XII 𖤝 12

4.1K 318 6
                                    

Warn: adult story!

Elgar mencengkram kedua tangan Geo dengan satu tangannya, sedangkan tangan satunya memegang pinggul Geo. Dirinya mencumbu Geo dengan penuh gairah, hasrat yang ia tahan dengan sedikit lama kini bisa ia lepaskan pada seseorang yang selalu mengganggu pikirannya.

Ia menurunkan ciumannya pada leher Geo, membuat kissmark pada leher Geo. Lelaki manis itu menggeliat, matanya terpejam seraya mengeluarkan air mata. Setelah selesai membuat kissmark, Elgar melepaskan cengkraman dan membuka bajunya dengan tergesa-gesa.

Nafas Geo terengah-engah, matanya menyayu melihat Elgar yang begitu beringas. "Agh!" Geo meringis tatkala kedua tangannya di cengkram kembali lalu diikat begitu kuat.

Elgar tersenyum penuh kemenangan, kemudian ia menaikan baju Geo. Ia dapat melihat jelas puting Geo yang berwarna pink, tak berfikir panjang langsung saja Elgar meraup puting 'imut' itu dengan beringas. Menggigit dan menghisapnya, satu tangannya lagi memilin puting yang berada disebelahnya.

"Ahh engghh." Geo menggigit bibir bawahnya untuk menahan suara laknat dari bibirnya. "Elgarhh lepashh, aku mohonhh."

Mulutnya memohon namun kepalanya mendongak, tubuhnya menerima segala sentuhan dari Elgar yang mana itu membuat Geo jijik dengan dirinya yang tidak bisa melakukan perlawanan apapun pada Elgar.

Ia pun menjauhkan wajahnya dari puting Geo, beralih membuka celana dalam Geo dengan menarik setengah. "Wah, gue gak nyangka kalau ternyata lu emang spesial banget untuk seukuran laki-laki pada bagian lubang lu."

Satu jari Elgar masukkan pada lubang Geo, membuat lelaki itu meringis dan mendesah terus-menerus. Geo hanya berharap ini segera berakhir dengan cepat. Dia membiarkan mulutnya dan tubuhnya saja yang mengambil alih dan kewarasannya.

"Ahh Elgarhh lebihh uhmh.. lebihhh dalamhh." Pinta Geo dengan suara mendayu, dia merasakan kenikmatan di satu sisi karena jari Elgar yang bergerak di dalam lubangnya. Satu jari lagi Elgar masukkan. "Heungh!"

"Rileks sayang, ini baru dua jari." Elgar tersenyum penuh arti, ia mempercepat jarinya pada lubang Geo membuat lelaki itu menggeliat dengan penuh kenikmatan. Saat ingin merasakan klimaks gerakan pada jari Elgar terhenti.

"Enggakhh, Elgarh-uhmh!" Elgar lagi-lagi mencumbu Geo dengan penuh nafsu, ia mengocok miliknya terlebih dahulu sebelum memasuki sarang impiannya. Awalnya, Elgar ingin memasukan dalam sekali hentak tapi dirinya masih memiliki belas kasih pada Geo.

"Enghh pelanhh. Ahh Elgarhh, umhh." Elgar memasukkan secara perlahan agar lubang Geo bisa menerima penisnya, tubuh Geo melengkung dan Elgar merasakan jepitan yang kuat pada penisnya.

"Rileks Geo." Perintah Elgar, tapi Geo sendiri tidak bisa rileks karena merasakan benda asing memasuki tubuhnya. Karena Elgar yang kesabaran nya setipis tisu ia pun langsung memasukinya secara paksa, Geo meringis dan meraung.

Elgar mencium Geo dan menggerakan badannya tanpa persetujuan dari Geo. temponya yang berawal pelan lambat laun menjadi cepat membuat Geo mendesah dibawah Kungkungan nya, Elgar menikmati dari semua tubuh Geo. Merasa gemas dengan puting yang ia panggil imut itu, ia memilinnya lalu menariknya.

"Ahh Elgarhh ahh, yeahh disituhh." Desah Geo saat titik sensitif nya di mainkan oleh Elgar, lelaki itu tersenyum miring melihat Geo yang kini terlihat sangat seksi menurutnya. Elgar mendekat pada leher Geo kembali membuat tanda kemerahan pada leher Geo, jilat, hisap, dan gigit.

"Akuhh mauhh.."

"Mau apa sayang?" Tanya Elgar dengan suara seraknya tanpa memelankan temponya. Ia ikut mendongak karena merasakan Geo menjepit nya kembali dan sedikit kesulitan untuk bergerak cepat. "Jangan diketatin, arghh!"

Vampire [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang