XIV 𖤝 14

3K 256 5
                                    

Matahari menyinari kedua anak adam yang tengah tertidur pulas di kasur oversize yang memiliki aroma citrus. Geo membuka matanya saat matanya terkenal sinar matahari, ia merasakan sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya dengan erat.

Ia menoleh kebelakang, terdapat Elgar yang tengah tidur bertelanjang dada. Menghela nafasnya, walau ia menginap disini sehari. Ia bahkan sudah lupa hari apa sekarang.

"Elgar bangun." Geo menggoyangkan tubuh lelaki itu agar bangun, tapi bukannya bangun dia malah ngegumam doang sambil mempererat pelukannya. "Jangan di eratin! Aku mau mandi!"

"Nanti aja. Sekarang hari minggu." Ujar Elgar tanpa membuka matanya dan masih terlena pada dunia mimpinya, Geo mengernyitkan dahinya. Hari apa ia diculik dengan Elgar? Jum'at? Atau kamis? Entahlah! Geo tidak tahu.

"Bodoamat, pokoknya bangun gak! Badan ku lengket Elgar." Rengek Geo dengan wajah yang memelas, Elgar membuka matanya terus melepaskan pelukan nya. Dia merenggangkan kedua ototnya lalu bangun.

"Mau mandi bareng?" Geo mendecak, lalu memberikan Elgar sebuah lemparan baju lelaki itu yang tidak dipakai. Elgar terkekeh, menggoda Geo adalah hobi nya.

Pagi ini, di awali dengan yang manis-manis membuat hari Elgar menjadi cerah.

𖤝

Geo berjalan-jalan di mansion Elgar, ia merasa terpukau dengan interior sekaligus tempat-tempat nya. Elgar sedang pergi keluar, ia dipanggil ayahnya sehingga meninggalkan Geo yang bingung harus melakukan apa pada mansion besar nan mewah ini.

"Eh! Geo!" Panggil seseorang, Geo menoleh dan mendapati Misel bersama Seurie yang tengah bergandengan tangan. "Kamu kenapa bisa disini?"

Ia bingung harus menjawab apa, kalau ia jawab di culik Elgar? Apa reaksi gadis ini? "Aku bersama Elgar, tapi Elgar pergi menemui ayahnya." Jawabnya melantur karena bingung harus menjawab seperti apa.

"Ohh, mending kita ke taman yuk Geo." Pemuda manis itupun di tarik oleh misel menuju ke taman belakang mansion besar ini.

Di taman, mereka berbicara ringan dan sesekali bercanda mengenai sekolah. Misel dan Geo terlihat sudah akrab, Seurie sendiri membatasi pendekatan dengan Geo. Ia tau konsekuensi yang akan diterima jika ia mendekati Geo.

"Aku dengar dari guru, katanya kita akan mengadakan sebuah acara ulang tahun sekolah. Mengadakan pesta gitu." Misel bercerita sambil memakan sepotong kue yang di buatkan oleh Seurie. "Apaya namanya, aku lupa. Karena aku ini tidak fasih dalam inggris jadi aku tidak bisa mengatakannya, Rie apakah kamu tahu?"

"Saya tidak tahu, karena saya tidak mendengarkan apa yang anda bicarakan." Misel mendengus, ia kemudian menatap Geo dengan girang.

"Kamu tau, pesta itu harus dihadiri dengan pasangan. Entah itu kekasih ataupun teman boleh, aku bersama Seurie kamu sudah memilih pasangan mu siapa?"

"Dia bersamaku." Suara berat dari arah belakang Geo membuat mereka berdua mengalihkan pandangan nya pada orang itu; Elgar. "Kenapa kamu bisa bersama dengan dua curut ini?"

"Hey! Itu tidak sopan Elgar, kau tidak mengerti tentang sopan santun kah?!" Kesal Misel pada Elgar, lelaki itu nampak tak peduli dan hanya membutuhkan jawaban Geo.

"Aku kebetulan bertemu dengan Misel saat berjalan-jalan di lorong tadi, apa kamu sudah selesai?" Elgar mengangguk dengan senyuman yang mampu membuat Misel terkejut.

"Woah, kau hebat Geo. Bisa membuat seorang patung tersenyum." Misel cekikikan melihat wajah Elgar yang kembali seperti semula, sepertinya bakal ada pasangan yang lucu dan menggemaskan. "Apa kalian sudah menyiapkan baju untuk pesta nanti?"

Geo menggeleng sedangkan Elgar mengangguk, ia menatap heran Elgar yang malah mengangguk. "Aku sudah mengurusnya, tenang saja." Dia mencium kening Geo sekilas membuat Misel dan Seurie terkejut begitu juga Geo.

"Secepat itu?" Gumam Geo yang masih bisa terdengar oleh Elgar. Lelaki jangkung itu kemudian menggendong Geo ala karung beras dan membuat sang korban berteriak akibat dikejutkan oleh tindakan mendadak Elgar itu. "Kenapa suka sekali mengejutkan orang sih!?"

Elgar hanya diam saja dan tidak peduli, ia membawa Geo menuju kamarnya. Ia ingin bermanja-manja dengan Geo walaupun belum sepenuhnya Geo menerima kehadiran dirinya dengan cara menculik seperti ini.

𖤝

Sedangkan itu.

"Aku fikir hubungan mereka semakin dekat saja." Ujar Misel setelah melihat interaksi keduanya, apalagi saat Elgar mencium kening Geo. "Menurutmu bagaimana Rie?"

"Aku pikir hubungan mereka sudah sampai ke hubungan intim, tapi untuk apa kita memikirkan hubungan mereka berdua?" Tanya Seurie bingung. Misel hanya menaikkan kedua bahunya tidak tahu.

"Sepertinya mereka berdua sangat lucu, menggemaskan dan juga .. uh pokoknya gitulah!" Seurie menatap heran pada Misel yang menurutnya sedang dalam mood aneh ini. "Aku ingin cookies lagi Rie, bisakah kamu membuatnya? Aku lapar."

Seurie terkekeh lalu menuruti perkataan Misel.

𖤝

"Elgar." Panggil Geo, lelaki itu berdehem seolah-olah menjawab panggilan Geo. "Kalau misal kamu meninggalkan ku bagaimana?"

Pergerakan Elgar terhenti saat lelaki itu tengah menciumi aroma bau badan Geo, ia berhenti dan menatap ke arah manik Geo. "Itu tidak mungkin."

"Itu mungkin saja Elgar.." lirih Geo dengan wajah yang berubah menjad sendu, ia takut kalau misal Elgar sudah sejauh ini dengannya malah pergi meninggalkan diri bersama Dianna. "Manusia itu gampang berubah."

"Kalau kau lupa, akan ku ingatkan. Aku ini seorang Vampir bukan manusia." Geo menjitak kepala Elgar, ia sedang serius saat ini. "Sakit sayang."

"Maksudku, makhluk hidup itu gampang berubah. Aku sedang serius Elgar, tolonglah." Mohon Geo, ia ingin Elgar memberikan jawabannya sendiri mengenai pertanyaan Geo sebelumnya.

"Aku tidak tahu." Jujur Elgar yang tidak dipercayai Geo, ia menyipitkan matanya pada Elgar lalu memukul kepala Elgar. "Stop memukul aku terus, sakit. Kalau aku sakit, siapa yang memanjakan mu?"

"Diriku sendirilah."

"Tidak akan bisa memanjakan diri sendiri kamu itu." Elgar memanyunkan bibirnya membuat Geo menjadi geli seketika.

"Apakah kamu seorang submissive sekarang?"

"Tidak, aku hanya ingin bersikap baik dan membuat mu tidak takut terhadapku jika aku menggigitmu." Seketika terlintas suatu hal dalam benaknya.

"Kamu sudah menggigitku!? Apa aku juga akan jadi Vampir?!" Geo berujar dengan panik, tentu Elgar mendengarnya tertawa terbahak-bahak. Sangat menyenangkan bisa mendengar itu. "Jangan tertawa! Aku bertaya serius."

"Kemana saja sayangku ini hm? Kamu pasanganku, aku sudah menggigitmu sudah pasti kamu menjadi vampir." Geo membelalakkan matanya lalu menatap Elgar dengan horor, tapi setelahnya Elgar tertawa semakin kencang.

"Ih! Yang serius Elgar!" Lelaki itu berhenti tertawa, lalu mengecup pipi Geo dengan lama sebelum akhirnya berbicara dengan serius.

"Aku tidak tahu, untuk sampai sini kamu belum berubah menjadi vampir sama sekali. Kamu sama seperti mendiang Ibuku, Maryne C'Lanadé."

TBC

Ciat ciat ciat

Jangan lupa vote & comment

Vampire [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang