III 𖤝 3

6.4K 507 11
                                    

Geo melirik kearah jam yang terpampang di dinding, ia menghela nafas penat. Kenapa waktu serasa begitu lamban sekali, Geo menompang wajahnya lalu menatap guru yang tengah menjelaskan tentang pelajaran kimia.

Ia merasakan bahwa kepalanya memanas, ia yakin kalau kepalanya seperti ingin meledak saja mendengar guru menjelaskan bagaimana menghitung sin, cos dll.

Geo pernah berfikir, guru kok bisa inget materi waktu sekolah, ia saja bisa lupa dalam jangka waktu 1 sampai 3 bulan. Paling cepatnya sehari.

Kenapa orang-orang bisa gitu ya, kan Geo juga mau. Ia memainkan jari-jarinya di meja membuat gambar abstrak di meja tersebut, ia sudah berdoa agar bell segera berbunyi.

Kringg!

Geo tersenyum cerah saat mendengar suara bell berbunyi, wajah yang masam tadi tergantikan dengan wajah yang ceria. Ia memasukkan semua alat tulisnya diikuti dengan murid yang lain.

Sang guru yang melihat muridnya begitu semangat pulang menggeleng-gelengkan kepalanya, ia pun menyelesaikan pembelajaran nya. "Baiklah, sampai sini. Hari selasa kita sambung kembali."

Guru tadi pun membereskan barangnya dan keluar dari kelas, Geo hendak keluar terlebih dahulu dikelas tapi kerah belakangnya ditarik membuatnya sedikit terangkat dan mundur.

Geo menoleh dengan tatapan memelas, ayolah! Iya hanya ingin pulang untuk beristirahat! "Ikut gue."

"Buat apa?"

"Ya ikut aja, lo mau gue ngomong disini?" Geo mengernyit, ucapan yang keluar dari lelaki itu membuatnya mengingat sesuatu. "Lah, lo kenapa bengong?"

"Ah, enggak. Disini aja, ngapain ngikut-ngikut takut aku diapa-apain sama kamu." Ujarnya dengan wajah tak menerima tapi itu menggemaskan bagi Elgar, lelaki yang menarik kerah belakng Geo.

"Jadi pacar gua." Geo membulatkan matanya lalu mengernyit, apa-apaan cowok vampire ini. Melihat Geo yang terkejut Elgar menyunggingkan senyum miringnya pada Geo.

"gila! Gak mau!" Bantah Geo, bisa-bisa nanti darahnya disedot oleh Elgar. Ia tidak ingin jadi pacarnya karena ia takut, pasti rasanya sakit. Sangat.

Elgar memasang wajah datarnya, Geo bisa menebak dari wajah Elgar bahwa lelaki itu tak menerima penolakan. Dari pada banyak berdiam, Geo lebih baik melarikan diri, tapi ia tidak bisa menurunkan dirinya lalu ia pun memukul-mukul tangan Elgar yang menarik serta mengangkatnya sedikit.

Setelah Elgar melepaskan tangannya dari kerah belakang nya, Geo langsung berlari sekencang mungkin karena ia takut sekali dengan Elgar.

Ia baru ingat, bahwa ucapan Elgar sebelumnya. Seharusnya kata-kata yang diberikan Elgar pada dirinya untuk menjadi pacar lelaki itu bukankah Dianna? Tapikan.. Dianna belum ada?

Geo juga baru ingat, ia tak mempunyai sistem seperti novel-novel ceritakan. Langkahnya terhenti di gerbang saat melihat mobil berwarna hitam, ia melihat plat nomor mobil tersebut.

Itu bukan mobil ayahnya, lantas mobil siapa? Saat sedang melamun, Geo hampir terjatuh saat merasakan ada yang berlari cepat seperti cahaya membuat nya sedikit oleng tapi untungnya ia bisa menahan tubuhnya.

"I-itu.. mobil jemputan Elgar dan juga kedua temannya?"

"Larinya cepat sekali astaga, aku kira apaan tadi yang lewat. Aku baru ingat vampire juga memiliki kekuatan berlari secepat kilat!" Monolognya sambil memukul kepalanya dengan pelan, sungguh Geo kenapa bisa seperti ini?!

Tin tin!

Geo tersentak saat mendengar klakson mobil berbunyi tepat dihadapannya, Geo mendengus. Ia tau mobil yang mengklakson nya tadi adalah ayahnya, ia pun memasuki mobil dan duduk dibelakang.

Sang ayah yang meliat Geo merajuk menghela nafasnya seraya menggeleng-gelengkan kepalanya dan mulai menjalankan mesin.











Sesampainya dirumah, Geo langsung diberikan pelukan hangat oleh sang ibu yang mana membuat Geo merasa nyaman untuk tinggal didunia yang nyata namun tidak.

"Bagaimana hari Geo? Baik?" Geo tersenyum manis pada Mooryn. Mooryn mengusak rambut anaknya karena gemas dengan tingkah sang anak. "Hari ini mama buat makanan kesukaan kamu, mama yang buat sendiri, kamu pasti suka! Karena rasanya enak."

Adja yang melihat tingkah istrinya langsung memasang wajah cemeberut karena istrinya lebih perhatian pada anaknya dibandingkan dirinya yang kelelahan setelah pulang dari kerja, Mooryn pun menoleh saat merasakan ada aura memelas dari samping, wanita itu tertawa membuat kesan manis pada nya.

Adja merenggut lalu memberikan satu kecupan pada pipi Mooryn, Geo menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu berlari ke dapur. Sedangkan Mooryn mengomeli Adja yang menunduk dan menurut layaknya anak anjing.

"Ini sih makanan kesukaan semua, mewah pula makanannya. Dulu cuman makan mie mie doang! Belum memakannya saja sudah terasa enak dari baunya!" Senangnya dalam hati, ia pun memakan makanannya dengan lahap seolah-olah baru makan setelah ribuan tahun tidak makan.

Mooryn dan Adja baru saja ke meja makan, terlihat Adja dengan wajah sedihnya lalu Mooryn dengan wajah seperti sebelumnya. "Geo suka banget sama makanannya?"

Geo mengangguk dengan mulut yang penuh makanan, Adja yang melihatnya terasa ingin memaki siapapun kecuali keluarganya. Ia ingin Mooryn perhatian untuknya saja! Eh tapi nanti anaknya jadi broken home karena gak dapet kasih sayang, tapi ini berlebihan!

Mooryn mengambil lauk untuk Adja dan untuknya juga, mereka memakan dengan tenang tanpa ada pembicaraan atau percakapan karena menurut tata krama mereka itu tidak sopan.

.

Malam harinya Geo sedang berfikir untuk melakukan hal yang bisa bikin ia bebas dari kebosanan yang melanda dirinya saat ini, Geo menatap kearah bulan yang begitu indah hari ini.

"Korban jiwa yang tewas disebuah gang diduga karena kehilangan darahnya, ada bekas gigitan pada leher sang korban dan para sanksi meyakinkan bahwa itu ulah Seorang vampire, belum ada bukti tentang vampire karena tidak ada jejak sama sekali, kami memutuskan untuk menyelidiki ini pada tahap awal."

Geo menoleh, itu ternyata ayahnya yang sedang menonton berita. Geo pun menghampiri ayahnya dan menonton berita yang barusan membuatnya sedikit terkejut.

"Tidak ada banyak bukti, hanya ada sebuah mayat yang tergeletak dan membuat para polisi kebingungan bagaimana cara menyelidiki nya, para sanksi berdesak-desakan mengatakan bahwa itu ulah vampire."

"Ini bahkan belum sampai ke si tokoh  utama perempuan nya yang masuk ke sekolah! "

"Tapi kenapa beritanya udah muncul?!"

TBC

heyyoup watsap, ai em updet again.

Aku seneng bgt ternyata ada yg suka sama cerita ini.. t___t

Aku kira tuh ceritanya bakalan sepi gada yg baca, taunya masih ada :c

So, jangan lupa vote dan komen biar ai bisa semangat! 💪🏻

Vampire [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang