Bab 10 : rencana besar vannia

68 83 27
                                    

Hallo guys jangan lupa vote yah
Happy reading
.
.
.

Seminggu sudah berlalu dan 3 hari lagi ulang tahun Vano akan tiba jadi Lilly menyiapkan sebuah kotak hadiah yang dia simpan di lemari khusus untuk Vano nanti.

"Sayang kenapa, hm?? Kok lama banget," Vano bertanya kepada Lilly saat ia melihat istrinya akhirnya turun ke parkiran apartemen.

"Gak papa kok kak," Lilly pun menjawab dengan senyuman karena belakangan ini dia dan Vano berangkat dan pulang bareng.

"Ya udah, nih pake helemnya abis itu naik jangan lupa peluk Vano yang kuat nanti jatoh" ujar Vano yang di turuti oleh Lilly.

.......

"Anjir, bentar lagi gue jadi aunt," hampir saja seisi kantin mendengar teriakan Aulia kalau mulutnya tidak dibungkam oleh Amanda.

"Tapi Ly, kamu yakin? Kamu masih kecil loh," Amanda mengkhawatirkan Lilly.

"Gak papa mama, lagian kak Vano pasti seneng kok denger kabar ini," Lilly menyakinkan Amanda agar tidak khawatir pada dirinya.

"Terserah kamu aja deh, yang penting aku sama Aulia mau yang terbaik buat kamu," Amanda pasrah dengan Lilly yang sangat keras kepala itu dan akhirnya mengalah.

"Heh, jalang, minggir lo, ini tempat duduk kita," Vannia dan antek-antek nya datang lalu langsung menyuruh Lilly pindah.

"Heh, anjing, lo siapa sampe berani nyuruh kita pindah tempat duduk? Sekolah bukan punya bapak lo yah, bitch!" Aulia yang emosi pun memberikan jari tengahnya pada Vannia. Vannia yang tidak terima pun menjambak rambut Aulia.

"Aulia udah stop!" Amanda menarik Aulia agar tidak melanjutkan pertikaian itu dan akhirnya mereka mengalah dari Vannia dan memberikan tempat duduk mereka itu.

"Upss, sorry nggak sengaja," sebelum Lilly pergi Vannia dengan sengaja mengambil mangkuk bakso dari siswi yang kebetulan lewat dan melemparkannya ke Lilly dengan kuah yang masih panas.

"Eh, anjing, lo kalo mau di DO bilang!" Aulia emosi lagi melihat Vannia yang sangat menjengkelkan itu.

Vano yang mendengar kabar bahwa Vannia dan Lilly bertengkar pun dengan cepat berlari ke kantin namun bukannya dia menolong Vannia malah Vano menolong Lilly.

"Ada yang sakit? Kamu gak papa, kan?" Vano yang melihat lengan Lilly melepuh karena kuah panas pun dengan cepat menggendongnya ala bridal style dan membawanya ke UKS.

"Beneran bucin tu anak," El melihat bahwa Vano yang kini lebih mementingkan Lilly ketibang Vannia pun menggelengkan kepalanya padahal dulu Vano sangat jijik pada Lilly.

"Aulia kamu gak papa? Ayo ke UKS," Putra yang melihat Aulia berantakan pun membawanya ke UKS juga.

"Hadeh, bucin semua," Samuel pun mengelus dadanya sabar melihat tingkah laku kawannya itu.

"Vannia, sekali lagi lo usik Lilly, lo gak akan selamat, cangkam itu!" Amanda mengatakannya dengan nada yang datar lalu pergi menyusul ke UKS diikuti oleh teman Vano yang lain.

Vannia yang melihat kejadian itupun menggigit jarinya dan dia terus memikirkan cara agar Lilly hancur lalu Vano kembali memihaknya.

Dia pun keluar dari kantin dan masuk ke wc lalu menelepon seseorang. Setelah selesai, dia keluar dari wc.

"Ajal mu sudah dekat Lilly," Salah satu antek-antek Vannia bertanya saat Vannia tersenyum seperti orang gila.

"Van, lo merencanakan apa?" Anna bertanya kepada Vannia karena ia penasaran.

"Sesuatu yang besar dan gue pastiin si jalang itu hancur," Vannia pun pergi kembali ke kelas disusul oleh antek-anteknya.

.......

"Maaf," Vano yang selesai mengobati Lilly pun memeluk tubuh Lilly dan menangis.

"Eh, kak, kok nangis sih? Lilly gak papa loh. Udah jangan nangis malu di lihat kawan kakak" Lilly pun mengelus punggung Vano agar ia berhenti nangis.

"Anjir, cok, momen langkah ini, gue harus dokumentasiin," Gibran pun memvidiokan momen di mana Vano menangis di pelukan Lilly seperti anak kecil.

Amanda dan Aulia pun saling menatap heran dengan kelakuan teman-teman Vano yang di luar prediksi BMKG itu.

"Tuh kan, kak dividioin loh sama kak Gibran, udah nangisnya aku gak papa loh," Vano pun berhenti menangis dan melepaskan pelukannya namun semua malah tertawa apalagi Gibran dan Samuel yang kini malah sibuk memvidiokan dirinya.

"Kak, sini dulu dilap mukanya kamu beneran kaya anak kecil," Vano pun menurut dia mendekatkan wajahnya ke Lilly dan Lilly pun mengelap wajah Vano dengan tiseu.

"Wahh, anjir, lumayan buat nanti ngeledekin Vano," ucap Gibran sambil melihat-lihat hasil vidio nya itu.

"Ini kalo di jual kira-kira laku berapa yah? Soalnya kan seorang pewaris tunggal keluarga Adams dan leader DA nangis," tanya Samuel.

Vano yang baru sadar pun menatap Gibran dan Samuel dengan tatapan seperti ingin membunuh mereka.

"Bro, harus kalem bro, inget ada istri lo  di sini," kata kata Putra pun membuat Vano menetralkan raut wajahnya itu.

Mereka semua pun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Vano itu terkecuali Brian yang biasa saja melihatnya.

"Udah, kamu di sini aja jangan masuk kelas dulu," Vano mengelus rambut Lilly dan menatap Lilly dengan lembut.

"Tapi kak-" Lilly ingin membantah namun Vano dengan cepat memotong omongan Lilly.

"Tidak menerim penolakan, babe," Vano mengeluarkan deep voice-nya lalu membantu Lilly agar kembali tiduran di ranjang UKS.

"Ihh, tega kamu mas selingkuhin akoh," entah kesambet apa namun El seperti boti yang diselingkuhin.

"Oke, mas bisa diceritakan kronologinya gimana?" Gibran pun langsung mengambil hp nya seperti seorang reporter.

"Ini sebenernya pihak keluarga udah tau cuman milih rawat jalan aja," kata Kevin yang membuat Amanda tertawa.

"Oh, yah, bukannya lo sama aja??" Amanda menatap Kevin dan mereka melakukan eye contact namun langsung diakhir oleh Amanda karena salting.

"Gak dong, gue beda, kan gue cowo cool," Kevin pun bergaya dan itu membuat Amanda tertawa.

"Aku melihat sesuatu di antara mereka," kata Samuel.

"Wah, anjir, lo anak indihome," Gibran pun bertepuk tangan.

"Bukan indihome tapi indigo bego," El yang kesal pun memukul punggung Gibran.

"Anjir, tangan lo kek cewe, panas banget bangke," Gibran pun mengelus punggungnya yang sangat panas akibat kawannya itu.

Dan akhirnya mereka pun membolos berjamaah di UKS namun tidak ada guru yang berani menegor mereka.

♧♧♧♧♧

Hallo gimana bab ini??
Jangan lupa vote yah😍 minimal tinggalin jejak.

Up : 1-07-2023
Jam : 11:06

Vero AmoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang