Hello happy reading guys btw jangan lupa vote nya
.
.
.Derap langkah kaki lelaki dewasa terdengar dengan gagahnya. Kini, Vano sudah di depan pintu ruang Olivia lalu ia mengetuk nya dan saat sudah ada jawaban dia pun membukanya.
Olivia yang masih fokus pada pekerjaannya pun tidak sadar kalau vano sedang memperhatikan nya.
"Good afternoon my queen," mendegar suara Vano lantas Olivia mengangkat wajahnya dan dapat dia lihat ketampanan wajah Vano dari bawah sini.
Olivia mengangkat sebelah alisnya. "Ayo makan dulu oke?? Nanti sakit, Ini Vano udah bawain makanan dan ini dari mommy," ujarnya sambil membawa 2 kotak bekal lalu duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan Olivia.
"Mommy? Jangan membohongi ku atau kau akan tau akibat nya," Olivia yang tidak percaya pun langsung menelefon Gissel dan panggilannya pun langsung di angkat oleh ibu mertuanya itu.
"Iya, halo sayang, kenapa hm?? Vano jahatin kamu lagi??" Tutur orang di seberang telpon sana.
"Nggak kok mommy. Ini aku mau nanya sesuatu. Bener mommy yang kirim bekal buat aku mom??" Tanya Olivia.
"Ohh alaa, soal itu toh. Iya princess, itu mommy yang bikin. Emang kenapa sayang??" Ucap Gissel lewat telepon.
"Ohh, gak papa mom, udah yah mom, ini Olivia mau makan dulu bekalnya," kata Olivia sambil berjalan ke arah Vano lalu duduk di sofa depan Vano.
"Oke sayang, nanti kalo gak sibuk main ke rumah mommy oke??" Ucap Gissel sebelum akhirnya panggilan itu terputus.
"Gimana udah percaya belum??" Ucap Vano lalu tertawa kecil.
Olivia tidak menggubris ucapan Vano. Dia lantas mengambil kotak bekal itu lalu berdoa sebelum memakannya.
Di tengah-tengah saat menikmati makanan ponsel Olivia berdering menandakan panggilan masuk tapi itu nomor tidak di kenal. Olivia sudah menolak beberapa kali namun panggilan itu selalu masuk sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menjawabnya.
"Ohh gitu yah mentang-mentang udah lama gak ketemu jadi sombong sama kita," di situ menampilkan auliani dengan ekspresi cemberut nya.
"Astaga maaf Au, aku kira siapa soalnya nomor kamu gak aku simpan. Maaf yah," Olivia membujuk auliani yang sudah di pastikan marah.
"Gak!!" Aulia menjawab dengan ketus.
"Aulia, please, i'm so sorry dear, please forgive me," Olivia kini hampir menangis antara takut dan bahagia sekaligus.
"Pufft. Maaf Lilly kita cuman main-main kok cuman mau godain kamu aja, lagian kangen banget pake banget tau," Olivia langsung mendatarkan raut wajahnya saat mendengar hal tersebut.
"Huh?? Kita??" Olivia entah kenapa menjadi bingung bukankah Aulia sendiri kenapa dia bilang kita?.
"Bentar," Aulia pun mengganti menjadi video call dan di situ terlihat banyak sekali orang dari kawan-kawan Vano dan aman dan serta abangnya ada di situ.
Mereka tertawa melihat wajah Olivia yang hampir menangis itu.
"Hahaha, udah Oliv, maaf lohh ini ide dari abang kamu," ucap Amanda dari seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vero Amore
Novela JuvenilLilly, seorang wanita yang telah lama berjuang untuk mendapatkan cinta dari Vano, akhirnya mencapai titik di mana ia sudah muak. Namun, ketika Vano, mantan kekasih yang masih tersimpan dalam hatinya, tiba-tiba kembali, Lilly dihadapkan pada dilema y...