I 𖤝 1

9K 592 6
                                    

Pagi hari yang cerah dengan senyuman manis dari seorang pemuda berambut hitam kecoklatan dengan hidung mancung dan kulit yang putih bersih tanpa ada noda sedikitpun yang tengah berada dikantin dan disebrangnya ada perempuan cantik dan juga perempuan imut yang sedang mengobrol sedang.

Itu adalah Geo, Lea dan Eva yang tengah berada dikantin. Lea sangat suka sekali melihat-lihat Eva sampai Geo dilupakan padahal gadis itu yang menginginkan kekantin bersama Geo lalu tak sengaja melihat Eva yang tengah mencari tempat duduk dan Lea dengan baik hatinya memanggil Eva dan memintanya untuk duduk disebelah Lea.

Geo membuat muka masam saat melihat Lea terlihat sangat begitu menyukai Eva, ia merasa menjadi nyamuk ia berharap Veli datang.

Puk

Geo terkejut saat ada seseorang yang menepuk pundaknya, lalu ia mengelus dadanya saat melihat siapa yang menepuk pundaknya. Itu Veli, doanya terkabul. "Adek manis, gue bawain ini buku novel terbaru yang populer! Bergenre Vampire seru, katanya sih seru Ge, tapi gue gak suka jadi gue ngasih ini buat lo aja. Gue dikasih sama fens gue barusan, terus gue kasih ke lo, nanti kalau gak suka lo bisa buang aja."

"Gak lah, aku gak akan buang-buang buku, buku itu berharga asal kau tau Vel."  Ucapnya sambil menerima pemberian buku Veli, gadis itu mengacak rambut Geo dan hendak pergi tapi Geo menahannya. "Mau kemana?"

"Mau cari kakak kelas yang cantik itu loch! Mau ikut?" Geo mendengus lalu menggeleng dan melepaskan tangannya dari lengan Veli, Gadis itu tertawa dan melambaikan tangannya.

Geo menghela nafas dan membuka novel yang diberikan Veli, novel itu judulnya 'My Beautiful human' Geo jadi penasaran.

After 50 Minutes

Belum selesai membaca dia, tapi Geo tak ingin melanjutkannya ini seperti cerita vampire klasik dan mirip dengan cerita-cerita sebelumnya padahal Geo ingin yang berbeda terus agak menantang tapi ini sama sekali tidak menantang jadinya ia tak melanjutkannya, ia juga pasti sudah menebak bahwa endingnya mereka hidup bahagia.

Ya, karena kebanyakan seperti itu. Geo melirik kearah Lea dan Eva yang tengah tertawa dan bercanda ria membuat Geo memutar bola matanya malas.

Kringg

Suara bell sekolah membuat mereka langsung memberhentikan tawanya, Eva bangkit dari kursinya. "Nanti lagi ya Lea, udah bell. See you!"

"Okay see you maniz!" Balas Lea, Geo sudah beranjak duluan membuat Lea melirik kesana kemari mencari pemuda tersebut. "ANJIR GEO JANGAN NINGGALIN GUE!"







Bell pulang sekolah sudah berbunyi, para siswa/i berbondong-bondong pergi ke gerbang sekolah untuk memberhentikan bus dan juga taxi, berhubung badan Geo kecil lelaki itu jadi terdorong-dorong karena badannya yang kecil.

Sampai ditangga Geo terdorong, alhasil ia terjatuh karena tak bisa menjaga keseimbangannya saking banyaknya murid yang berdorongan. Mereka semua langsung berhenti berdorongan dan Lea serta Veli berteriak memanggil Geo.

"WOY ANJIR BANTUIN GEO INI, KEPALANYA BERDARAH!" Teriak Lea dengan panik, mereka semua terdiam sama saling tatap menatap. Veli menatap geram mereka.

"WOY BABI, LO PADA KENAPA DIEM AJA?! BANTUIN ANJING INI ANAK GUE CELAKA MALAH PADA TATAP-TATAPAN SINTING LU PADA GAK ADA RASA KEMANUSIAAN!" dengan segera anak-anak PMR langsung menghampiri Geo dengan tandu yang dibawanya.

Veli dan Lea pun membantu anak-anak PMR untuk menempatkan lelaki itu di tandu dengan benar, walaupun mereka perempuan tenaga mereka gede dan syukurnya badan Geo tidak terlalu berat jadi mereka mudah mengangkatnya berempat.

Sedangkan ditempat lain.

Seseorang lelaki melenguh pelan lalu langsung terduduk, ia melirik kesana kemari melihat tempat yang tak pernah ia datangi. "Ini dimana?"

Lelaki itu pun membulatkan matanya saat ingat bahwa sebelumnya ia terjatuh dari tangga, apakah ia diculik?  Geo, memegang wajahnya semuanya masih sama lalu dengan tergesa-gesa Geo melihat kearah cermin. Wajahnya masih sama kenapa tempatnya berbeda?

"Apakah ini yang namanya transmigrasi?" Monolognya seraya berpose berfikir, matanya melirik kearah jam. "Jam 5 pagi? Gila?"

Ceklek

"Ge— oh, kamu sudah bangun nak? Segeralah mandi mama akan memasak makanan kesukaan mu sayang, kalau gak cepet mandi mama lempar ini gayung."

Geo menyengir dan memberikan dua jari pada orang yang menjadi mamanya itu, ia pun langsung mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi.








"Ini uang jajan kamu, jangan cepat abis! Kebiasaan kamu uang jajan cepat abis." Geo menggaruk tengkuknya yang tak gatal saat sang ayah berbicara padanya. "Dengar kamu Geo?"

"Iya ayah, Geo tau!" Ujarnya lalu mengambil uang yang berada ditangan ayahnya itu, sedangkan ayahnya menggeleng-gelengkan kepalanya. "AYAH GEO LUPA JALAN KE SEKOLAH!"

Ayahnya lagi-lagi menghela nafasnya, apa yang menyebabkan lelaki itu melupakan jalan kearah sekolahnya? Mooryn datang menghampiri suaminya, "antar gih, mamanya juga sempet bingung dia tiba-tiba lupa sama apa yang dia punya."

Adja menghela nafas lalu mengecup pipi Mooryn membuat gadis itu memukul mulut Adja. "Main cium-cium, inget umur! Anterin anakmu sekarang!"

"Iya sayang, aku pergi dulu." Mooryn hanya berdehem lalu Adja langsung menghampiri Geo yang tengah bermain dengan kucing tetangga.

"Ayo berangkat." Ujar sang ayah membuat Geo menoleh lalu bangun dari jongkoknya, mengikuti ayahnya dari belakang. "Kamu duduk disana ngapain ngikutin?"

"Yakan ayah gak ngomong?" Adja memijat pangkal hidungnya lalu menyuruh Geo untuk duduk disebelahnya, lelaki manis itu hanya menurutinya dan mengikuti sang ayah.

Sesampainya disekolah, Geo melambaikan tangannya pada sang ayah sedangkan ayahnya hanya memberikan jempol pada Geo.

Geo pun membaca nama sekolah yang terpampang di gedung. "Sekolah Magaswari? sekolah novel 'My beautiful human'?! Aku memasuki novel bergenre vampire itu..?"

TBC

Vampire [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang