. Dan ini saya akan memberikan beberapa vitamin dan obat buat nyonya." Ucap sang dokter sambil memberikan beberapa pil obat dan vitamin.
"Tolong kontrol ke dokter minimal 6 kali selama masa kehamilan dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester 1 dan 3. Tolong juga nyonya untuk rutin meminum susu ibu hamil agar ibu dan calon bayi bisa sehat." Lanjut sang dokter yang di balas anggukan kepala oleh vano.
"Baiklah sekarang saya pamit. Nanti jika ada sesuatu tuan bisa menghubungi saya. Saya pamit tuan , nyonya." Dokter pun meninggalkan kamar dan vano langsung duduk di tepi ranjang menggenggam tangan olivia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vero Amore
Ficção AdolescenteLilly, seorang wanita yang telah lama berjuang untuk mendapatkan cinta dari Vano, akhirnya mencapai titik di mana ia sudah muak. Namun, ketika Vano, mantan kekasih yang masih tersimpan dalam hatinya, tiba-tiba kembali, Lilly dihadapkan pada dilema y...