01

12.8K 1K 20
                                    


"Kok nyerempet kiyutt ya? " sebelum ke mansion leon belok dulu ke salon untuk menata rambutnya yang sangattt panjang, awalnya kepala pelayan melarang namun salahkan jiwa cakra yang batu kepala itu.

"Anda memang manis dek" ujar orang yang menata rambut leon

"Dihh" leon memberikan tatapan sinis.

"Ayo tuan kecil, anda harus beristirahat segera" ucap kepala pelayan atau biasa dipanggil bi Ranti

"Hmm, jangan panggil gue tuan kecil dong bi, tuan muda gitu" protes leon sembari berjalan ke mobil yang menunggu.

"Saya sudah terbiasa tuan kecil" ucap bib
Ranti menampilkan senyumnya.

"Gue gak mau tua, jangan panggil gue pake embel-embel tuan bi" ucap leon serius

"Tidak bisa, tuan besar akan marah" tolak bi Ranti halus.

"Memang ayah gitu ya? " tanya leon berbohong.

Bi ranti langsung panik, ia segera memgganti topik.

"Saya akan menjelaskan 4 tuan muda, yaitu kakak anda... " Bi ranti menjelaskan dan leon memyimak karna sudah tau, ia kam sedang menghayati perannya yang amnesia.

Tiba di mansion, leon memandang takjub ke mansion besar nan mewah didepannya.

"Percuma mau rumah segede tujuh langit kalo kelakuannya kayak hades semua" gumam leon menginjak kakinya di depan lantai mansion.

"Enak nih dipake seluncuran" Bi Ranti hanya menatap gemas tuan kecilnya itu yang Meluncur-luncurkan kakinya dilantai.

Pintu langsung dibuka oleh bodyguard yang berjaga, leon tak hentinya berdecak kagum karna ini berbeda dengan rumah yang cakra tempati dahulu.

"Ehh! "

'Bruk

"Tuan! "

Leon meringis kala pantatnya menyentuh lantai licin plus dingin itu.

"Woy! Siapa yang bikin ni lantai?! Gue mau protes! " teriakan leon mengundang dua pemuda yang berkutat dengan laptopnya masing-masing menoleh.

Leon reflek meneguk ludahnya melihat dua kakaknya, Nicholas dan justin menatapnya dingin dari arah ruang tamu.

"Cakep sih, tapi lo pada jadi sad boy huhuu" gumam leon mengejek

Justin bergerak ke depan pintu dimana leon yang seperti berubah jadi duyung tak mau berdiri atau bergerak meski di panggil oleh bi ranti.

"Konnichiwa" sapa leon membuat justin menaikkan sebelah alisnya menatap intens adiknya yang terlihat berbeda.

Leon mendadak gugup, justin menatapnya dengan intens sekali.

"Eh, ngapain lo?! " diluar nurul! Justin mengangkat nya seperti koala kemudian berjalan menuju ruang tamu.

"Ganti lantai" ucap justin dengan suara yang terdengar berat.

"Hah? Gak salah denger? " gumam leon heran, bukannya kakak satunya ini acuh ya? Kenapa jadi peduli? Ehh jangan pede dulu deh.

"Kau amnesia? " tanya Nicholas yang membuat Leon terkejut lagi.

"Ya" jawab leon

Nicholas menutup laptopnya lalu mendekat duduk disebelah justin.

"Ini kenapa woy?? Bukannya mereka cuek badak ya sama leon? Kok peduli?! Ehh jangen pede! " batin cakra berteriak, jujur ia bingung.

"Gue mau ke kamar" ucap leon seketika justin menatapnya tajam.

"Jaga bahasamu Foxie" ucap justin membuat leon meremang, apa-apaan panggilan itu?

"Udah gue mau ke kamar" leon melompat dari pangkuan justin berlari menaiki tangga yang lumayan banyak itu.

"Ternyata sifatmu berubah Foxie"

Dua orang yang melihat itu menampilkan senyum tipis, sangatttt tipis.

'Cklek

"Waaa! Gak liat! Mata gue masih suci" leon tanpa melihat mana pintu kamarnya menerobos masuk ke kamar kakak ketiganya, Dareen yang shirtless hanya menutupi bagian bawahnya menatap datar adik bungsunya, suatu ide terlintas di fikiran nya.

'Srettt

"Tolong! Gue mau di perka-"Dareen menutup mulut leon kemudian menendang pintu kamarnya sampai tertutup.

"Kamu amnesia? " pertanyaan yang sama, leon mengangguk malas

Dareen ber-smirk menatap adiknya yang berpenampilan berbeda.

"Gue mau ke kamar, harus banyak istirahat kata dokter" ucap leon karna Dareen malah memojokkannya ke dinding

"Disini saja" ucap dareen

"Gue mau dikamar sendiri" ucap leon Bergerak ke samping, secepat kilat ia membuka dan menutup pintu kamar dareen dengan kasar.

"Tidak sopan, harus diberi hukuman" ucap  dareen membuka handuknya.



Hmmm...




"Woyylah! Kok aneh ya abang-abang lo leon? Alurnya berubah apa gimana? " leon menatap langit-langit kamarnya yang bernuansa putih.

"Bisa gak adem idup gue disini" ujar leon

"Gue coba cuek aja ya sama mereka, biar mereka sadar ngacuhin gue  itu gak sedep" ucap leon yakin.

'Cklek

Leon menoleh mendapati kakak ke 4 nya Arsenio yang masuk tanpa permisi, leon mulai aksinya, cuek.

Arsen mendekat lalu duduk di pinggir kasur yang berukuran sedang milik leon.

"Kamu amnesia? "Tanya Arsen

"Sama aja terus!! Enek gue dengernya lama-lama" kesal leon tiba-tiba

"Jawab Foxie" ucap Arsen dingin

Leon mengacuhkan ucapan Arsen, ia mengambil ponsel yang ada di sakunya membuka aplikasi  Game yang baru diunduh.

Arsen yang diabaikan menggeram, ingat Arsen mempunyai kesabaran yang tipis setipis satu helai rambut .

"Jawab saya Leonard" leon merinding mendengarnya.

"Y"

Arsen merebut ponsel leon dan membantingnya ke kaca jendela yang langsung pecah.

'Prang

"Ponsel gue!! " leon seketika mendelik kesal pada Arsen.

"Kakak akan membelikanmu keluaran terbaru" ucap Arsen yang diacuhkan leon lagi

"Jangan mengacuhkan kakakmu Foxie" ucap Arsen dingin

"Telinga gue denger ucapan lo! Lo tinggal ngomong doang ya monyet! " kesal leon menunjuk-nunjuk Arsen.

"Jaga bicaramu" sean menatap tajam pada adiknya.

"Dahlah! Males ladenin lo" leon menarik selimutnya mencoba tidur, kepalanya tiba-tiba berdenyut juga tenaga nya masih belum pulih sepenuhnya.

Terdiam, Arsen menatap lamat wajah manis seperti rubah adiknya itu.

"Baby foxie" ucap Arsen pergi dari kamar leon.

"Baru sadar sudah bertingkah ya" ucap seorang pemuda yang sedang menggoyangkan gelas yang terisi bir ditangannya.

"Apa kau juga melupakan ku My Foxie? " tanyanya entah pada siapa kemudian terkekeh melihat penampilan baru foto di iPadnya.

"Aku akan membantumu mengingat, semuanya" ucapnya kemudian ber-smirk sembari terus menatap foto itu.

Pemuda itu melihat foto-foto yang di kirim oleh suruhannya untuk memantau rubah yang terbangun dari tidur panjangnya.

"4 bulan ya... I miss you so much My Foxie, kali ini takkan ada yang berani membuatmu terluka" ucapnya terus menatao foto itu.

"Leon Foxie"



















TBC

Semoga suka~ vote ya!

Cakra To LeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang