"Apa yang lo lakuin? " Xander menoleh dengan tanpa ekspresi kembali memandang ke depan, dimana para adek kelas sedang berkumpul untuk aktivitas selanjutnya.Riona mendengus kala diabaikan, ia duduk di samping Xander.
"Kenapa gak ikut baris? " tanya Riona dan sekali lagi diabaikan.
"Lo lagi mandangin siapa? " tanya Riona tak menyerah.
"Berisik" ucap Xander kemudian beranjak untuk ikut baris.
"Huhh gue harus nyusun rencana" gumamnya kemudian pergi.
"Ck gak di kasih waktu apa buat gue mandi?! Mana pada natep gue lagi" gerutu leon memegang kedua tangannya yang masih kotor, saat tiba tadi guru menyuruh untuk berkumpul kembali dan menjelaskan panjang lebar lagi.
"Oy bocil, abis maen lumpur yak? Emak lo mana? " bisik arin disamping leon karna ia paling depan, biasalah pendek badan.
"Mana ada! Gue di dorong sama tu orang" ucap leon pelan sembari menunjuk jendra yang berdiri dibelakang.
"Jangan boong dah cil, emak lo ntar marah nohh ya kan ki? " arin menoleh kebelakang dimana ada riki berada.
"Emak gue beda alam btw" ucap riki agak kesal
"Emak nya tuh gue yakan cil? " sahut Rani dari belakang.
"Bisa gak jangan panggil gue bocil? Gue usah sma woy! " kesal leon.
"Lah gue gak panggil tuh" ucap arin
"Tadi! " kekeh leon
"Nggak cil"
"Nahh itu! "
"Gue gak panggil lo bocil! "
"Itu tadi Arinnnn"
"Tadi kapan cil? "
"Nah 0 detik yang lalu!! "
"Hey kalian!! Berhenti berbicara atau jelaskan apa yang diucapkan kedepan! " ucap guru melihat keributan kecil itu.
Leon diam tapi tidak dengan kakinya, dalan sekejap kaki leon berada di atas kaki arin lalu ia menakannya sekuat tenaga.
"Sakit cil! " bisik arin menyingkirkan kaki leon
Leon memilih diam tak menanggapi.
Selesai mendengar ceramah guru leon akhirnya mandi dan berganti baju, kaos putih bersih dan celana jeans hitam.
"Apa? " Xander menarik pelan tangan leon membawanya ke tenda mereka.
"Makan" mata leon berbinar kala melihat makanan yang telah dibuka oleh Xander.
"Pas banget gue laper" leon mengambilnya dan tanpa basa-basi memakannya dengan lahap.
"Ngapain? " sosok Riona datang duduk di tengah-tengah mereka.
Leon sibuk makan tak memperdulikan orang baru bahkan xander.
"Tuan, ada misi baru" ucap fox muncul
"Apa? "
"Buat sang tokoh utama marah" ucap fox
"Hah? Kenapa harus bikin marah? Gue gak tau" heran leon, ia tak pernah membuat cewek marah.
"Karna itu misi tuan"
Leon menghela nafas memikirkan sesuatu sembari menyimpan makanan yang masih tersisa.
"Wahh lo makan apa? " tanya Riona pada leon
"Liat sendiri" ucap leon.
"Marah, marah..... " leon seketika menjentikkan jarinya mendapat sebuah ide.
![](https://img.wattpad.com/cover/346805353-288-k490487.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakra To Leon
AléatoireCakra, anak yang di benci oleh keluarganya sampai tujuh turunan mati oleh sang adik yang baru saja berumur 7 tahun. Cakra mati? Tidak! Apa yang terjadi? Baca aja kalo mau tau ^3^