Keesokan harinya, Geo kembali terbangun di ruangan yang sama. Tapi, dia bangun lebih awal hari ini, dia ingin kabur dari rumah ini, setidaknya ia sudah mengambil banyak waktu demi Elgar dan juga bertingkah manis di depan lelaki itu. Geo juga sudah menelusuri seluruh tempat ini kemarin saat dia berjalan-jalan untuk mengisi waktu luang tanpa Elgar yang sedang di panggil ayahnya, dan seharusnya beberapa tempat aman untuk melarikan diri.
Dia menatap kesana-kemari, tak ada Elgar disini ia pasti kembali di panggil ayahnya untuk urusan pribadi yang entah Geo pun tidak ketahui.
Sebenarnya ini sangat menguji keberaniannya, biasanya ia selalu menjadi penakut dan penurut. Mengambil ponsel milik Elgar yang tertinggal, ia harus menghubungi seseorang di kontak Elgar. Ponselnya hilang dan hanya ada ponsel milik lelaki itu di sana yang ditaruh dengan apik di meja.
Tunggu sebentar. Tidak ada satupun kontak teman Elgar di sekolah, Geo menampar dahinya. "Aku baru ingat, lelaki itu tidak pernah meminta simpan nomornya pada siapapun." Gumam Geo dan menaruh kembali ponselnya.
Membuka jendela dan menatap kebawah. "Ini sepertinya menjadi salah satu petualanganku yang keren, kabur dari rumah vampir." Monolog Geo seraya mengambil selimut dan menggulungnya agar bisa memanjang kebawah. "Aku harap selimut ini cukup sampai bawah."
Setelah mengaitkan selimut itu pada pengait di jendela, Geo mencoba pertahanan selimut itu. Takut-takut dia malah jatuh nanti dan percobaan kabur nya gagal, selesai menguji dia pun menaiki jendela nya dan memegang dengan gemetar selimut itu.
"Aku .. ayolah Geo! Kau pasti bisa!" Semangat Geo pada dirinya sendiri walaupun dia hendak ragu dengan perilakunya sekarang, dia pun memegang erat selimut itu dan mencoba berayun kebawah dengan pelan. Saat dia merasakan kakinya menampak pada tanah, Geo langsung melepaskan pelukannya dari selimut itu dan menatap ke atas tepat di jendela ia kabur.
Setidaknya rencana dia sampai sini sudah sangat baik, Geo pun berbalik dan langsung di hadiahi tatapan dingin dari seseorang di depannya yang membuat Geo merasa canggung dan kikuk karena ia ketahuan hendak kabur dari mansion besar dan menyeramkan ini.
"Oh, hai Elgar.. cuaca hari ini buruk ya?" Dengan malu-malu karena ketahuan kabur Geo menyinggungkan cengiran pada Elgar, hatinya sudah berdetak begitu kencang, tangannya mengipas-ngipas dan pandangannya ke sana kemari, tidak ingin menatap mata tajam Elgar yang seperti tengah mengulitinya.
Merasa tak ada pergerakan dari lelaki itu, Geo langsung berlari ke arah belakang karena tempat itu langsung mengarah ke taman yang ada tempat untuk melarikan diri, itu adalah taman yang kemarin ia bersama Misel berbincang ringan.
Tanpa menoleh kebelakang Geo terus berlari dan hampir sampai keluar dari mansion vampir itu, ia sudah melihat pohon-pohon luar membuat harapannya begitu besar untuk kabur dari sini tapi gerakannya mendadak terdiam mulutnya pun tak dapat mengeluarkan suara. Aura dari belakang yang gelap terus menguar membuat Geo mau tak mau menoleh kebelakang.
Di sana ada Elgar dengan wajah yang menggelap, matanya bahkan berubah menjadi warna merah darah dia menatap kearah Geo lalu menunjukkan seringai dengan dua gigi tajam, membuat Geo merasakan sesuatu yang buruk apalagi tubuhnya tak bisa bergerak dengan perintah nya.
"Kenapa kamu kabur?" Dia bertanya, sedangkan Geo tidak dapat berbicara satu kata pun yang bisa keluar dari mulutnya. "Kenapa kamu kabur, Geo?" Tanya Elgar sekali lagi pada Geo yang kini berdiri dengan kaku.
Dia mendekat dan masih mengeluarkan aura tak mengenakan dari tubuhnya, Geo terdiam beberapa saat sebelum tubuhnya melayang dan berada di bahu lebar Elgar. Dia bahkan tidak bisa berkata apapun selain meliuk-liukkan badannya untuk pergi dan melarikan diri dari Elgar yang kini tengh menggendongnya bak karung beras.
"Aku harus memberikan mu hukuman karena telah kabur dari mansion ku." Ucapnya sambil menunjukkan seringai mengerikan. Yang membuat hati Geo semakin gelisah dan otak Geo yang bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki ini nanti.
𖤝
Elgar membanting tubuh Geo di kasur, mengunci tubuh itu lalu melumat bibirnya dengan agresif tanpa mengurangi tekanan nya pada Geo. Ia mencium bibir lalu ke rahang dan turun ke leher lelaki itu, memberikan tanda dan juga jilatan di sana.
Menikmati lenguhan Geo dan juga isak tangis yang dikeluarkan lelaki mungil itu, ia melepaskan ciumannya dan menatap mata Geo yang kini sudah basah karena menangis. "Gue senang, gue suka lo nangis kaya gini, gue lebih suka lo tunduk sama gue."
Geo merasakan bulu kuduknya merinding mendengar perkataan Elgar yang dekat dengan daun telinganya. Matanya menatap kearah mata Elgar yang masih berwarna merah pekat bak warna merah darah. Ia tidak bisa melakukan apapun selain meliuk-liukkan badannya untuk memberontak dari Elgar, semua tubuhnya mendadak kaku.
Melihat Elgar yang menunjukkan gigi taringnya lagi membuat Geo semakin takut, jantungnya berpacu lebih cepat dan hatinya gelisah juga khawatir. "Keknya lo harus di kasih hukuman karena udah bertingkah."
"Keknya dari kemaren deh harusnya gue bikin lo gak bisa jalan, biar lo gak bisa kemana-mana dan hanya butuh gue." Lelaki dengan wajah menggelap itu mencondongkan badannya kearah telinga Geo berbisik dan menjilat daun telinganya membuat Geo mengerang, ia terkekeh bagaikan iblis dengan seringai yang begitu menyeramkan.
Tangan Elgar mencengkram pinggang Geo sedangkan tangan yang satunya turun ke selangkangan lelaki itu, ia tersenyum miring. "Lihat, dan rasakan milikmu mengeras karena sentuhan ini. Apa kau menyukai nya?"
Geo menggeleng membuat Elgar semakin terkekeh. "Kau tidak menyukainya? Tapi tubuhmu berkata sebaliknya, Geo." Dia mengelus 'milik' Geo yang masih terbungkus oleh celana dalam yang di kenalakan Geo.
"Menikmati nya?" Tanya Elgar dengan nada seduktif dan dia dengan sensual mengelus 'milik' Geo dengan tekanan untuk menambah rangsangan lelaki itu, lalu Elgar bangun dari kungkungannya dan menatap Geo dengan tidak sabaran lelaki itu merobek kaos kebesaran milik Geo.
"Kamu nampak indah sayangku, kamu milikku semuanya milikku sangat indah. Tubuhmu, wajahmu semuanya." Dia mendekatkan wajahnya kepada leher Geo dan menggigitnya juga menghisap darah lelaki manis nan mungil yang kini hanya bisa pasrah saja.
Seusai menghisap darah nya, Elgar langsung menjauhkan wajahnya dari leher lelaki manis itu yang kini tengah menutup matanya. Elgar tersenyum penuh arti lalu menaikkan selimut tipis untuk Geo agar tidak kedinginan dan kepanasan, mengecup kening lelaki itu.
"Aku mencintaimu, kamu milikku tidak ada yang bisa menjadikan mu menjadi milik orang lain selain aku." Ucapnya penuh dengan obsesi lalu ia bangun dan pergi dari kamar Geo untuk menemui ayahnya urusan penting.
Sampai di pintu kamar Geo ia lalu memandang kearah jendela yang masih terpajang selimut tebal tepat dimana lelaki itu hendak melarikan diri dari genggamannya, tersenyum kecil dan menutup pintu itu dengan perlahan.
TBC
👩🏻🦯👩🏻🦯
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire [BL]
VampireGeo seorang pemuda manis yang memasuki dunia novel bergenre Vampire, dengan cerita klasik dimana cinta antara tokoh utama perempuan dan lelaki (sang vampire) hidup bahagia diakhir cerita seperti kebanyakan Novel dengan ending ya sama antara manusia...