Bab 25 : pregnant

24 32 13
                                    

Happy reading all jangan lupa vote and komen yah💋💋
.
.
.

Di tengah malam Olivia terbangun karena tergangu di tengah tidurnya. Dia menengok ke samping dan melihat kalau dahi Vano mengerut dan van berkeringat dingin. Olivia dengan pelan mengecek kening van namun pria itu tidak sakit.

Seketikan dia teringat akan ucapan aulia tadi pagi. Apakah yang dikatakan Aulia itu betul kalau Vania mengidap penyakit ganguan tidur?

Olivia menepuk-nepuk pipi Vania dan beruntung Vania langsung terbangun.

"Eh, Kenapa Oliv? Olivia butuh apa? Mau minum atau apa, hm?" ucap Vania dengan mengucek mata nya walau dia baru bangun dari tidur.

"Anda menggangu tidur saya. Apakah anda memimpikan hal buruk?" Olivia secara sengaja menanyakan mimpi Vania karena dia sangat amat penasaran.

"Ohh, nggak kok cantik. Maaf Vania ganggu yah? Vano pindah aja," Vano bersiap bangun lalu Olivia menahan tangan Vano.

"Saya tidak menyuruh anda untuk pergi bukan? Jadi tetap tidur di sini karena saya ingin di peluk," kata Olivia.

Vano terkejut lantaran sang istri yang biasanya sangat menjaga jarak dari diri nya tiba-tiba mau tidur sambil di peluk. Benarkan dia sedang tidak bermimpi?.

"Olivia gak bercanda kan?" Tutur kata Vank membuat Olivia cemberut.

"Baiklah jika anda tidak mau," Olivia pun menarik lagi selimutnya dan membelakangi Vania.

"Maaf, maaf. Iya Vania peluk," Vano dengan cepat tidur kembali di atas kasur dan langsung memeluk Oliv ia dari belakang.

"Maaf jangan marah Olivia," Nafas Vania terasa oleh leher Oliv ia apalagi suara Vania yang masih serak. Sungguh jantung Olivia kembali berdetak kencang.

"Ya udah anda diam! Saya mau tidur dan jangan ganggu saya," Ucapan dengan yang dirasa memang berbeda jauh.

Olivia mengatakn hal itu dengan ketus tapi jantungannya berdebar dengan kencang.

Vano yang tidak paham pun hanya menurut saya. Tak lama kemudian dia kembali tertidur karena masih mengantuk walau Vania merasakan gejolak aneh. Seperti ada banyak kupu-kupu di dalam perutnya. Vano tertidur dengan senyuman nya begitu juga dengan Oliv ia.

Pagi nya Oliv ia bangun dan dia mengecek jam ternyata sudah jam 07:31.  Vano datang dengan membawakan makanan dan minuman. Entah kenapa pria itu seperti tidak ada kapok-kapoknya. Padahal, Olivia tidak pernah memakan makanan yang dibawa oleh Vano. Tapi, pria itu terus melakukan hal yang sama berulang kali setiap harinya.

"Pagi Olivia. Ini Vano bawain sarapan," Ucap Vano dengan senyumnya.

Olivia melihat Vano dari atas kebawah. Pria itu sudah rapih dengan setelah formal nya. Dan mata Olivia melihat sebuah jam tangan yang dipakai Vano di pergelangan tangan kanan nya itu. Olivia sangat tau jika itu adalah jam tangan yang di berikan dirinya di masa lalu kepada Vano sebagai hadiah ulang tahun Vano.

"Bukankah jam tangan itu murah? Kenapa anda masih memakainya hingga sekarang? Saya kira benda itu sudah anda buang," ejek Olivia yang sedikit menyindir Vano.

Vano melihat ke tangan kanan nya dan tersenyum sambil menatap Olivia. Dia menaruh sarapan yang di bawah ke atas kasur dekat dengan Olivia.

"Jam ini adalah hadiah paling berharga bagi Vano. Selama 5 tahun ini benda inilah yang membuat Vano bisa bertahan walau sempat melakukan hal bodoh," jawab Vano di akhiri dengan senyum masam.

"Makasih yah Oliv karena udah mau kasih jam tangan ini. Maaf juga karena Vano bahkan belum kasih kado apapun. Tapi setiap tahun Vano selalu ngerayain kok. Kado nya selalu Vano simpan. Olivia mau lihat?" Tanya Vano excited.

"Untungnya buat saya apa?" Olivia ingin melihat nya namun dia GENGSI. Yah nama nya juga cewek.

"Ohh oke. Nanti kalau mau lihat kasih tau Vano yah," Terlihat senyum yang di paksakan oleh Vano di wajah nya itu.

"Oh iya. Ini makan yah. Mau di suapin um? Atau mau makan sendiri?" Lanjutnya sambil mengambil piring berisi makanan itu.

"Saya bisa makan sendiri," balas Olivia dan langsung mengambil alih piring yang ada di tangan Vano dan memakan makanan itu sesuap demi sesuap.

Vano bahagia melihat Olivia akhirnya mau memakan sarapan yang ia bawa. Biasanya entah alasan sibuk atau kantor yang membuat Olivia tidak pernah menyentuh bahkan melirik sarapan yang dibawa oleh Vano.

Saat melihat Olivia tersedak Vano pun dengan cekatan langsung mengambil minum dan memberikannya kepada Olivia.

Vano menepuk-nepuk pelan pundak Olivia agar berhenti kesedak. "Sudah? Mau minum lagi?" Tanya Vano.

"Tidak! Sudah, saya ingin ke kantor dan lepaskan tangan mu dari pundak saya," ucap Olivia lalu dia menaruh piring itu dan meminum air sedikit.

Olivia bangun dari kasur dan masuk ke kamar mandi.

"Thank you lord," Vano bahagia dan mengucap syukur sambil melihat piring Olivia yang sudah habis. Dia amat sangat bersyukur. Setidaknya Olivia sudah memakan sarapan yang dia masak dan dia bawa.

Vano pun membawa nampan itu ke dapur dan pergi ke kantor.

Olivia melihat keadaan kamar yang kosong lalu langsung paham kalau Vano sudah pergi ke kantor. Dengan cepat dia juga bersiap ke kantor dan menyelesaikan pekerjaan nya. Dia harus berbicara sesuatu kepada Rey.


1 bulan sudah Olivia tidak pulang ke rumah. Vano sangat khawatir akan keadaan istrinya itu. Setiap hari Vano selalu menghubungi Olivia hanya untuk sekedar menanyakan keadaanya.

Olivia sedang berada di jerman karena urusan bisnis dan setelah 1 bulan akhirnya Olivia kembali lagi.

"Gimana? Olivia mau apa? Nanti Vano langsung ambilin," Ucap Vano saat melihat pintu rumah terbuka dan menampilkan sosok yang amat sangat dia rindukan selama sebulan ini.

Olivia menatap mata Vano dengan berkaca-kaca. Dia langsung masuk ke kamar dan menangis di dalam nya. Olivia melempar semua barang barang yang ada di kamar hanya untuk sekedar menyalurkan amarahnya.

Vano yang melihat nya pun langsung menyusul Oliv ia ke kamar dan saat melihat Oliv ia terduduk di lantai dengan posisi sedang menangis Vano pun langsung menghampirinya dan memeluknya.

Olivia memberontak. Namun Vano memeluk Olivia dengan sangat kuat.

"Aku akan mengugurkan kandungan ini," kalimat yang di ucapkan Olivia bagai petir di siang hari. Seketikan hati Vano merasakan ngilu yang teramat hebat. Air mata keluar tanpa permisi.

Vano terdiam memikirkan kata-kata
Olivia barusan.

♧♧♧♧♧

What's up guys😎 gimana bab ini ?? Seru gak ??  Moga seru yah btw jangan lupa vote and komen 😘💋💋

Up : 24-07-2023
Jam : 13:02

Vero AmoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang